Kanal

Soal Perwira Polisi Kongkow Bareng Bos Sawit, Kapolri: Ada Propam yang Akan Memproses

RADARPEKANBARU.COM - Beberapa perwira polisi kongkow bareng dengan bos perusahaan sawit di Riau. Fotonya beredar ramai dan banyak diperbincangkan.

Mereka yang ada dalam foto tersebut adalah, Direskrimum Polda Riau, Kombes Surawan, Direskrimsus, Kombes Rivai Sinambela, Kombes Toni Hermawan Kapolresta Pekanbaru dan Kombes Hendra dari Paminal Mabes Polri. Sedang bos sawit di foto itu dari PT APSL. Perusahaan ini tidak termasuk dalam 15 perusahaan yang kasusnya dihentikan Polda Riau. Tetapi kabarnya, perusahaan ini tengah disoal terkait lahan sawit dan ditangani polisi.

"Sudah ada tim Propam yang saya turunkan kesana. Di samping ada Polda juga yang turun di sana melakukan pemeriksaan. Anggota tidak da yang nongkrong kongkow-kongkow, seolah temen dengan pengusaha kelapa sawit yang terlibat dengan 15 SP3. Itu nggak ada," jelas Kapolri Jenderal Tito Karnavian di sela acara Polantas di Hotel Mercure, Jakarta, Senin (5/9/2016).

"Yang ada hanya satu orang pengusaha sawit saja, yang lain bukan. Pengusaha kelapa sawit itu tidak terlibat. Kemudian dihubung-hubungkan," tegas Tito lagi.

Tapi menurut Tito, pemeriksaan juga akan dilakukan di Jakarta. Para perwira itu akan dipanggil. (Baca juga: Ramai Soal Foto Perwira Kongkow Bareng Bos Sawit, Kapolda Riau: Jangan Salah Persepsi)

"Itu Hasil pemeriksaan Propam awal. Tapi nanti kita akan periksa lagi mereka ke Jakarta," tutup dia.

Ratusan Aktifis Banjiri Demo Mapolda Riau

Dalam sehari dua kelompok massa mendemo Polda Riau terkait beredarnya foto sejumlah perwira Polda Riau kongkow-kongkow dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) yang viral di media sosial lalu ramai menjadi bahan pemberitaan media massa lokal dan nasional. Setelah pagi tadi, Senin (5/9/16) massa Himpunan Mahaiswa Islam (HMI) yang berdemo, sore ini giliran sekitar 400 aktifis Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UR) yang mengepung Mapolda Riau.

Selain jumlah massa yang dikerahkan jauh lebih besar, aksi BEM UR juga tergolong lebih berani dalam memprotes prilaku sejumlah periwira tinggi Polda yang dianggap melukai perasaan masyarakat. Mereka tidak hanya berorasi, tetapi juga memblokir ruas jalan di depan Mapolda. Arus lalu-lintas lantas dialihkan ke Jalan Kartini dan keluar ke Jalan Gajahmada.

Dalam pernyataan sikap yang disebut dibuat bersama sejumlah organisasi non pemerintahan, seperti Walhi, Jikalahari, Fitra Riau, LBH Pekanbaru dan Riau Reset Center tersebut, mereka menyuarakan tiga tuntutan.

Pertama, mendesak Presiden Jokowi membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan kongkalingkong aparat Polda Riau dengan perusahaan yang menjadi sebab keluarnya SP3 untuk 15 perusahaan terduga pembakar lahan.

Kedua, menuntut pemecatan terhadap sejumlah perwira tinggi Polda Riau yang kongkow-kongkow dengan bos PT APSL dan ketiga, menuntut pencopotan Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto sebagai pihak yang bertangugng jawab dan dianggap gagal membina personilnya.

Juru runding Polda Riau sempat menemui pengunjuk rasa dan menawarkan perwakilan pendemo untuk bertemu dengan Wakapolda Riau Kombes Pol Suharsono, namun pendemo menolak dan meminta Kapolda langsung yang menemui mereka di tepi jalan.

Sampai saat ini demo masih berlanjut dan ruas Jalan Jendral Sudirman di depan Mapolda masih ditutup mahasiswa. (radarpku)
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER