Kanal

Sektor Ekonomi Sebagai Penopang Keberhasilan Pembangunan dan Kemajuan di Riau

RADARPEKANBARU.COM- Siapa yang bisa menafikan kemajuan Provinsi Riau hari ini? Terutama setelah diterapkannya kebijakan otonomi daerah, Provinsi Riau mengalami lompatan kemajuan yang signifikan di berbagai sektor pembangunan. Bandingkanlah Riau hari ini dengan Riau 20 tahun yang lalu, satu misal, terdapat perbedaan yang sangat mencolok.

 

Image result for bantuan andi rachman


Cobalah cermati data-data berikut ini! Perekonomian Riau jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai Rp162,19 triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015.

''Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga sebesar 6,41 persen. Dari indikator PDRB, Provinsi Riau menempati urutan ke-5 PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera,'' kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam suatu kesempatan, beberapa waktu lalu.

Bahkan dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau masih berada di peringkat 10 besar dengan total realisasi investasi sebesar Rp18,110,42 miliar dan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, Riau berhasil meraih juara 1 untuk kategori pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat kabupaten se-Indonesia.

Implikasinya, menurut Gubri yang akrab dengan panggilan Andi Rachman itu, kondisi perekonomian yang semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769 orang atau 6,72 persen pada Februari 2015 turun menjadi 176.948 orang atau 5,94 persen pada Februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada Februari 2015 lalu sebesar 2.974.014.

Capaian-capaian yang telah diraih pun sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah ditanam dan cenderung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau, yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis kemiskinan) di Riau pada posisi maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42 persen). Artinya, Penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen.

''Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33,'' tambah Gubri Andi Rachman.

Foto Novrizon Burman.
Gubri saat menyerahkan penghargaan kepada para pelaku industri kecil dan menengah di Riau.


Di tengah hambatan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 yang lalu, Riau dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggung jawaban keuangan APBD tahun Anggaran 2015. ''Kita menyadari bahwa pelaksanaan APBD tahun 2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 ini kami telah bertekad akan meningkatkannya,'' kata Andi Rahman.

Selain dari itu, Pemprov Riau juga telah mampu meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap proses pelayanan perizinan dan non perizinan melalui pengukuran Indeks kepuasan masyarakat (IKM) dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan. Jumlah nilai interval konversi Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai 82.25 dengan kategori mutu pelayanan "A (Sangat Baik)".

Bahkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau, memperoleh beberapa penghargaan, antara lain: Pertama, Nominasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terbaik (Investment Award). Kedua, Citra Pelayanan Prima (CPP). Ketiga, Penilaian terbaik Ombudsman terkait kualifikasi kepatuhan terhadap Undang-Undang Pelayanan Publik.

Prestasi yang patut dikemukakan lainnya adalah penghargaan dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang beranggotakan 416 Pemerintah kabupaten di Indonesia. Bekerja sama dengan Professional Pattern management (PPM), sebuah Lembaga Riset manajemen terkemuka di Indonesia) dan Business News, Apkasi menganugerahkan Award ''Top BUMD 2016.

''Alhamdulillah, Bank Riau Kepri juga berhasil meraih Top Ceo BUMD Based on Character & Soft Competency 2016, Top BUMD Special Improvement 2016, Kategori Bidang Layanan Pelanggan. Atas segala prestasi yang di raih Bank Riau Kepri tersebut, Dewan Juri memutuskan pula memberikan Award kepada Gubernur Riau dan Gubernur Kepulauan Riau dalam kategori Top Pembina BUMD 2016.

''Bank Riau Kepri Syariah juga meraih penghargaan Infobank Sharia Finance Award 2015. Kita juga patut bersyukur, Provinsi Riau telah dipercaya mewakili Indonesia dan menjadi City Of Charm pada pameran The 12th China Asean Expo di nanning, Guangxi RRC,'' katanya lagi. (adv)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER