Kanal

Semangat dan Kerja Keras Wujudkan Pekanbaru Kota Metropolitan yang Madani

RADARPEKANBARU.COM - Walikota Firdaus MT telah menetapkan visi menjadikan Pekanbaru sebagai kota metropolitan yang madani. Perlu semangat besar dan kerja keras tiada henti untuk mewujudkannya.

Memasuki tahun ketiga dimasa jabatannya, Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, terus menancapkan tiang pancang untuk memperkokoh pondasi masa depan kota ini. Sebagai nahkoda, Firdaus harus terus mendayung kapalnya ke arah yang tepat yaitu menuju pulau harapan yang dia beri nama Pekanbaru Kota Metropolitan yang Madani.

Dalam setiap benak warga Pekanbaru Pasti akan terbesit Seperti apakah nantinya wajah kota ini sepuluh tahun ke depan? Apakah masih berkutat dengan banjir, masih dihantui kemacetan, pasar-pasar tradisional masih jauh dengan kata bersih dan higinis, bagaimana pula dengan masa depan Kecamatan Rumbai dan Tenayan Raya masih tertinggalkah?. Begitu juga dengan Kecamtan Rumbai Pesisir dan Senapelan, masih tenggelamkah?. Apakah Pekanbaru akan menjadi seperti Jakarta yang menjadi langganan banjir dan macet?.

Semua pertanyaan miris itu memang menghadirkan kecemasan, mendatangkan risau bagi setiap orang yang mendengarnya. Padahal kota ini adalah kota idaman setiap orang, kota yang punya masa depan lebih baik. Terbukti Pekanbaru terpilih sebagai kota dambaan investor untuk berinvestasi. Mulai dari hotel, mall, sekolah, rumah sakit, pembangkit listrik, usaha Ritel bahkan sampai pabrik rotipun tumbuh subur dan berkembang di Pekanbaru. Boleh dikatakan tidak ada investor yang berinvestasi lalu gulung tikar atau bangkrut di Pekanbaru.

Tidak hanya investor yang datang. Pertumbuhan penduduk juga meningkat tajam. Tingkat kelahiran di Pekanbaru masih berkisar rata-rata angka kelahiran secara nasional, yaitu sekitar 1,8 persen per tahun. Namun pertumbuhan penduduk bisa mencapai 4,5 persen per tahunnya. Tingginya jumlah pertumbuhan penduduk ini lebih disebabkan tingginya minat para pendatang untuk datang, kemudian menetap di Kota Pekanbaru.

Namun Jangan terlena dengan itu, kemolekan Kota Pekanbaru ini akan hilang jika dibangun tanpa visi dan misi. Hal ini pula yang menjadi perhatian besar Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, bersama Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi S.Si. Dia tidak ingin Pekanbaru terperangkap dalam banjir, macet, kekurangan energi, ketidak merataan pembangunan, yang akhirnya akan membuat kota ini seperti tanpa konsep, atau seperti kota tak bertuan.

Karena itu pula, Firdaus dan jajarannya sedang menjalankan sebuah skenario besar untuk masa depan kota ini. Dia sudah merancang kota masa depan dalam bingkai besar yang diberi nama Kota Metropolitan yang Madani. Ini sesuai dengan visi Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru 2012-2017 yang dicatatkan dalam Perda Nomor 19 tahun 2012.

Pada intinya, Kota Metropolitan adalah membangun fisik Kota Pekanbaru yang modern. Mulai dari jalan, jembatan, gedung, telekomunikasi, sumber energi, sumber air, pusat ekonomi, pusat pemukiman, sampai pusat rekreasi, kesehatan dan pendidikan. Sedangkan Madani yakni membangun ruh kota itu sendiri. Mulai dari membangun gaya hidup, pendidikan, budaya gotong royong, jiwa sosial, hingga keagamaan.

"Jika metropolitan adalah raga yang harus dilengkapi, diperkuku, dan dipercantik, maka madani adalah ruhnya. Kita mengharapkan Pekanbaru akan menjadi kota yang maju, besar, dan modern, namun tidak lepas dari konsep keagamaan dan akar budayanya," terang Firdaus dengan penuh semangat.

Impian besar Firdaus menyulap kota ini menjadi besar dan maju bukan sebatas janji dan pemanis bibir belaka. perlahan tapi pasti dia sudah berhasil menancapkan pancang demi pancang ponadsi fisik kota ini sehingga nanti terlihat kokoh. Baik pancang metropolitan maupun pancang madani.

