Gerindra : Grace Natalie Sindir Jokowi dengan Tegas

Kamis, 14 Februari 2019

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie

RADARPEKANBARU.COM -- Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan partainya tidak tersindir atas pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie perihal kaum nasionalis gadungan. Sodik menyebut Grace justru menyindir Presiden Joko Widodo secara tegas melalui pidatonya itu.

"Dia dengan tegas menyindir Jokowi yang pernah mengatakan 'Aku NKRI, Aku Pancasila', tapi aset negara dijual," kata Sidik melalui pesan singkat, Rabu (13/2). "Ketua PSI mulai mengerti dan paham tentang politik dan pemerintahan," lanjutnya.

Sodik kemudian memberi contoh lain. Dia menyebut pengangguran meningkat. Akan tetapi, tenaga kerja asing khususnya dari China justru sangat banyak di Indonesia.

Pemerintah, kata Sodik, juga tidak berani menyampaikan protes kepada pemerintah China ketika kelompok muslim Uighur dianiaya. "Diskiriminasi hukum yang tajam ke lawan dan tumpul kepada kawan," kata Sodik.

Sodik menyebut Pemerintahan Jokowi juga telah mengambil langkah yang merugikan terhadap perusahaan nasional. Terutama berkaitan dengan misi pembangunan infrastruktur yang selama ini digalakkan.

"Kebijakan penanganan proyek infrastruktur yang menyebabkan banyak bangkrutnya perusahaan konstruksi swasta nasional," ujar Sodik."Jadi itu bukan untuk Gerindra atau oposisi tapi untuk Jokowi dan kabinetnya," lanjutnya.

Grace Natalie sebelumnya berpidato di acara Festival 11 Yogyakarta di Jogja Expo Center pada Senin malam (11/2). Pidatonya itu berjudul Musuh Utama Persatuan Indonesia dengan menyinggung soal kaum nasionalis gadungan.


Grace mengatakan nasionalis gadungan adalah musuh persatuan bangsa. Ciri nasionalis gadungan, kaya Grace, adalah partai politik yang tidak berbuat apapun ketika ada kasus-kasus intoleransi di masyarakat.

"Bahkan dalam banyak kasus justru partai - partai nasionalis yang paling rajin merancang , merumuskan sampai menggolkan perda-perda diskriminatif di hampir seluruh kabupaten/kota. Itu nasionalis gadungan," ucap Grace. (cnn)