BEM se-Riau Niatkan Ada Menteri dari Bumi Lancang Kuning

Ahad, 01 Juni 2014


RADARPEKANBARU.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Riau mengaku bangga dan siap menjadi garda terdepan di Riau yang akan mengawali Pilpres mendatang hingga selesai. Namun para mahasiswa ini juga ingin ada pengaruh Pilpres bagi Bumi Lancang Kuning setelahnya.

Dua pasangan yang sudah secara resmi ditetapkan oleh KPU Pusat sebagai Calon Presiden (capres) dan Calon wakil Presiden (cawapres) hari ini yaitu Ir.H. Joko Widodo dengan Drs.H.M.Jusuf Kalla, dan H.Prabowo Subianto dengan H.M.Hatta Rajasa.

Menurut Koordinator Pusat BEM se Riau Yusroni Tarigan, pada intinya BEM mendukung Capres dan Cawapres yang ditetapkan KPU Pusat dalam pemilihan umum 2014 ini.

"Kita dari mahasiswa Riau akan menggalakkan pada pemilih pemula untuk ikut serta pada pemilihan 9 Juli 2014 mendatang, dan kita sebagai gerakan mahasiswa Riau juga mempertanyakan setelah pemilihan nanti Riau dapat apa," ungkap Yusroni Tarigan, Sabtu (31/5/2014).

Dijelaskannya lagi, maksudnya selama ini Riau sangat memberikan sumbangsih besar untuk pusat, terkait dengan hasil buminya, sementara Riau di pusat itu bisa dikatakan tidak terlalu diperhitungkan, dalam artian SDM Riau tidak diambil untuk membantu Presiden untuk menjadi Menteri. "Sekarang kita ingin ada Menteri dari Riau, untuk memajukan Riau ke depannya," katanya lagi.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, mewakili Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Susqa Syaidan, mengaku mendukung dan siap menjadi garda terdepan dalam Pilpres 9 Juli 2014 hingga selesai.

"Kita bangga dengan calon-calon pemimpin Indonesia ini, dan yang paling penting Masyarakat Indonesia harus mempelajari gagasan yang mereka ingin bawa untuk Indonesia yang lebih baik," ungkap Syaidan kepada Halloriau.com, Sabtu (31/5/2014).

"Artinya apa? Kita pasti akan memiliki Presiden yang ada cacat atau kurangnya, sehingga tidak perlulah kita obok-obok borok itu terlalu dalam, kenapa kita tidak fokus pada kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing calon,  dan bagaimana kekuatan itu kita nilai sebagai sebuah potensi untuk membangun Indonesia ke depan," pungkas Syaidan(lam/hr)