Dilaporkan Gubernur ke Polisi, Curva Nord Siapkan 15 Pengacara

Rabu, 26 Juni 2019

RADARPEKANBARU.COM.Setelah melakukan aksi protes di Stadion pada Sabtu (22/6/2019) lalu dan dilanjutkan Senin (24/6/2019) kemarin, supporter PSPS Riau, Curva Nord 1955, kini harus bersiap menghadapi persoalan hukum karena dilaporkan Pemprov Riau ke polisi.

Pelaporan ini dilakukan karena kelompok fanatik PSPS Riau tersebut dinilai melakukan penghinaan terhadap Gubernur Riau saat menyanyikan yel-yel, Sabtu pekan lalu usai laga PSPS vs PSMS di Stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru.

Menanggapi soal laporan hukum tersebut, salah satu Anggota Curva Nord, Isan, mengatakan bahwa hal tersebut tidak begitu ditanggapi karena Curva Nord sudah melakukan hearing dengan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.

"Kita sudah sampaikan keinginan kita untuk PSPS, termasuk permohonan maaf secara langsung atas sikap-sikap yang kita lakukan," ujar Isan pada Selasa (25/6/2019).

Namun demikian, pihak Curva Nord sendiri juga telah bersiap jika harus menempuh jalur hukum. Isan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 15 orang pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Tuah Negeri Nusantara Pekanbaru.

"Pada dasarnya apapun yang disampaikan media di sana, kita tetap menanggapinya dengan kepala dingin. Tapi kita tetap bersiap untuk menempuh jalur hukum," kata Isan.

Isan berharap apapun masalah yang terjadi pada Curva Nord bisa segera selesai. Selain itu ia juga ingin apa saja yang menjadi perjuangan pecinta sepak bola di Riau bisa terwujud segera.

Pemerintah Provinsi Riau mengambil langkah tegas dengan melaporkan suporter PSPS Riau, Curva Nord, terkait dengan yel-yel yang diteriakkan dengan kata-kata menghina Gubernur Riau Syamsuar.

Yel-yel Curva Nord usai laga antara PSPS melawan PSMS Medan akhir pekan lalu dinilai sangat tidak pantas karena disamakan dengan binatang.

Perintah melaporkan suporter fanatik PSPS Riau tersebut, langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, yang baru pulang dari Thailand, dan mengambil sikap tegas dengan menempuh jalur hukum penghinaan dirinya, Selasa (25/6/2019), melalui Biro Hukum Setdparov Riau.

“Baru kali ini seumur hidup saya, ada orang yang mengubah saya dengan kata-kata binatang. Dan ini tidak bisa saya terima, dan laporan itu memang saya yang nyuruh,” tegas Gubri, Selasa (25/6/2019) di Kantor Gubernur Riau.

Gubri menegaskan, ini pelajaran bagi suporter agar tidak melakukan hal yang sama terhadap orangtua lagi. Dan cukup bagi dirinya saja yang mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya dari suporter.

Sejauh ini ia tidak pernah menerima perlakuan yang dirinya tidak mengetahui apa yang menjadi alasan mereka menghina dirinya dengan ucapan binatang.

“Awak pulak yang disalahkan, jadi biarkan penegak hukum yang menyelesaikannya. Itukan sesuai dengan koridor hukum, cukup saya yang kenak jangan sampai ada yang lain kenak,” katanya.

“Mudah betul mereka bilang orang anjing, nanti semua orang mengatakan anjing marahlah orang. Biar sajalah mereka menerimanya sesuai dengan hukum yang berlaku. Kita ini berada di tanah Melayu yang bermarwah, harus saling menghargai,” tegasnya lagi.(ckc)