Disinyalir Krisis Akhlak, Istri Bupati Kampar & Ajudannya dilaporkan Ke Polisi

Senin, 02 Juni 2014

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM - Sikap Tak terpuji oleh seorang istri pemimpin Kampar berujung delik aduan oleh warga ke kepolisian Resor Kampar yang tak terima atas  kejadian yang di alaminya. Pasangan suami istri  Jamal dan Asni, melaporkan penganiayaan yang dilakukan oleh Istri Bupati Kampar, Eva Yuliana dan Ajudannya, Ferry, ke Polres Kampar.

"Saya beserta istri dan didampingi oleh keluarga telah melaporkan penganiayaan itu ke Polres kampar," Ucap Jamal, kepada wartawan, Minggu (01/6/14). 

Laporan itu, sebut Jamal lagi, dilaporkannya Sabtu (31/5/14) malam. Jamal mengatakan bahwa kejadian itu membuat dirinya mengalami trauma yang cukup berat.

"Kami tak terima dianiaya seperti ini. Meskipun dia (Eva) Istri Bupati Kampar. Kalau memang masalah tanah ada jalur hukumnya. Bukan harus melakukan penganiyaan terhadap kami rakyat kecil ini," Cetusnya.

Menurut pengakuan Jamal, masalah tanah ini tak membuatnya gentar sedikitpun. Jamal mengungkapkan, tanah yang diklaim milik Bupati Kampar tersebut tidak mendasar. Dirinya menuturkan bahwa sertifikat tanah sudah lama ia pegang dan terdaftar atas namanya sendiri.

"Saya punya surat yang jelas atas hak tanah kebun saya. Bukan menyerobot punya orang. Kenapa dia malah menuduh saya menyerobot tanahnya," Ungkapnya dengan kesal.

Jamal menyayangkan sikap seorang istri seorang kepala daerah melakukan tindakan bak seorang preman. Harusnya, kata Jamal lagi, sebagai orang yang berpendidikan, kejadian memalukan ini tak seharusnya terjadi.

"Kalau memang istri kepala daerah yang baik bicaranya. Kalau memang ada masalah bisa dibicarakan. Bukan main maki dan pukul seperti preman pasar gini. Jelas saya merasa direndahkan. Jangan karena kami orang biasa dia (Eva,red) berbuat sesuka hati," Ujarnya.

Sementara itu, Asni (Istri Jamal) mengungkapkan tentang sikap Jefri Noer. Pasalnya, Bupati Kampar Jefri Noer yang ada pada saat kejadian bukannya melerai malah membiarkan suasana makin gaduh.

"Bupati apa namanya tu. Saya dipukuli sama istri dan ajudannya dia malah diam seperti patung dan jadi penonton saja. Ini yang membuat saya tidak habis pikir ada suami yang membiarkan istrinya bertindak seperti preman," Ketus Asni.

Dengan kejadian ini, Asni berharap aparat hukum dapat bijak menyikapinya dengan arif dan bijaksana.

"Hukum harus ditegakkan. Tak ada manusia yang kebal hukum. Jangan karena kami sebagai warga negara disepelekan mentang-mentang yang menganiaya kami seorang istri bupati. Kami tak mau damai," Katanya seraya berteriak.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kampar Herfio Zaki, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan penganiyaan yang dilakukan istri bupati kampar Eva Yuliana dan ajudan Bupati, Ferry.

"Benar. Dan saat ini, prosesnya lagi dalam penyelidikkan kepolisian, jadi tunggu saja perkembangannya. Karena korban akan kita panggil lagi untuk melengkapi berkas," Terang Kasat. (Aulia/rp)