Pegawai Sekretariat DPRD Pekanbaru Tes Urine

Jumat, 27 Juni 2014

8 Anggota BNN Tes Urinekan Pegawai DPRD Pekanbaru

RADARPEKANBARU.COM - Pegawai negeri sipil, tenaga harian lepas, dan security lingkungan Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru kaget dengan adanya delapan petugas Badan Nasional Narkotika masuk ke ruang paripurna tempat seraturan pegawai ini berkumpul, Kamis (26/6/2014). Padahal, sesuai undangan yang mereka dapat, agenda hari itu hanya untuk rapat kerja dengan Kepala Bagian Umum yang baru Dewan Dono.

Satu persatu pegawai, THL, dan security diberikan formulir isian data diri dan diminta menunjukkan urine ke petugas BNN. "Kemarin kita dikasih undangan dan juga sms, katanya hari ini ada rapat kerja dan ramah tamah dengan Kabag Umum baru, rupanya ada tes urine," kata salah satu THL Adi Suryadi Putra, kepada wartawan di sela-sela pemeriksaan.

Pegawai lainnya Yurnalis, mengaku senang dengan adanya tes urine ini. Dimana, setiap abdi negara itu tak boleh menjadi budak narkoba. Yurnalis berharap agar semua rekannya di Sekretariat DPRD Pekanbaru tidak ada terlibat dalam pengguna arkoba.

"Ini bagus, untuk mengantisipasi adanya pegawai yang mengkonsumsi narkotika, PNS kan harus bersih dari narkotika," ungkap Yurnalis.

Kabag Umum Setwan Pekanbaru Dewan Dono, mengatakan bahwa memang tes urine tersebut dilakukan secara mendadak untuk semua pegawai dan karyawan Setwan. Langkah ini dilakukan agar produktifitas kerja pegawai bisa ditingkatkan tanpa dipengaruhi narkoba.

"Memang ini permintaan Pak Sekwan, agar pegawai, THL, security semuanya di Sekretariat ini bersih dari narkoba dan dapat maksimal dalam bekerja," ujar Dewan Dono.

Dijelaskannya, seluruh pegawai, THL, dan security di Setwan berjumlah 152 orang. Namun sebagiannya sedang keluar kota mendampingi anggota Dewan dalam kegiatan kunjungan kerja. Untuk itu, pegawai yan belum tes hari ini akan dilakukan di lain waktu.

"Mereka menyusul di waktu yang juga tak ditentukan. Nanti BNN datang lagi ke sini, kalau mereka yang kita suruh ke Kantor BNN susah," papar Dewan.

Disingung apakah kegiatan tes urine ini tidak dilakukan untuk anggota Dewan, Dewan Dono mengaku Setwan tak memiliki kewenangan di ranah Dewan. "Kita cuma di sekretariat saja, kalau dewan tentu yang mengusulkannya BK," terangnya.

Hingga siang, tercatat 94 pegawai yang melakukan tes urine, sementara Sekwan Ahmad Yani, berada pada urutan 92. Hasil tes urine ini nantinya tak akan dipublis, hanya diketahui oleh atasan pegawai dan dilakukan pembinaan.

Kepala BNN Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sukito, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya melakukan tes urine kepada pegawai Setwan Pekanbaru.

"Nanti kita akan bawa urine ini ke lab, kalau ada yang positif, kita akan proses mereka dapatkan obat dari mana dan nanti akan kita lakukan pembinaan," ungkap Sukito.

Menurut Sukito, selama ini memang instansi pemerintahan sudah membuka diri untuk berpartisipasi dalam mengantisipasi peredaran narkoba dengan mengajukan permintaan untuk dilakukan pemeriksaan urine di lokasi kerjanya.

"Sudah cukup baik partisipasinya, kita juga meminta agar dalam setiap santapan rohani Ramadhan nanti ustad menyampaikan kepada masyarakat akan bahayanya narkoba, pokoknya jangan coba-cobalah untuk ini," imbuhnya. (lam/ra)