Kanal

Tradisi Klenik di Rohul, Warga Gelar Ritual Potong Ayam Tiga Rupa

RADARPEKANBARU.COM - Sejumah warga Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, menggelar budaya ritual potong ayam tiga rupa untuk menandai dimulainya musim turun tanam padi oleh petani pada tahun ini.

"Upacara ritual potong ayam tiga rupa dan kambing ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur para petani kepada sang penguasa alam," kata  Ketua Kelompok Tani Rimbo Hapar Anuar Daulay,  di Rimbo Hapar Desa Suka Maju Kecamatan Rambah, Rokan Hulu Riau, Kamis (10/11).

Anuar Daulay, menjelaskan Ini tradisi turun - temurun nenek moyang warga di Rohul, guna melakukan doa syukur atas keberhasilan panen raya tahun lalu. Serta meminta untuk hal yang sama pada tahun ini.

"Kelompok tani Rimbo Hapar kabupaten Rokan Hulu, Riau telah sukses mendapatkan hasil panen padi yang memuaskan," terang dia.

Anuar Daulay berharap ini bisa terwujud juga pada panen tahun depan.

"Harapan kami kedepan, para petani yang tergabung dalam kelompok tani Rimbo Hapar kembali memperoleh hasil panen padi yang melimpahn," katanya lagi.

Selain riual acara diikuti iringan doa bersama petani dan semua jajaran yang hadir.

"Yang paling penting kami juga tidak lupa berdoa seraya memohon kepada Tuhan Yang maha Esa agar supaya dilancarkan dan di sukseskan kegiatan penanaman padi ini dengan baik," katanya menambahkan.

Disamping itu Babinsa Koramil 02/Rambah menjelaskan, pencapaian ketahanan pangan nasional juga menjadi bagian dari tugas TNI.

Hak tersebut sesuai dengan keputusan Pemerintah Pusat yang diperkuat dengan adanya kerja sama antara TNI dengan Kementerian Pertanian selanjutnya diteruskan ketingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

"Diharapkan petani dan bersama jajaran TNI kedepannya dapat meningkatkan produksi komoditas pertanian akan terus meningkat dan swasembada pangan bisa dipertahankan.

Sebelumnya diberitakan Perusahaan Umum (perum)  Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau-Kepri, telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat untuk mendapatkan pembelian beras petani secara langsung.

"Kami tidak tahu wilayah mana saja yang menghasilkan padi, dengan kerjasama ini akan mudah," kata  Kadivre Bulog Riau-Kepri, Faruq Octobri Qomary, kala itu, Rabu.  

Ia menuturkan, upaya menyurati Pemkab melalui Dinas Pertanian masing-masing sudah dilakukan pihaknya sejak awal tahun. Ini mengantisipasi musim panen padi di wilayah yang pasti berbeda.  

"Bulog Riau- Kepri akan tetap berupaya dapat menyerap sebesar-besarnya hasil produksi petani lokal," katanya.

Tujuannya adalah  merangsang petani lokal untuk  bergairah terus menanam padi, dan sekaligus meningkatkan penghasilan mereka.

Karena itu, ia memaparkan, Bulog tidak bisa berkerja sendiri, namun perlu dukungan pemerintah daerah baik dalam sosialisasi maupun kebijakan.

"Kita harapkan Pemkab mengarahkan petani diwilayahnya dapat menjual panen padi mereka ke Bulog," sarannya.

Karena terang dia lebih lanjut,  dengan menjual ke Bulog, petani bisa langsung mendapatkan uang tanpa potongan ijon yang dilakukan para tengkulak. Selain juga  harga gabah/beras yang dibeli jauh diatas harga tengkulak yakni Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Jangan menjual beras  ke tengkulak, tetapi ke Bulog, agar petani dapat hasil lebih," katanya. (ant)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER