Kanal

Mahasiswa LIRA Kota Pekanbaru Demo Sejumlah Kasus Dugaan Korupsi Firdaus dan Ayat

RADARPEKANBARU.COM- Belasan massa dari DPW Mahali (Mahasiswa LIRA) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menggelar unjuk rasa di gerbang Kantor Bappeda, Selasa (25/10/2016) siang.

Dalam aksinya, pendemo menilai kalau kinerja orang nomor satu di Kota Pekanbaru, Firdaus dan Ayat belum maksimal bagi masyarakat. Salah satu contohnya, terkait beberapa kasus dugaan korupsi yang mencuat.

Sebab itu, massa mendesak pemerintah dan aparat hukum agar lebih garang dalam menindak dan pemberantasan korupsi. Mereka juga menyampaikan beberapa tuntutan, termasuk kasus-kasus yang nyaris hilang dari sorotan publik.

Antara lain, penanganan kasus dugaan penyelewengan anggaran yang tidak jelas, dan merugikan negara. Itu dipaparkan dalam petisi yang disampaikan secara lantang oleh massa, di depan kantor Bappeda.

Dalam orasi yang dibacakan secara bergantian oleh aktivis Lira itu, poin yang jadi tuntutan yakni mendesak terkait pengusutan dugaan kasus tenda di kediaman Walikota senilai Rp2 M yang belum jelas muaranya.

Kemudian, adanya dugaan mark-up dana Bansos di pemko Pekanbaru sebesar Rp60 miliar. Belum lagi kasus dugaan ULP Dan LPSE yang di duga ada Pungli, serta dugaan kasus penyelewengan pengelolaan sampah di Pekanbaru.

"Soal pengelolaan sampah, yang diduga tidak sesuai dengan Kontrak yang dibuat kepada PT MIG dengan Pemko, lalu dugaan pemborosan APBD kota Pekanbaru yang kita nilai sangat mencoreng kinerja kepemimpinan walikota," kata Korlap DPW Lira, Erlangga.

"Lira mendesak Aparatur Hukum Pekanbaru segera memeriksa Walikota Pekanbaru atas dugaan pelanggaran hukum yang diduga telah terjadi di Pemko, dan walikota wajib mempertanggung jawabkan segala dugaan persoalaan pelanggaran hukum di Pemko Pekanbaru ini," terangnya.

Menutup orasinya, Erlangga meminta kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau untuk segera mengusut dugaan dan temuan data kasus penyelewengan anggaran negara di lingkungan Pemko Pekanbaru.

Dalam aksinya, massa juga membawa spanduk tuntutan, yang bertuliskan 'kado terindah 5 tahun pemerintahan Firdaus-Ayat, Walikota dan wakil Walikota Pekanbaru. Di dalam spanduk itu juga dituliskan lima hal yang menyangkut dugaan kasusnya.

Pertama, dugaan kasus tenda kediaman walikota Rp2 miliar, lalu pembangunan lahan perkantoran walikota di Tenayan Raya, ketiga soal sampah, kemudian temuan BPK RI atas audit APBD Pemko Pekanbaru dan terakhir dugaan konspirasi pelelangan proyek. (GRC)    
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER