Program Gagal Bupati Siak

Senin, 25 November 2013

Bupati Siak

SIAK,(radarpekanbaru.com)- Program abal-abal Kabupaten siak,katanya ada program kesehatan gratis tapi justru Masyarakat Siak Banyak Tidak Mengetahui Program Kesehatan Gratis tersebut. nyata sekali bahwa pemkab siak tidak matang dalam perencanaan sehingga menjalankan program yang dibuat tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi hanya pandai mengeluh tanpa solusi, kepada wartawan, Senin (25/11) bupati syamsuar mengeluhkan masih ada program kesehatan gratis yang diberikan pemerintah kabupaten Siak tetapi belum diketahui oleh segenap lapisan masyarakat. Sehingga program yang bertujuan untuk melayani dan memberikan kemudahan bagi masyarakat tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. "Terutama berkaitan dengan program kesehatan gratis yang disiapkan anggarannya oleh Pemerintah Kabupaten Siak, yang mestinya masyarakat kabupaten Siak tidak lagi berobat menggunakan uang sendiri, karena ketidaktahuan dari masyarakat akhirnya berupaya sekuat tenag agar penyakit yang di derita dapat segera di obati," demikian sesal bupati.

Tanpa malu bupati justru memberikan salah satu contohnya terang bupati adalah apa yang dialami oleh seorang warga Siak yang memutuskan berobat di RS Santa Maria Pekanbaru. Setelah ditanyakan, pasien tersebut mengaku tidak mengetahui soal kerjasama pemkab Siak dengan sejumlah rumah sakit di Pekanbaru. "Mereka mengatakan tidak tahu," jelas Bupati. Saat ini Pemerintah Kabupaten Siak telah menjalin kerjsama dengan Rumah Sakit Umum (Arifin Ahmad) Pekanbaru dan Rumah Sakit Ibnu Sina. Dalam proses rujukan, pasien harus disertai dengan surat rujukan dari rumah sakit Siak.

Tidak hanya rumah sakit yang ada di Pekanbaru akan tetapi rumah sakit kabupaten tetangga yang memiliki kerjasama dengan pemerintah kabupaten siak juga bisa menerima pengobatan secara gratis seperti rumah sakit yang ada di pelalawan, rumah sakit Duri yang saat ini sedang dilakukan proses untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah kabupaten siak. Oleh karena itu ketidaktahuan terhadap pelayanan pengobatan gratis bukan merupakan kesalahan dari masyarakat akan tetapi sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan dan desa masih kurang. "Karena itu bahwa kita sebagai pelayan bukan hanya bekerja di kantor, akan tetapi harus mau dan mampu berkomunikasi dengan masyarakat," tegas Bupati.

Program ini harus benar-benar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain itu dinas kesehatan juga menanggapi persoalan kesehatan masyarakat secara lebih serius. "Misalnya jika masih ada keluahan berkaitan dengan rujukan kerumah sakit umum Pekanbaru yang lamban dalam penangganan pasien, dan ini harus dipertanyakan, karena kita bekerjasama. Dinas Kesehatan harus tinjau ulang dan lakukan komunikasi secara baik," imbuhnya.(ram/rtc)

Editor : Alamsah