Mulai dari pembangunan jalan, listrik, air bersih sampai telekomunikasi. Firdaus juga mengajukan grand desin pembangunan kota ini ke DPRD kota Pekanbaru. Membagi peta wilayah pembangunan. Bahkan kini wako sudah mensosialisasikan ke masyarakat disetiap kunjunganya tentang wajah baru kota Pekanbaru beberapa tahun ini akan berubah signifikan.

Pekanbaru Akan Dibagi Jadi Lima wilayah Pengembangan


Dalam grand desing Pekanbaru, terlihat bahwa kota ini sudah disesuaikan peruntukannya berdasarkan banyak pertimbangan. Mulai pertimbangan pemerataan pembangunan, pengembangan kota, dan tentu saja keperluan penunjang disetiap kawasan pembangunan itu. Peruntukan wilayah pengembangan (WP) disesuaikan dengan karakteristik wilayah.

"Akan banyak perubahan dengan pengembangan wilayah ini. Kawasan sebelumnya masih kurang tersentuh, nantinya akan menjadi primadona baru. sebut saja kawasan Tenayan Raya, sebagian Bukit Raya, Rumbai Pesisir, dan kawasan pinggiran lainya" sebut Firdaus.

Firdaus sudah membagi Pekanbaru ke dalam wilayah WP. Kalau dilihat dari WP ini, Firdaus memang memberi perhatian khusus pada wilayah pinggiran, seperti Rumbai, Rumbai Pesisir, Tenayan Raya dan Bukit Raya. Saat ini kawasan itu sebagianya masih terlalu luas dan masih sangat mungkin untuk dikembangakan lahannya banyak yang kosong pembangunan di kawasan itu masih sangat sedikit bila wilayah ini berhasil dikembangkan, maka penumpukan selama ini di wilayah kota, Marpoyan dan Panam akan dibagi-bagi ke kawasan tersebut.

Khusus untuk Rumbai dan Rumbai Pesisir, Pemko merencanakan untuk wilayah pendidikan, pemukiman, perdagangan, pertanian, hutan lindung, pariwisata dan pusat olah raga. Sedangkan untuk Tenayan Raya, Bukit Raya dan Sail, nanti akan dikembangkan menjadi kawasan pemukiman, pusat kegiatan industri, pergudangan, pusat perkantoran pemerintahan kota dan pertanian.

Bagaimana dengan kawasan pusat kota? Dia tetap akan menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat perkantoran swasta, pusat pemerintahan provinsi, dan kawasan pemukiman. Sedangkan Panam dan Payung Sekaki yang berkembang sangat luar biasa, akan menjadi pusat pendidikan tinggi, olah raga, pemukiman, pergudangan terbatas, dan kesehatan.

"Setiap kawasan sudah diperuntukan sesuai dengan karakteristik dan perencanaan kota masa depan. Sehingga nanti tidak terjadi tumpang tindih peruntukan wilayah sehingga kota ini layak bagi kehidupan semua orang dan aktivitasnya," kata Firdaus.

Tenayan dikembangkan, Rumbai Pesisir pun "Terbuka"

Saat ini, kata Firdaus, semua kawasan pengembangan itu sudah bergerak. Sebagian infrastruktur sudah dibangun disana. Seperti kawasan Tenayan Raya kini sudah mulai bergerak dengan fasilitasnya. Seperti pembangunan PLTU, tanah cadangan untuk pusat industri lainnya juga sudah disediakan. Begitu juga dengan fisik jalan, juga terus dibangun.

Dikawasan pengembangan ini juga akan dibangun pusat pemerintahan kota Pekanbaru yang baru. Pemerintah kota Pekanbaru sudah melakukan kajian, sudah mengusulkan ke DPRD Kota Pekanbaru, bahkan sudah disahkan pula penganggarannya didalam APBD Kota Pekanbaru tahun 2014. Kalau tidak ada kendala, pembangunan kota baru di Tenayan Raya akan dimulai tahun ini juga.

Mengapa harus pindah ke Tanayan Raya? Pertayaan inilah yang berkecamuk dikalangan DPRD dan sebagian masyarakat Pekanbaru, beberapa waktu belakangan ini. Pemindahan ini memang sebuah langkah besar yang perlu tenaga besar. Perlu visi yang kuat, dana yang kuat, dan pemimpin yang kuat untuk merealisasikannya.

Pemko Pekanbaru sudah melakukan kajian dari berbagai sisi. Alasan utamanya tentulah pengembangan wilayah. Bila pembangunan ini berhasil maka dipastikan kawasan yang selama ini dipandang sebelah mata akan menjadi primadona. Alasan keduanya, keberadaan kantor yang selama ini terpisah, bahkan sebagian bangunan sudah tidak bisa lagi dikembangkan, membuat pelayanan kepada masyarakat tidak maksimal. Nantinya, dipusat pemerintahan yang baru ini, masyarakat akan lebih mudah berurusan. Karena pusat pemerintahan ini bukan hanya menjadi kantor Walikota saja, tapi juga kantor dinas, DPRD kota, Kejari, Polres dan lainnya.

Sekretaris Direktorat Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negri Muhammad Roen mengatakan pusat pemerintahan kota Pekanbaru sudah layak dilakukan. Syarat-syarat pemindahan juga sudah terpenuhi. Seperti tingkat kepadatan penduduk, meratakan pembangunan, dan kriteria yang tidal kalah pentingnya adalah luas perkantoran yang sekarang sudah tidak layak lagi dengan jumlah pegawai yang semakin banyak.

"Proses pemindahan seperti ini biasanya ditetapkan oleh Presiden, setelah melalui Gubernur dan Kemendagri. Sedangkan pembiayaannya, selain biaya melalui APBD Pekanbaru, juga bisa melalui bantuan APBN dalam bentuk pembiayaan tahun jamak," kata Roem.

Perpindahan pusat pemerintahan ini sejujurnya hanyalah sebagian kecil skenario pengembangan Bukit Raya, Tenayan Raya, Rumbai dan Rumbai Pesisir. Karena, selain pusat pemerintahan, Pemko juga sudah merancang hal yang lebih luar biasa.

Disebutkan Walikota Firdaus, nantinya dikawasan ini akan dibangun jalan lingkar luar bagian utara yang selama ini memang belum ada. Bila jalan lingkar luar ini berhasil, maka seluruh Pekanbaru sudah dikelilingi jalan lingkar luar. Mulai dari Kubang Raya ke Garuda Sakti hingga Rumbai, ada juga jalan lingkar luar dari Marpoyan, Pasir Putih dan Kulim, dan nantinya akan dibangun jalan lingkar luar utara yang menghubungkan Bukit Raya, Tenayan Raya, Rumbai Pesisir, Rumbai, dan nantinya akan tersambung ke jalan Tol Pekanbaru-Dumai-Sumatera Utara yang merupakan bagian dari Master Plan Pengembangan Pembangunan Ekonomi indonesia (MP3EI). Ini artinya, pembangunan jalan lingkar luar Pekanbaru ini juga berpengaruh besar bagi pembangunan nasional.

Saat ini sedang dirancang dan mulai dibangun paling tidak lima ruas jalan lingkar luar ini. Yaitu jalan Badak-Lintas Timur sepanjang 3,6 kilometer, lintas Timur-Siak Hulu sepanjang 4,2 kilometer, Okura di Jembatan Siak V-akses Jalan Tol MP3EI sepanjang 14 kilometer, jalan BPG ujung-kawasan KIT sepanjang 6 kilometer, serta jalan melingkar perkantoran baru nantinya 2 kilometer.

"Insyaallah untuk menghubungkan jalan lingkar ini akan dibangun Jembatan Siak V yang juga sudah dilakukan pengkajiannnya," kata Firdaus.

Bila pengembangan ini berhasil dilakukan, yang dapat untung bukan hanya Tenayan Raya dan Bukit Raya, tapi juga Rumbai dan Rumbai Pesisir. Khusus Rumbai Pesisir, ini adalah jawaban atas segala kerisiauan mereka selama ini. Seperti diketahui, Rumbai Pesisir terutama kewilayah Okura, selama ini selalu dianggap kawasan pinggiran yang terpinggirkan, nyaris tak ada pembangunan yang luar biasa disana. Sehingga kawasan Okura dan Tebing Tinggi sering membuat "alergi" untuk datang kesini.

Namun cerita itu akan menjadi berbeda setelah kota baru Tenayan Raya ini dibangun. Apalagi setelah Jembatan Siak V dan jalan lingkar selesai, maka kawasan Rumbai Pesisir akan menjadi pusat pertumbuhan baru yang akan jadi primadona luar biasa.(adv)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER