Guru yang Berhijrah

Sabtu, 21 September 2019

RADARPEKANBARU.COM - Hijrah tak bermakna pindah. Merujuk pada kajian Dr Quraish Shihab, hijrah berarti: (1) berpindah dari sifat buruk ke sifat baik; (2) orang yang sungguh-sungguh akan mendapatkan kelapangan dari Allah SWT; (3) perencanaan yang matang; (4) ikhtiar diri yang maksimal.

 

Bagi guru yang berhijrah, setiap kata dan perbuatan akan selalu dievaluasi. Karena guru menjadi sosok yang patut diteladani, maka wawas diri menjadi pilihan dalam bersikap. Mereka akan bersungguhsungguh membenahi kekurangan diri. Hijrah seorang guru ditandai dengan berubahnya cara berpikir tentang makna dan esensi kehidupan.

 

Guru yang berhijrah menjadikan profesi guru bukan semata untuk mencari penghidupan. Guru berhijrah memaknai perannya sebagai ikhtiar untuk membangun kehidupan. Mengubah niat dari mencari peng hidupan menjadi membangun peradaban, ciri guru yang telah berhijrah. Bagi guru yang telah berhijrah, hidup adalah sedekah.

 

Rasulullah SAW bersabda, "Setiap Muslim wajib bersedekah." Lalu, ada orang yang bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak sanggup?" Jawab Nabi SAW, "Dia harus bekerja untuk dapat memberi manfaat kepada dirinya sen diri dan supaya dia dapat berse dekah."Tanya: "Bagaimana kalau dia tidak sanggup?" Jawab Nabi SAW, "Menolong orang yang membutuhkan pertolongan."Tanya: "Bagaimana kalau dia tidak sanggup juga?" Jawab: "Mengajak kepada kebajikan atau kebaikan."Tanya: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?" Jawab: "Menahan diri dari berbuat kejahatan, itu pun adalah sedekah." (HR Muslim).

 

Ilmu, senyum ketulusan, keikhlas an mendidik, kata-kata pembang kit semangat hidup, dan doa tulus untuk para murid, itulah sedekah terbaik seorang guru. Bagi guru yang berhijrah, fokus utama mereka adalah berkarya, bukan bekerja. Bekerja cenderung sekadar untuk meng gugur kan kewajiban.

 

Bagi guru yang berhijrah, karya sesungguhnya adalah menyentuh ke hidupan murid-murid, menolong dan membantu murid menjadi pribadi yang mandiri, berilmu pengetahuan, dan ber akhlakul karimah. Setiap niat, perkataan, dan perbuatan guru yang meng andung nilai kebaikan dan de ngan mengharap ridha Allah SWT ada lah karya terbaik guru yang amat ber ni lai di sisi Allah SWT (QS an-Nisa: 114).

 

Menggeser tujuan hidup dari dunia ke akhirat adalah cara pandang guru yang telah berhijrah tentang tujuan hidup menjadi guru. Guru yang telah berhijrah menjadikan akhirat sebagai tujuan dan akan dicukupkan oleh Allah SWT. Terakhir, guru yang berhijrah akan menjadikan semua aktivitas hidupnya sebagai jalan menuju ketakwaan. Wallahu a'lam bishawab.(rep)