Kanal

Dr. Ing Josia Irwan Akui Mal SKA Banyak yang Retak, Namun Menurutnya Masih Sangat Layak Dikunjungi

RADARPEKANBARU.COM-Menanggapi berita yang di terbitkan oleh RadarPekanbaru.com tanggal 29 Maret 2016 lalu, mempertanyakan kelayakan struktur bangunan Mal SKA.

Hari ini Jumat, 1 April 2016 di Hotel Swiss Bell-in Management Mal SKA sengaja mendatangkan pakar konsultan struktur, Dr. Ing Josia Irwan Rostandi MT ST yang merupakan dosen di fakultas Teknik departemen Sipil/ Struktur UI, bidang kepakaran Dynamic Half-Space.

Acara dikemas dalam bentuk pemaparan sekaligus press conference dan uji publik, turut dihadiri Asisten Direktur PT Citracity Pacifik Indonesia, Arcin Senggana, Pakar Kontruksi Riau, Prof.Dr Sugeng Wiyono yang juga pembantu Rektor IV Universitas Islam Riau, tenant dan sejumlah rekanan Mal SKA.

Awal pembukaan acara pihak Mall SKA turut menyinggung pemberitaan Radar yang mengutip informasi dari narasumber (Mardianto Manan,red) yang menurut pihak pengelola SKA tidak berkompeten , komentar narasumber dianggap tidak berdasarkan fakta dan data.

"Dia (Mardianto,red) itu bukan pakar, pakar itu orang yang mengerti kontruksi, bicara harus menggunakan data dan fakta" kata wawan, moderator acara dari pihak Mall SKA.

Wawan menambahkan bahwa seharusnya media sebelum memberitakan terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke pihak pengelola Mal SKA.

"Sebelum menjadi opini liar seharusnya dilakukan konfirmasi dulu ke kami" tambahnya.

Wawan juga mempekenalkan pihak manajemen SKA yang hadir dan sejumlah pihak, selanjutnya ia selaku moderator mempersilahkan konsultan struktur, Dr. Ing Josia Irwan Rostandi MT ST menjelaskan kepada sejumlah media terkait layak atau tidak Mal SKA di kunjungi setelah adanya penambahan dua lantai dari yang sebelumnya lima lantai.

"Ini merupakan kali kedua saya menjelaskan kehadapan publik,dulunya juga sudah dijelaskan tanggal 16 november 2015" kata Dr.Josia.


Menurut Josia,pria yang mengaku tim ahli Mal SKA dari PT Adhikara Mitracipta ini mengatakan, bahwa pihak Mall SKA melalui jasa dirinya selaku konsultan sudah melakukan analisa permodelan dan pemeriksaan serta pengujian terhadap struktural bangunan sebelum melakukan penambahan lantai.


Bangunan struktur SKA dari awal memang telah direncanakan untuk 7 lantai, dengan konsep awal megunakan rangka beton dan dilakukan penyesuaian dengan menggunakan baja, mengacu kepada peraturan perundang-undangan sekarang.


Namun demikian pihaknya tetap melakukan penyelidikan secara fisik, melakukan pengujian terhadap mutu beton dan tulang-tulang bangunan, mengukur kekuatan dari beton-beton yang telah ada, serta melakukan scan di laboratorium terhadap mutu beton dan tulang bangunan dimaksud.

"Semua kami uji dan kami analisa, mulai dari melakukan proses assessment untuk mengetahui bahwa mutu beton dan tulang bangunan Mal SKA masih baik, sesuai serta tidak berkarat. Hasil ini lalu kami uji dengan menambah model bangunan dengan beban mati dan beban hidup melalui ratusan stimulasi kombinasi gempa guna mendapatkan kemampuan maksimum gedung,"ucap Dr Ing Josia dengan percaya diri.

Melalui kajian hasil analisa, dan telah dilakuan pemeriksaan dan pengujian, Josia menyimpulkan bahwa Manajemen Mal SKA dapat melakukan penambahan pembangunan lantai.

Struktur bangunan telah diperiksa dan dianalisa dengan peraturan gempa terbaru SNI 1726-2012 yang lebih besa dari peraturan gempa terdahulu, yakni SNI 1726-2002.
 
"Dengan catatan pembangunan penambahan lantai agar mengakomodir sesuai dengan beban gempa, maka digunakan struktur yang lebih ringan, dalam hal ini struktur baja dengan plat beton aerasi." tuturnya.

"Memang biayanya mahal, dan saya sudah menyampaikan itu ke pihak SKA, dan mereka menyanggupinya, biar mahal saya tidak mau main-main soal ketahanan bangunan" jelasnya.

Karena baja maka biaya yang dipergunakan untuk penambahan bangunan jauh lebih mahal. dobel biaya.

Tetapi baja ini lebih ringan sehingga berat bangunan yang ditambah hanya berkisar 1,5 lantai meski bangunan yang ditambah itu sebenarnya adalah 3 lantai. Berat baja ini hanya 1/3 berat beton dan mutu baja yang kami pergunakan bukan mutu biasa. Kami konsen  dengan keamanan, paparnya.

Antara beton lantai terakhir dengan baja, ada chemical anchor, yang mana secara teknis baut-baut beton dibor lalu dimasukkan cairan kimia setelah baja ditanamkan di dalamnya.

Kekuatan baja yang ditanam diuji, di mana sambungan satu baja dengan beton akan putus saat baja tersebut ditarik beban 18 ton.

"Dan sudah disimulasikan dari 500 titik penjuru gempa" kata Josia.

Dosen Universitas Indonesia ini mengatakan jika terjadi gempa di Pekanbaru, maka tempat yang akan dituju untuk berlindung adalah Mal SKA.

