Kanal

Tim Accessor BAN-PT Rampungkan Data Guna Meningkatkan Akreditasi UMRI

RADARPEKANBARU.COM - Empat orang Tim Accessor  dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) kini merampungkan penilaian berupa pencocokan dokumen-dokumen program BAN-PT yang sudah sesuai kenyataan dilakukan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) guna peningkatan akreditasin institusi  dari C menjadi B.

"Untuk memperoleh akreditasi B bagi sebuah institusi  tentu harus menjalani berbagai penilaian yakni klarifikasi kegiatan dan melengkapinya dengan berbagai informasi tambahan. Kegiatan ini dilakukan pada 12-14 Desember 2016," kata Prof. Dr, Hartono DEA,DESS dari UGM, anggota acessor BAN-PT di Pekanbaru, Senin (12/12).

Selain Hartono (pakar geografi dan biologi), acessor dari BAN PT lainnya adalah Prof. Dr, Arifuddin Ahmad  M.Ag dari UIN Alaudin Makasar (ilmu hadist),  Dr. dr. Wara Kushartanti B.M, MS dan Universitas Negeri Yogyakarta (kesehatan dan keolahragaan),  serta Prof. Dr. Ir. Tinneke Mandang, MS. dari  IPB (tekhnologi pertanian).

Menurut dia, selama 12-14 Desember 2016, tim acessor akan melakukan pertemuan dengan kalangan pimpinan, rektorat dan dekanat untuk mengklarifikasi kegiatan apa saja yang sudah ditulis atau dicatat dan sejumlah catatan yang sudah ditulis atau dicatat yang sudah dilakukan.

Pada hari berikutnya, katanya acessor juga melakukan  pertemuan dengan para dosen,  selanjutnya dengan mahasiswa dan juga pertemuan dilakukan dengan para alumni.

"Akreditasi diperlukan bagi sebuah perguruan tinggi agar keberadaannya tidak memberikan pembohongan publik atas kualitas yang mereka miliki saat ini,  sekaligus sebagai amanah dari masyarakat untuk mempercayakan putra dan putri mereka untuk kuliah di UMRI," katanya.

Ia menekankan bahwa akreditasi diperlukan untuk menjamin mutu dari suatu lembaga pendidikan. Selain itu untuk masyarakat umum, akreditasi juga bisa menjadi alat untuk mengukur kesiapan suatu PT untuk melakukan proses pendidikan.

Penilaian akreditasi akan makin baik jika hasil klarifikasi sudah cocok namun demikian untuk menjadi UMRI sebagai perguruan tinggi unggul, tentunya harus memenuhi sejumlah persyaratan, kendati cukup berat antara lain harus memiliki 50 persen doktor dan guru besar sebanyak 10 persen.

"Ini memang berat  bagi UMRI untuk mnejadi unggul namun demikian bisa dicapai jika civitas akademikia UMRI bisa lebih luar biasa lagi bekerja," katanya.

Selanjutnya setelah mendapatkan penilaian dan informasi tambahan dari  UMRI, maka Acessor BAN-PT akan menyampaikannya ke majlis BAN-PT, dan dua bulan ke depan bisa diberikan penilaian akhir.

Rektor UMRI, DR. Mubarak MSi mengatakan  untuk memperoleh akreditasi menuju B ini, UMRi jauh hari sudah menyiapkan  sejumlah bahan-bahan atau dokumen-dokumen yang menjadi penilaian antara lain publikasi dosen, serta upaya-upaya  membangun kepercayaan  masyarakat.

Sementara itu penilaian peningkatan akreditasi UMRI dari C ke B sudah diajukan pada  28 November  2016  dalam satu bundel  borang lengkap yang kirim ke BAN-PT.  

"Kita optimistis memperoleh akreditasi B untuk UMRI yang kini sudah memiliki dosen sebanyak 127 orang dengan klasifikasi dosen  S3 baru dua orang, sisanya sudah S2. Untuk gedung perkuliahan UMRi juga terus mempercepat penyelesaian bangunan berlantai 7 di kampus dua  untuk aktivitas mahasiswa, kegiatan pengembangan bisnis dan lainnya,"katanya.

Ia menyebutkan,  dari pengembangan bisnis, kini UMRI sudah memiliki kantin dengan penghasilan setiap bulan mencapai Rp100 juta lebih, berikutnya ATM, kebun sawit  yang berkolaborasi dengan PWM pada areal seluas 43 hektare dan unit usaha strategis lainnya yang membantu pengembangan UMRI ke depan. (*)

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER