Kanal

Harga Gula Pasir, Ayam Potong dan Daging Sapi Di Pekanbaru Masih Belum Stabil

RADARPEKANBARU.COM - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan lonjakan harga bahan pangan yang masih tinggi di sejumlah pasar setelah Lebaran sangat di luar perkiraan, namun masih terus berusaha ditekan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

"Tiga pekan setelah Lebaran, seharusnya sembako kembali stabil. Lonjakan berbagai bahan pokok sudah di luar perkiraan, tapi itu terus dipantau oleh TPID," papar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi di Pekanbaru, Rabu (26/7).

Nantinya, lanjut dia, tim ini akan melakukan kajian terkait tingginya harga sembako seperti memastikan berapa besar permintaan masyarakat terhadap suatu komoditas bahan makanan pokok dan berapa besar pasokan dari daerah asal seperti Provinsi Sumatera Barat.

Menurutnya, TPID telah memiliki beberapa langkah yang akan diambil, namun kini tengah dirumuskan untuk melakukan pengendalian tingginya harga bahan pokok sejumlah komoditas di sejumlah kabupaten/kota di Riau.

Seperti ayam potong sempat menyetuh harga Rp40.000 per kilogram terutama saat jelang Lebaran, tapi kini masih bertahan di harga R28.000 per kilogram dari harga normal sebelum bulan puasa dikisaran Rp22.000 hingga Rp23.000 per kilogram.

"Untuk saat ini, TPID masih rumuskan strategi dan menerima berbagai pantauan harga. Kita ketahui, saat ini sejumlah harga terutama sembako di pasar memang masih tinggi. Namun, langkah-langkah diambil oleh TPID jadi landasan untuk lakukan pengendalian harga," ucapnya.

Pemprov Riau menginginkan dalam waktu dekat sejumlah harga komoditas bahan makanan bisa kembali normal seperti sedia kala atau stabil dipasaran karena waktu perayaan bagi umat muslim sudah belangsung selama tiga pekan.

"Kita berharap sejumlah harga bisa normal dengan daya beli masyarakat di Riau kembali tumbuh. Tidak seperti sekarang ini," kata Masperi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus mengakui, tiga komoditas yakni gula pasir, ayam potong dan daging sapi masih tinggi dipasaran terutama pasar tradisional diberbagai daerah.

"Masih kita inventarisir. Namun, nanti kami bersama tim akan turun lagi ke pasar. Kita akan liat dan tanya langsung ke pedagang, kenapa harga daging, ayam dan gula pasir masih bertahan di harga tinggi," tuturnya.

Dia berujar, pihaknya akan kembali duduk bersama dengan TPID, lalu Bulog Divre Riau dan Kepulauan Riau serta beberapa distributor untuk melakukan intervensi harga sejumlah komoditas di pasaran.

Firdaus optimis, upaya tersebut dinilai akan lebih berperan efektif dalam upaya pengendalian harga sejumlah komoditas kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional.

"Ini yang harus kita diantisipasi yakni aksi spekulan. Kita khawatir bahwa memang ada sejumlah komoditas yang langka karena aksi penimbunan. Tapi pastinya, kita lihat nantilah," terang dia.(ant)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER