Manuver Amien Rais Usai Dipukul Zulhas Lewat Kongres PAN

Senin, 02 Maret 2020

RADARPEKANBARU.COM - Perseteruan antara Amien Rais dan Zulkifli Hasan di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) kian hari makin memuncak. Pendiri partai berlambang matahari putih itu melontarkan manuver-manuver politik yang kerap kali mencederai partainya sendiri.

Amien meminta pemerintah tidak mengesahkan hasil Kongres V PAN yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 10-12 Februari 2020. Kericuhan pun sempat terjadi, bahkan aksi lempar kursi mewarnai Kongres itu. Amien tak segan memberikan bukti yang cukup lengkap tentang hal-hal yang terjadi di Kongres tersebut.

Hal itu pun ia sampaikan melalui akun media sosialnya sendiri. Ia juga menuding terdapat kekuatan pihak luar yang turut merusak dan menghancurkan partai besutannya itu. Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai manuver Amien merupakan bentuk kekecewaannya di partai.

Ditambah lagi ketika pihak yang diusung dirinya kalah dalam pemilihan ketua umum. "Pak Amien sendiri agak syok karena untuk pertama kalinya mengalami kekalahan. Sebagai pendiri utama PAN, mungkin secara rasional dia sudah mulai berhitung," kata Djayadi saat dihubungi, Jumat (8/2).

Djayadi berpendapat ungkapan kekecewaan Amien tak akan berlangsung lama. Mengingat, dirinya sudah terlampau jauh membawa nama besar PAN dalam membuat dirinya melekat sebagai tokoh ikonik partai berlambat bintang tersebut. Ia menjelaskan kini kedua kubu tersebut harus berdamai untuk membuat partai tersebut tetap eksis.

Pasalnya, kata Djayadi, tak mungkin Amien memilih jalan untuk menghancurkan partainya sendiri. Oleh sebab itu, ia menganggap bahwa manuver Amien Rais belakangan ini masih dalam tahap wajar. Namun, ia pun tak dapat menampik bahwa pertimbangan respons dari kubu Zulhas masih penting untuk mendamaikan kedua pihak.

Dalam hal ini, akomodasi jabatan dapat menjadi satu solusi konkrit. Manuver Amien Rais Usai Dipukul Zulhas Lewat Kongres PANKetua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan hak suaranya saat pemilihan Ketua Umum periode 2020-2025, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). 

"Saya kira pasti tidak akan (pecah), pasti lebih punya jalan untuk melakukan akomodasi. Pak Zulhas lebih punya kesempatan untuk melakukan akomodasi," ujarnya. "Pak Amien berhitung, melakukan kalkulasi rasional untuk tidak membuat manuver yang justru memecah PAN," tambahnya.

Ia pun beranggapan bahwa nantinya Zulhas akan melunak dan mengakomodasi kebutuhan para pendukung Amien Rais yang salah satunya adalah jabatan. Oleh sebab itu, respons pimpinan partai tersebut nantinya akan berpengaruh pada keadaan partai.

"Saya kira PAN punya track record untuk memiliki kemampuan mereda perpecahan pascakongres," kata Djayadi. Djayadi mencontohkan kelahiran Partai Matahari Bangsa yang kala itu disebut-sebut sebagai pecahan PAN. Namun, partai tersebut kini tak eksis lagi setelah tidak dapat melenggangkan kadernya ke Senayan.

"Jadi alasan-alasan itu pasti membuat Amien Rais berhitung," ujarnya. Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin juga memandang kemungkinan partai tersebut sulit pecah. Menurutnya, meski kini cukup diasingkan, namun Amien masih memiliki pengaruh yang besar di partai tersebut.

Meskipun dalam pemilihan ketua umum yang lalu pihak yang didukungnya tidak menang, namun PAN masih perlu memperhatikan nasib partainya jelang perhelatan pilkada serentak 2020. Ia tak menampik jika Amien dan juga loyalisnya meninggalkan partai tersebut, kubu tersebut tidak akan mudah bersaing dalam kontestasi politik kedepannya.

Manuver Amien Rais Usai Dipukul Zulhas Lewat Kongres PANKetua Umum PAN periode 2020-2025 Zulkifli Hasan (tengah) bersama tokoh senior PAN Hatta Rajasa dan Sutrisno Bachir berfoto saat Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

Kendati demikian, Ia pun beranggapan bahwa bukan tidak mungkin PAN akan menjadi 'pincang' tanpa kehadiran Amien Rais di partai tersebut. "Sekarang tinggal bagaimana kedewasaan para elitenya untuk bersatu kembali. Kalau nanti partai itu pecah, yang rugi banyak," kata Ujang.

Dalam hal ini, Menurutnya salah satu penyulut rivalitas antara keduanya adalah karena keinginan Amien untuk regenerasi dalam partai tersebut. Namun, hal itu tak diindahkan oleh mantan ketua umum yang diusungkan lima tahun silam. Oleh sebab itu, kata Ujang, diperlukan pemecahan masalah sehingga partai tersebut dapat bergerak cepat untuk mengondisikan partainya kuat di pilkada tersebut.

"Kalau konfliknya berlarut-larut, ya itu yang dikhawatirkan bisa seperti Hanura," jelas dia. Dalam hal ini, kata Ujang, sosok pihak ketiga penting untuk meredam konflik. Menurutnya, Hatta Rajasa yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN periode 2020 hingga 2025, Bisa memainkan peran itu.

Meskipun Hatta sempat menjadi rival Amien Rais dalam kongres lima tahun lalu. Kala itu, Hatta menjadi lawan Zulhas dalam pencalonan, namun Amien mendukung Zulhas ketimbang Hatta. Menurut Ujang, politik dapat bergeser sehingga membuat rivalitas tersebut menjadi pendamai yang kuat.

"Walaupun mereka besanan (Zulhas dan Amien), namun sepertinya kondisinya masih panas. Jadi butuh orang ketiga untuk mendamaikan itu," ujarnya. Zulhas yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum PAN untuk periode 2020-2025 mendapatkan 331 dari 562 suara sah dalam pemilihan ketua umum di Kongres V PAN.

Ia pun menorehkan sejarah dengan menjadi kader PAN yang sukses menduduki kursi nomor satu di parpol tersebut selama dua periode berturut-turut. Dalam pemilihan itu, Ia mengalahkan dua pesaingnya yakni Mulfachri Harahap yang memperoleh 225 suara dan juga Drajad Wibowo yang memperoleh 6 suara. Mulfachri sendiri mendapat dukungan dari Amien Rais selama pencalonannya sebagai ketum PAN.(cnn)