Kanal

Pilkada Kampar, Relawan Zulfadil Alihkan Dukungan ke Azis-Catur

RADARPEKANBARU.COM-  Relawan Zulfadil menentukan pilihan politiknya pada Pemilihan Kepala Daerah Kampar 2017 setelah jagoannya gagal mencalonkan diri.

Kelompok ini secara resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto.

Pernyataan dukungan itu diresmikan dalam deklarasi bersama pada Sabtu (12/11/2016) malam.

Calon Bupati Azis Zaenal bersama timnya menyaksikan deklarasi itu secara langsung.

Ahmad Fadli, perwakilan relawan Zulfadil, mengatakan, pengalihan dukungan itu bukan tanpa alasan. Sebelumnya, para relawan diberi kebebasan merapat ke Pasangan Calon manapun.

"Kita melakukan penilaian. Ternyata, visi misi yang ditawarkan Pak Azis-Catur sama dengan yang kita perjuangkan selama ini," ujar Fadli. Ia mengaku, keputusan tersebut berdasarkan kesepakatan seluruh tim.

Fadli menuturkan, Tim Pemenangan dan Relawan Zulfadil telah terbentuk cukup lama dan berkembang pesat. Tersebar di seluruh kecamatan dan desa.

Ia berharap, dengan bergabungnya mereka akan menambah kekuatan Koalisi Kampar Maju bentukan Azis-Catur.

Mantan Bakal Calon Bupati Kampar Zulfadil membenarkan adanya pengalihan dukungan relawannya kepada Pasangan Calon Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto. Ia mengaku terlibat dalam keputusan politik pada Pilkada Kampar 2017 tersebut.

Zulfadil ini mengatakan, deklarasi dukungan untuk Azis-Catur digelar bersamaan dengan pembubaran Tim dan Relawan bentukannya, Sabtu malam. Ia menyatakan, pengalihan dukungan kepada Paslon bernomor urut 3 itu atas permintaan para Relawannya.

"Mereka meminta dukungan diberikan kepada Bapak Azis. Kemudian saya fasilitasi," ujar Zulfadil. Ia merasa bertanggung jawab untuk mengakhiri perjuangan relawannya begitu saja.

"Saya mau datang tampak muka, pulang tampak punggung," katanya mengibaratkan dengan peribahasa.

Guru Besar Universitas Riau ini mengklarifikasi sekaligus menegaskan, secara pribadi, dirinya tidak memberi dukungan secara langsung. Ia dibatasi oleh statusnya selaku abdi negara dan tidak diperbolehkan memberi dukungan politik.

"Itu hanya relawan saya saja. Saya nggak ikut. Saya sebagai profesional nggak bisa ikut," tandas pria bergelar Profesor yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru ini. (*)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER