Tempat Pembuangan Sampah di Rumbia Meranti Segera Ditutup

Sabtu, 13 April 2019

RADARPEKANBARU.COM.Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Meranti berencana menutup tempat pembuangan sementara (TPS) di Jalan Rumbia, Kecamatan Tebingtinggi, Meranti, Riau.

 

Nantinya, bekas TPS tersebut aka n ditata median sebuah taman. Kepala DLH Hendra Putra MSimenjelaskan, dalam waktu dekat mereka akan menerima beberapa kontainer sampah.

 

Kontainer itu nantinya ditempatkan di beberapa titik guna mengurai sampah yang ada di Ibukota Kepulauan Meranti. Setelah selesai penempatan kontainer di titik-titik yang sudah disepakati bersama pihak terkait, proses penguraian sampah dimulai. TPS yang terletak di Rumbia Selatpanjang akan ditutup dan dijadikan taman. Keberadaan TPS di tengah kota diakuinya memang sangat fatal.

 

"Kita harapkan, dengan adanya kontainer di titik-titik yang mudah dijangkau, masyarakat tak perlu membuang sampah sembarangan," ujar Hendra. Di samping itu, Hendra berharap, kesadaran masyarakat untuk senantiasa membuang sampah pada jam-jam yang telah ditetapkan dan pada tempat yang pula telah dipersiapkan.

 

"Kita harapkan kesadaran masyarakat. Kami akui, ada beberapa tempat harus dijaga, baru tak ada yang berani membuang sampah. Padahal itu bukan tempat pembuangan," ujarnya. Hendra menyampaikan, upaya mengurai sampah di Kota Sagu, tak hanya terfokus pada perkotaan saja. Ada wacana setiap desa memiliki tempat pembuangan.

 

Hal ini sudah dikoordinasikan dengan camat agar menyiapkan lahan. Karena sampai saat ini memang terkendala pada penyediaan lahan TPS. "DLH juga sudah menjadi bank sampah induk. Masing-masing OPD sebagai bank sampah unit. Kita minta sampah-sampah yang dihasilkan tiap OPD dikumpulkan dan dipilah dan disumbangkan ke bank sampah yang sudah aktif," kata Hendra.

 

Wacana penutupan TPS Rumbia mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Kepulauan Meranti, H Fauzi Hasan SE. Kata Politisi PAN ini, TPS di tengah kota seharusnya sudah lama ditiadakan. Selain mengeluarkan bau tak enak, keberadaan sampah-sampah yang dekat dengan rumah warga dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. (frc)