Kanal

Warga Pekanbaru Protes Kebijakan Pelarangan Roda Dua Lewati Fly Over

RADARPEKANBARU.COM - Kebijakan pelarangan pengguna kendaraan roda dua melewati jalan layang atau "fly over" telah menuai protes dari warga Kota Pekanbaru yang memandang peraturan tersebut tidak memihak kepada pengendara bermotor.

"Keberatan kalau dilarang, menurut hemat saya risiko kecelakaan dimana saja bisa terjadi baik di fly over ataupun di jalan tol sekalipun kalau tidak tertib lalu lintas," kata seorang pengendara motor Muhsin (39) di Pekanbaru, Senin.

Dinilainya, sebagian besar pengguna jalan di Riau merupakan pengendara roda dua, sehingga seringkali fly over dijadikan akses yang nyaman untuk menghindari kemacetan.

Meski baru masuk pada tahap uji coba dan sosialisasi, larangan ini memicu komplain dari pengendara motor yang menyayangkan pemerintah tidak mengkaji terlebih dahulu. Muhsin berujar, pemerintah harus bisa memberikan alasan yang logis tentang penerbitan larangan ini, karena dirinya hingga kini belum mendengar berapa persentase angka kecelakaan yang disebabkan.

Hal tersebut dibenarkan oleh seorang pengguna roda dua Fuji (29) menuturkan, menggunakan "fly over" sangat membantu ditengah tingginya mobilitas kegiatan karena bebas hambatan, macet serta lampu merah.

"Lancar saja saya kalau lewat " fly over"  mau ke kantor tidak ada hambatan," sebutnya.

Ketika disinggung terkait kondisi pengguna jalan di Pekanbaru semakin banyak,  jika bercampur di fly over akan menyebabkan resiko laka lantas.

Fuji berujar, masukannya terhadap pemerintah jika sudah demikian sesuai kebijakannya maka jalan di fly over dikhususkan bagi pengguna roda empat, sedangkan jalur dibawahnya dikhususkan bagi roda dua.

"Diatur saja bagaimana bagusnya," sebutnya.

Kepala Dinas Perhubungan Riau Rahmat Rahim telah mengetahui peraturan tersebut mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat karena 80 persen pengguna kendaraan di Riau didominasi pengguna roda dua.

Namun begitu, Rahmat beralasan bahwa kondisi jalan yang sempit apalagi menggunakan kecepatan tinggi melewati "fly over", resiko kecelakaannya sangat tinggi.

"Pro dan kontra setiap kebijakan pasti ada. Tetapi, yang menjadi acuan adalah persoalan keselamatan," sebutnya.

Rahmat menuturkan, pihaknya bersama Polda Riau sedang melakukan sosialisasi pada pengguna jalan untuk merubah pengguna roda dua tidak melalui jalur fly over.

Dalam sosialisasi itu, diingatkan kembali untuk lebih menyayangi nyawanya sendiri dengan cara taat tata tertib lalu lintas. "Hidup hanya sekali, keselamatan transportasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dibantah lagi. Masyarakat harus mendukung, ini dilakukan demi alasan keamanan saja,"katanya pula.(ant)
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER