Pasca Bentrok Di Kabun, Camatnya Lakukan Pedekate dengan Warga

Senin, 11 Agustus 2014

Bentrok Di Kabun

PASIRPANGARAIAN, RADARPEKANBARU.COM - Sampai hari ini, belum ada upaya perdamaian tertulis antara warga Desa Kabun dengan warga Desa Aliantan pasca bentrokan berdarah hingga menewaskan seorang warga Aliantan pada Sabtu (19/7/14) dini hari lalu. Pihak Pemerintah Kecamatan Kabun mengaku masih melakukan pendekatan terhadap warga.

"Kami masih melakukan pendekatan, terutama dengan warga Desa Aliantan. Yang belum dilakukan hanya perdamaian tertulis saja, namun untuk keamanan atau bentrokan susulan dijamin tidak ada lagi," kata Camat Kabun, Muhammad Zaki, Senin (11/8/14).

M. Zaki mengatakan Lembaga Adat Melayu (LAM) Rohul juga sedang berupaya melakukan pendekatan. Rencananya, Rabu (13/8/14) lusa, mereka akan turun ke Desa Aliantan.

"Kalau dengan warga Desa Kabun mereka (LAM, red) sudah bertemu," jelas dia.

Camat Kabun mengakui jika kedua belah, baik warga Kabun dan warga Aliantan sudah siap melakukan perdamaian tertulis, sehingga hal serupa tidak lagi dilakukan anak kemenakan.

"Warga Aliantan hanya menginginkan agar pelaku pembunuhan ditangkap dan dihukum, baru mereka mau mengikuti perjanjian tertulis. Tapi inikan membutuhkan waktu lama," ujar dia.

Dia mengharapkan perjanjian tertulis antara warga Aliantan dengan warga Kabun secepatnya dilaksanakan. Setelah itu, pihak kecamatan merencanakan akan menggelar acara adat melibatkan warga dua desa dan tokoh adat di Kecamatan Kabun.

"Untuk acara adat nanti, kita akan buat perjanjian ninik mamak dan tokoh pemuda. Rencana setelah lebaran ini, namun masih menunggu perjanjian tertulis," terangnya.

M. Zaki menambahkan, selain pihak kecamatan, pihak Polres Rohul juga aktif melakukan pendekatan kepada warga agar mau melakukan perdamaian. Hal itu dilakukan agar bentrokan serupa tidak terulang.

Warga Aliantan Coret Plank Berbau Kabun

Pasca bentrokan berdarah hingga menewaskan seorang warga, plank berbau Kecamatan Kabun di Desa Aliantan dicoreti oleh oknum warga.

Kabar beredar, warga Aliantan ingin melepaskan diri dari Kecamatan Kabun dan bergabung dengan Kecamatan Tandun. Namun, hal itu dibantah oleh Camat Kabun.

"Mereka hanya benci dengan nama Kabun. Itu pun hanya dilakukan oknum-oknum saja," kata M. Zaki.

Menurut Camat Kabun, oknum warga melakukan hal itu hanya ingin menyampaikan emosi sesaat. Apalagi jika kasus pembunuhan tidak ditindak lanjuti oleh pihak Kepolisian.

Ditanya soal keinginan warga Aliantan ingin memisahkan diri dari Kecamatan Kabun, M. Zaki mengatakan untuk pindah kecamatan harus mengikuti peraturan berlaku.

"Ya silahkan saja (pindah kecamatan, red), namun harus mengikuti peraturan. Kan ada Undang-Undang nya," kata Camat Kabun, M. Zaki.

Dari bentrokan berdarah di Kabun, Polres Rohul sudah menetapkan tiga warga Desa Kabun sebagai tersangka. Ketiga pria, dimana dua diantaranya masih siswa SMK, diduga ikut terlibat tawuran dan pengeroyokan terhadap seorang warga Aliantan bernama Endar (59) hingga korban meninggal dunia.(lam/rtc)