"Saya pilih Mal SKA sebagai tempat berlindung yang aman, saya tahu itu karena saya yang buat" katanya.


Akui bangunan SKA banyak yang Retak


Disinggung tentang banyaknya bagian gedung Mal SKA yang retak-retak, Josia mengungkapkan kalau pihaknya juga sudah melakukan uji kekuatan mengenai penyebab retak.
 
"Sebenarnya itu bukan karena struktur bergeser, tapi lebih dikarenakan proses finishing dari pekerjaan sebelumnya yang kurang rapi, sehingga terus menyebabkan keretakan. Tapi itu tak berpengaruh pada kekuatan gedung walaupun nanti ditambah,'' papar Josia yang saat itu juga menjelaskan perihal kekuatan bangunan Mal SKA di basement yang banyak dikhawatirkan akan ambruk.
 
Optimisme ini juga diungkapkan Asisten Direktur PT Citracity Pacifik Indonesia, Arcin Senggana yang pada kesempatan itu mengaku sempat prihatin dengan sejumlah pemberitaan yang dianggapnya terlalu berlebihan.
 
"Kalau dikatakan kita pengelola Mal ini akan membunuh warga, kan itu tak mungkinlah, kita berusaha memberikan yang terbaik, karena itulah, kita datangkan konsultan terbaik untuk penambahan bangunan beberapa lantai tersebut," kata dia.
 
Selaku usaha, kata Arcin, pihaknya sangat memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung ke Mal SKA. Dengan terpuaskannya mereka, secara otomatis akan berpengaruh terhadap angka kunjungan. ''Tugas saya kan membuat bagaimana masyarakat ramai datang ke Mal SKA ini, jadi tak mungkinlah kalau bangunan mal ini juga dibangun sembarangan. Semua kita pertimbangkan dengan baik dan yang terbaik,'' ungkap Arcin.
 
Dia juga menjelaskan, untuk proyek Mal SKA Ekspansi ini, pihaknya menggelontorkan tak kurang dari ratusan miliar dana. Karena itulah, pihaknya tak mungkin akan bermain-main dalam menyelesaikan ekspansi ini.
 
Dalam kesempatan itu, Arcin juga menjelaskan perihal prosedur pembangunan yang menurutnya sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan. Seperti halnya kepemilikan Izin mendirikan Bangunan (IMB), Amdal juga Amdalalin.
 
Dikatakan Arcin, tidak mungkin pihaknya tidak mempersiapkan segala sesuatunya untuk membangun gedung sebesar itu di Jalan Sorkarno-Hatta. ''Saya pikir saya tak bisa bermain-mainlah dengan hal ini. Semua orang bisa lihat, jadi tak ada yang bisa saya tutupi,'' ujar dia lagi.
 
Pada kesempatan tersebut, pakar bangunan Riau, Prof.Dr Sugeng Wiyono yang juga pembantu Rektor IV Universitas Islam Riau yang juga hadir pada kesempatan itu juga mengungkapkan kalau pihaknya yakin dengan perencanaan yang dibangun konsultan.
 
Hanya saja, dia mengingatkan, kalau kecenderungan pergeseran tanah akan berpengaruh terhadap kondisi bangunan itu bisa terjadi. ''Kita tak bisa berbicara sekarang, tapi mungkin beberapa tahun ke depan,'' ungkap Sugeng.
 
Karena itulah, lanjut dia, ada baiknya pembahasan tentang kekuatan Mal SKA ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ini juga bagian dari upaya untuk memenuhi amanat UU Nomor 28 tahun 2000, sehingga, suatu saat hasil dari pertemuan ini akan bisa dijadikan jawaban terhadap konstruksi gedung bila terjadi sesuatu hal.
 
Sugeng banyak memberikan masukan dan saran terkait konstruksi dan kontur tanah. Dia berharap pihak konsultan mempertimbangkan arah pergeseran gempa juga beban dari bangunan bila beroperasi kelak.
 
Dia juga mejelaskan perihal kondisi kepadatan tanah di Riau yang tidak padat, namun berpasir padat. Kondisi ini akan sangat berpengaruh dengan kondisi kepadatan air di dalam tanah. ''Ya, kita tak tahu apakah selama ini eksploitasi air bawah tanah sudah cukup besar, atau tidak? tapi logikanya, ini akan berpengaruh terhadap kepadatan tanah dan beban bangunan,'' papar Sugeng.
 
Sugeng juga menyarankan, bila memang retakan-retakan di gedung yang ada saat ini mmang bukan permasalahan, ada baiknya juga bila pengelola meruntuhkan saja bangunan yang retak itu dan dibuat ulang. ''Kan jauh lebih baik, dari pada tiap hari orang curiga dan bertanya kenapa gedung mal SKA retak-retak selalu. Atau diganti kaca saja, kalau besok kacanya pecah, berati memang ada pergeseran struktur bangunan,'' ungkap Sugeng.


DPRD Riau Akan Panggil Manajemen Mall SKA


Anggota DPRD Riau, Edy M Yatim berjanji akan memanggil pihak pengelola Mal SKA. "Melalui Hering kita akan panggil nanti, untuk diperdengarkan lebih rinci" kata Edy Yatim di pekanbaru.

Namun menurutnya , langkah pemanggilan ini baru dilakukan DPRD Riau apabila DPRD Pekanabaru tidak memanggil pihak SKA.

"Kita tunggu dulu apa langkah yang dilakukan DPRD Pekanbaru, selanjutnya baru kita bersikap" kata politisi Demokrat ini.

(radarpku / riausky)
 


 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER