Kanal

Jika Anda Ke Siak Sri Indrapura, Mampir Ke Warung Bude Nikmati Daun Tenggek Burung Sambal Isabela

RADARPEKANBARU.COM – Rumah makan itu kecil, berdinding kayu, namun pelanggannya banyak. Hampir setiap hari parkiran yang tidak seberapa besar dipenuhi kendaraan roda empat dan roda dua. Jika telat datang, Anda bisa jadi tidak kebagian tempat duduk.

Rumah makan itu tidak diberi nama khusus. Pelanggan di Kota Siak hanya menyebutnya sebagai rumah makan Bude, panggilan pemilik rumah makan itu yang sekaligus ikut melayani pelanggan.

Rumah makan itu berada di depan kompleks Istana Siak, tidak mencolok sebagai rumah makan. Lebih tepat disebut sebagai warung, karena tampilan yang biasa dan sangat sederhana.

Warung makan yang sudah berdiri sejak tahun 1994 itu punya tawaran menu yang sangat khas. Semuanya serba Melayu, mulai dari cita rasa masakan, cara pelayanan hingga menyajikan hidangan.

Bagi Anda yang bosan makan di rumah makan mewah atau restoran, mungkin warung makan Bude ini yang menjadi pilihan tepat bila melancong ke Kota Siak Sri Indrapura.

Uniknya, di warung Bude ini, Anda bisa menikmati Isabela dan daun tenggek burung. Kedua jenis kuliner ini menjadi rebutan pelanggan biasanya.

Jangan heran, Isabela yang dimaksud bukanlah seorang putri, melainkan akronim dari Ikan Asin Sambal Belacan (Isabela). Sedangkan daun tenggek burung merupakan daun untuk lalapan saat makan.

“Di sini lalapan pakai daun tenggek burung. Jadi Bude sudah lama memakai daun tenggek burung ini untuk lalapan, mungkin ditempat lain mereka pakai selada,” kata Bude, nenek 66 tahun itu, Jumat (19/2) lalu.

Menurut Bude, lalapan dan Isabela itu menjadi ciri khas disamping semua menu yang disajikan diracik secara tradisional.
Meski berdarah Jawa, namun Bude sangat familiar dengan masakan Melayu tradisional. Maklum, Bude sudah lama tinggal di Siak, sehingga masakan Melayu sudah menjadi ciri khas di warungnya.

Setiap hari, Bude menyajikan 13 menu yang rata-rata habis setiap harinya. Seperti Pindang ikan, gulai asem pedas, sambel ikan asin, belacan, kerang, gulai jengkol, berbagai macam pindang,pindang putih, pindang serani, kerang rendang, ikan gemuluh acar kuning, sop ikan, pepes ikan gembung, ikan asem pedas, dan sambel mentah yang beragam setiap harinya.

Warung makan dengan bangunan sangat sederhana ini sudah bertahan selama 20 tahun di pinggiran komplek istana Siak. Namun pelanggan Bude tetap setia hingga sekarang. Bahkan, kebanyakan pelancong yang datang ke Siak juga memilih makan siang di warung Bude.

Menurut Bude, rahasia masakannya hanya menggunakan bumbu alami, sehingga cita rasa masakan selalu terjaga dengan baik. Resep ini ditemukan Bude di keluarganya sendiri. Seperti resep makanan yang diwarisi secara turun temurun.

Jika ingin menikmati hidangan dan menu khas Bude, Anda sudah bisa datang pada pukul 11.00 WIB. Makan di warung Bude juga sangat terjangkau, tidak lebih Rp 20 ribu untuk satu porsi, namun memuaskan. (*)
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER