Kanal

Pilkada di Tanah Melayu Riau 2018, Basko: Menjadi Kewajiban Orang Minang Menangkan Andi Rachman

RADARPEKANBARUCOM - Pertarungan Pilgubri 2018 orang Minang harus jadi Pemimpin di Tanah Melayu Riau.

Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR), Ikatan Keluarga Wanita Minang Riau (IWMR), dan Ikatan Pemuda Minang Riau (IPMR) se-Provinsi Riau, telah mengeluarkan pernyataan sikap mendukung dan memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 4, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno (AYO), pada Pemilihan Gubernur Riau 27 Juni 2018.

Deklarasi dukungan tersebut dibacakan langsung oleh ketua IKMR 12 Kabupaten Kota, dari IKMR wilayah daratan dan IKMR wilayah pesisir. Pembacaan deklarasi disaksikan langsung oleh Gubernur Riau yang sedang cuti kampanye, Arsyadjuliandi Rachman, dan Ketua Umum IKMR Basrizal Koto, di Hotel Grand Central, Pekanbaru, Kamis (21/6/2018) malam.

“Dengan ini IKMR se-RiauPesisir dan IKMR se-Riau Daratan mendukung dan memilih Bapak Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA sebagai Gubernur Riau periode 2019-2024 pada Pilgubri 2018. Semoga Allah SWT mengabulkan tekad, perjuangan, dan harapan kita demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Riau. Amin!' ucap 12 ketua IKMR Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.

Ketua Umum IKMR Basrizal Koto dalam sambutannya mengatakan, sudah menjadi kewajiban orang Minang untuk memenangkan calon Gubernur Riau nomor urut 4, Arsyadjuliandi Rachman pada Pilgubri 2018. Gubernur petahana yang akrab dipanggil Andi Rachman itu termasuk pendiri IKMR dan saat ini sebagai Ketua Dewan Pembina IKMR.

“Saciok bak ayam, sadanciang bak basi, dek basamo mako kan jadi. Dari hasil rapat yang dibacakan IKMR pesisir dan daratan menyatakan sikapnya. Melihat mendengar dan mengatasi, IKMR memiliki kepentingan memenangkan Ketua Dewan Penasihat IKMR, Andi Rachman sebagai Gubernur Riau dua periode, lanjutkan,” kata Basrizal Koto.

Basrizal Koto yang akrab di panggil Basko ini, menegaskan bahwa tidak mungkin orang Minang memilih calon yang lain selain dari orang Riau keturunan minang, yakni Andi Rachman. Bahkan, kata Basko, nama IKMR juga dicetuskan oleh almarhum Tenas Effendi, yang juga tokoh Melayu Riau, yang menginginkan orang Minang di Riau merupakan orang Melayu.

“Nama IKMR juga didapat dari almarhum Tenas Effendi, dan Andi Rachman termasuk pendirinya. Jadi setelah hasil deklarasi ini, langsung disampaikan ke dunsanak, keluarga Ninik mamak, dan kepada orang lain. Kalau masih ada orang Minang ada yang minta tolong, harus ditolong kapado dunsanak Ninik mamak, untuk menyampaikan. Jangan sampai takicuah di nan tarang. Ini ketua IKMR hanya dalam waktu seminggu hadir, semuanya militan terhadap calon nomor 4,” kata Basko.

“Orang IKMR ada berbagai macam partai dan bermacam warna, tapi IKMR berhak menentukan siapa yang dipilih. Jangan sampai dikendalikan oleh orang lain, suku Minang menjadi kehormatan kita, dan termasuk dukungan dengan suku masyarakat yang lain, yang ada di Riau,” tegas Basko.

Sementara itu, calon Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bersukur atas pernyataan sikap yang disampaikan oleh IKMR se-Provinsi Riau, termasuk IWMR dan IPMR se Provinsi Riau. Dan ini menjadi suatu kehormatan bagi dirinya yang didukung penuh oleh IKMR. “Deklarasi yang dibacakan suatu kehormatan, dan saya mengembalikan kepada IKMR, IWMR, dan IPMR untuk pilihan sesuai dengan yang telah di deklarasikan,” kata Andi Rachman.

Andi Rachman mengatakan, ia akan segera menyampaikan apa yang telah dilakukannya setelah menjabat sebagai Gubernur Riau dalam 2,5 tahun ini. Dan ke depan untuk melanjutkan pembangunan ia juga menyampaikan apa yang sudah dibangun dan apa yang akan dilanjutkan pembangunan.

Hadir pada acara deklarasi IKMR, IWMR, dan IPMR, seluruh pengurus IKMR Riau, dan Kabupaten Kota, sampai ke-Kecamatan, dan tercatat ada sebanyak 51 IK yang hadir pada acara deklarasi. Pada acara tersebut juga menghadirkan artis kondang dari ranah Minang Ratu Sikumbang.

Andi Rachman Anak Saudagar Minang

Tahukah Anda, siapa Andi Rachman, panggilan akrab Arsyadjuliandi Rachman tersebut? Dikutip dari riauonline.co.id, dikatakan bahwa bagi orang tua-orang tua kita yang berumur di atas 50 tahun dan telah tinggal di Pekanbaru sejak tahun 1970-an, tak asing mendengar nama Rachman Kawek, pengusaha asal Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat ini.

Pemilik usaha transportasi PO Bus Sinar Riau ini serta usaha lainnya tersebut, merupakan ayah kandung dari Andi Rachman. Ia lahir dari seorang ayah berlatar saudagar, H Abdul Rachman Syafei dan ibu Hj Asma Hasan. Walau berayah berasal dari Sumatera Barat, Andi bersaudara lebih banyak lahir dan besar di Riau. Politisi Partai Golkar tersebut, lahir di Pekanbaru, 8 Juli 1960.

Usai menamatkan SD, Andi Rachman melanjutkan sekolahnya ke SMPN 4 Bukittinggi, Sumatera Barat. Pendidikan menengah atasnya juga dilalui di kota yang terkenal dengan hawa sejuk tersebut, SMAN 1 Bukittinggi. 

Sayangnya, Andi tak menamatkan di sekolah tersebut, ia malah pindah ke SMAN 3 di Kota Pelajar, Yogyakarta. Ia lalu melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Usai menjadi sarjana, Andi kemudian melanjutkan pendidikannya dengan fokus ke manajemen bisnis dan meraih gelar MBA di Oklahoma City University, Amerika Serikat. Informasinya, di sinilah ia menemukan jodohnya dengan seorang gadis berdarah Tionghoa Singkawang, Kalimantan Barat, Sisilita Bong. 

Usai menamatkan S2-nya, Andi kemudian pulang ke tanah air dan meneruskan usaha orang tuanya, Rachman Kawek, di bisnis minyak bumi dan gas. Di bawah payung holding group, Riau Muda, Andi menguasai bisnis transportasi, SPBU, pertambangan, dan perkebunan.

Tak aneh, jika saat pengumuman harta kekayaannya saat Pemilihan Guberur Riau, 2013 silam, Andi Rachman, merupakan kandidat terkaya dibandingkan calon lainnya, Rp 132.274.896.573.

Dengan latar belakang sebagai pengusaha ini, melapangkan jalan Andi untuk menduduki jabatan sebagai pucuk organisasi. Mulai dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau, Ketua Hiswana Migas Riau, dan jabatan lainnya sebagai Wakil Ketua Kadin Indonesia pada 2009. 

Andi tak hanya berkiprah di bisnis, panggilan politik tak mampu ia bendung dan tahan. Kemudian, ia masuk ke dunia politik dengan menjadi Bendahara DPD I Partai Golkar Riau 2003-2008. Di periode ini, Andi juga menjadi Anggota DPRD Riau. 

Dari sinilah, ia kemudian menapakkan kakinya di level nasional dengan manjadi Anggota DPR RI Periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Riau. Termasuk, saat Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Riau, 2009, Andi mengisi posisi sebagai Sekretaris Bappilu Sumatera.

Semasa menjabat sebagai Anggota DPR-RI, ia di komisi membidangi energi dan sumber daya mineral, Komisi VII. Di komisi ini, Ketua Komisi, Sutan Bhatoegana, tersandung kasus korupsi dengan menerima cek dari Menteri ESDM. Isu tak sedapnya, ada uang sekitar 2.500 Dolar AS, diterima oleh masing-masing anggota Komisi VII.

"Seingat saya pimpinan komisi terdiri dari empat orang, di bawahnya anggota, terus di bawahnya sekretaris. Saya ingat pimpinan komisi itu nominalnya 7.500 Dolar AS, anggota 2.500 Dolar AS, Sekretariat 2.500 dolar AS. Setelah itu, diminta agar dimasukkan ke amplop Pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)," ungkap staf Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrisno, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, 21 Mei 2015 silam. 

Pada tahun 2013, Andi kemudian mencoba peruntungan maju dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) berpasangan dengan sesama kader Golkar, Bupati Rokan Hilir, Annas Maamun. Pasangan ini akhirnya memenangkan pemilihan dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Periode 2014-2019, pada 19 Februari 2014 oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. (radarpku)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER