Penerapan Uang Elektronik untuk Parkir Picu Macet Parah di Pintu Masuk Bandara

Senin, 03 Februari 2020

RADARPEKANBARU.COM - 1 February 2020 mulai diterapkan pembayaran parkir menggunakan uang elektronik di Bandara SSK II. Dampak penerapan uang elektronik membuat antrean yang sangat panjang di gerbang bandara.

Antrian panjang di bandara SSK II Pekanbaru disebabkan masih banyak warga yang belum mengetahui adanya kebijakan untuk penggunaan uang elektronik dalam pembayaran parkir di lingkungan bandara SSK II Pekanbaru.

Terkait hal itu, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Riau Teguh Riyadi mengatakan untuk mengantisipasi masyarakat yang belum punya kartu elektronik, ada 2 bank yang standby menjual kartu elektronik tersebut di pintu parkir bandara SSK II.

2 bank yang sudah standby menurut Teguh Setiadi yang akrab disapa Didi adalah Bank Central Asia (BCA) dan Bank Riau Kepri (BRK). "Keduanya standby di gerbang pembayaran parkir untuk menjual kartu elektronik," ujar Teguh.

Sementara, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri, tambahnya, menjual kartu elektronik di kantor cabang pembantu yang ada di dalam bandara.

" BCA akan tetap standby di pintu parkir selama 2 bulan. Sedamgkan BRK 3 pekan," tambahnya. Menurutnya, kedua bank tersebut standby agar masyarakat yang belum memiliki uang elektronik bisa mendapatkan ketika keluar dari bandara. Karena pembayaran uang parkir di semua gate bandara SSK II sudah menggunakan uang elektronik.

"Jadi kalau nggak punya kartu elektroniknya tinggal beli saat keluar dari bandara," terangnya. Sementara itu, Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) Layanan Administrasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Asral Mashuri mengatakan bahwa masyarakat dapat memilih berbagai jenis uang elektronik.

Seperti flazz dari BCA, emoney dari Bank Mandiri dan Bank Riau Kepri, tapcash dari BNI dan brizzi dari BRI. "Siapkan uang elektronik dari sekarang, yang bisa didapatkan di counter atau loket bank dimana saja yang terdekat," ujarnya.

Asral menjelaskan elektronifikasi ini merupakan upaya untuk merubah metode pembayaran dari tunai ke non tunai. Hal ini dilakukan guna menciptakan cashless society.*(rtc)