Kanal

Pesta Bolu Kemojo Riau 2018, Habiskan Uang Rakyat Rp 409 Miliar

RADARPEKANBARU.COM- Anggaran Pilkada Riau 2018 mencapai Rp.409 miliar, terdiri dari Rp 324 miliar dikelola KPU dan Rp 84,9 miliar dikelola Bawaslu Riau.

Pemerintah Provinsi Riau telah melakukan hibah dana rakyat dalam jumlah jumbo ini dalam rangka mendukung suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018.

"Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sudah kami tandatangani pada 4 Juli 2017, besarannya untuk Komisi Pemilihan Umum Rp324 miliar dan Badan pengawas pemilu Rp84,901 miliar," kata Sekretaris Daerah  Provinsi Riau Ahmad Hijazi.

Uniknya KPU Riau menetapkan bolu kemojo sebagai maskot pilkada Riau.
Menurut sumber terpercaya sebenarnya istilah bolu kemojo merupakan kata 'sandi' dalam lobi lobi anggaran ratusan miliar untuk KPU Riau.

"Lucu saja mereka gunakan bolu kemojo sebagai maskot,  seolah mereka mau bagi-bagi kue saja," tutur sumber Radar yang tak ingin namanya ditulis, senin  (2/10)

Lain halnya menurut versi Nurhamin Ketua KPU Riau . Bahwa penetapan maskot Pemilihan Kepala Daerah 2018 "Simojo" oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau terinspirasi dari makanan khas setempat yakni kue  bolu kemojo.

"Ada pun makna dari maskot yang dipilih tersebut merupakan salah satu  khas budaya Riau, yakni dari kuliner bolu kemojo," kata Ketua KPU Riau Nurhamin di Pekanbaru, Minggu (1/10).

Nurhamin menjelaskan bahwa untuk mendapatkan maskot Pilkada 2018 ini pihaknya sudah menggelar sayembara,  kemudian dari sejumlah kiriman panitia,  dan melalui proses diskusi tim juri menjatuhkan pilihan pada "Simojo" sebagai pemenang dan sekaligus model dari maskot KPU.

"Untuk kali ini dewan juri memang lebih tertarik kepada bolu kemojo, karena simple, mudah diingat, khas budaya Riau, dan sekaligus menjadi salah satu upaya dalam memperkenalkan budaya Riau," katanya, yang mana peluncuran maskot, logo, jinggel, dan motto Pilkada 2018 sudah dilaksanakan di salah satu hotel di Kampar, Sabtu malam (30/9) .

Menurut dia, dalam sayembara pemilihan maskot ini pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa budayawan Riau sebagai dewan juri.

"Maskot yang dipilih adalah bolu kemojo, yang dinamai dengan "Simojo," tegasnya.

Saat launching maskot  "Simojo" dimunculkan dalam bentuk boneka berukuran cukup besar. Wajah yang berbentuk bolu kemojo diberikan mata yang melotot dan khas warnanya hijau ke kuning-kuningan menambah uniknya boneka maskot itu.

Nurhamin juga menambahkan selain maskot,  ada juga peluncuran  logo Pilkada,  kali ini berbentuk kapal lancang kuning di atas kotak suara, kemudian di bawah kapal tersebut terdapat ombak, yang diibaratkan sebagai gelombang atau liku dalam jalannya pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu.

"Kapal tersebut melambangkan teraju atau kemudi kita untuk memilih," imbuhnya.

Sedangkan mottonya adalah berpantun, bersih, partisipatif adil dan santun. Kemudian jinggelnya adalah Ayo Memilih.

Perlu diketahui,  Bolu kemojo kerap juga disebut dengan bolu kojo berasal dari kata kemboja atau bunga kamboja. Disebut demikian karena loyang yang digunakan untuk membuat bolu ini memiliki bentuk seperti bunga kamboja.

Bolu kemojo cukup populer di Riau dan acapkali dijadikan sebagai buah tangan usai bertandang ke ranah melayu ini.

Kue ini hampir tak pernah absen saat perayaan acara adat di daerah. Teksturmya padat dan cenderung seperti kue basah, bukan seperti bolu yang lembut layaknya cake. Rasanya dominan manis dengan sedikit aroma dan rasa telur saat menyantapnya.

Warna hijau pada bolu kemojo berasal dari campuran air daun suji dan daun pandan jadi bukan hanya menghasilkan warna tetapi juga ada aroma khasnya. Bolu kemojo dimasak dengan cara dikukus sehingga membuatnya kuat akan kesan tradisional.

Masyarakat Riau sering membuat bolu kemojo secara bersama-sama karena saat perta  atau upacara adat biasanya disajikan bolu kemojo dalam jumlah yang banyak. (radarpku)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER