Kanal

Inilah Penjelasan Rekan Dari Mahasiswa UIN SUSKA Yang Hanyut Terbawa Arus

RADARPEKANBARU.COM- Koordinator KKN kecamatan (Korcam) Rupat Utara, Ardiansyah, membantah dengan tegas penyebab hanyutnya Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau karena pacaran.

Saat ini beredar isu di kalangan masyarakat yang menyatakan bahwa tenggelamnya mahasiswa KKN tersebut dikarenakan asik pacaran sehingga hanyut terbawa ombak.

“Itu tidak benar, keberangkatan kami ke beting aceh adalah untuk melakukan survei penanaman bibit kelapa dan bersih- bersih pantai, berita yang beredar dengan masalah pacaran dan sejenisnya adalah salah,” kata Koordinator KKN Kecamatan Rupat Utara, Ardiansyah kepada wartawan, Kamis.

Ia mengatakan, kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih pantai tersebut merupakan salah satu program yang telah dilaporkan ke desa dan telah di ketahui oleh perangkat desa Suka Damai.

“Kami (Mahasiswa KKN sebanyak 14 orang) berangkat dari desa Suka Damai sekitar pukul 08.30 menggunakan pompong nelayan yang memang khusus untuk mengantar kami, sekitar pukul 09.30 wib kami tiba di Beting Aceh, dan teman- teman langsung melakukan kegiatan,” katanya.

Setelah itu, lanjutnya lagi, sekitar pukul 11.00 wib, Sri Winarti terseret ombak sendirian dan ketika melihat Sri winarti yang hampir menjauh, Tedi menolong dengan berusaha membawa Sri ke Pinggir.

“Disusul dengan Ericson dan Ayut Rumpoko yang juga berusaha membantu Tedi dan Sri, saat itu Ayut sudah sempat berpegangan dengan mereka, tapi karena ombak yang besar menerjang kami sehingga pegangan kami semua terlepas termasuk Ericson,” katanya menceritakan.

Disaat itu, lanjutnya lagi, Ayut dan Sri Winarti terbawa ombak ke tengah sedangkan Tedi terbawa ke tempat arus yg tidak terlalu kuat dan dibantu oleh teman-teman yang lain menggunakan kayu.

“Sedangkan Ericson karena tidak melihat Sri Winarti dan Ayut, dengan kemampun yang tersisa berenang ke pinggir," katanya.

Setelah itu sekitar dalam 10 menit setelah kejadian, Kapal bantuan datang dan menemukan dan menaikan Sri Winarti ke kapal. Sedangkan Ayut sudah tidak terlihat lagi.

“Sri di bawa ke puskesmas dan kapal nelayan lain bersama saya langsung mencari Ayut, dan sekitar 30 menit kemudian tim SAR dari gabungan Pol Air dan warga datang membantu mencari Ayut, dan sekitar Pukul 12.45 wib, Ayut di temukan dalam perangkat jaring nelayan yang di pasang dalam kondisi tidak bernyawa,” katanya.

Ia menjelaskan, dengan koordinasi yang cepat dan baik dengan semua pihak, pada pukul 16.30, kedua jenazah di berangkatkan ke Dumai menggunakan Boat.

“Setiba di Dumai jenazah langsung di bawa menggunakan Ambulance ke rumah duka,” katanya. (radarpku/ant)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER