Kanal

Mahasiswa Bubarkan Paksa Acara MLM di Kampus UIN Suska Riau

RADARPEKANBARU.COM-Ratusan mahasiswa UIN Suska Riau membubarkan acara Amoeba Award yang diadakan perusahaan multi level marketing,Q Net di Gedung Islamic Center UIN Suska Riau, Selasa (29/3/2016) malam. Sempat terjadi saling dorong antara pemuda pancasila dan mahasiswa.
 
Kepala Pusat Pengembangan Bisnis (PPB) UIN Suska Riau, HM Kastulani yang berada di Gedung Islamic Center UIN Suska Riau memantau acara memberikan penjelasan kepada mahasiswa terkait perizinan pemakaian tempat tersebut. Ia mengakui  member izin penyelenggaraan acara tersebut.

Yang melatarbelakangi kemarahan mahasiswa adalah kegiatan berlangsung malam hari dan banyak peserta dan panitia yang tidak memakai jilbab dan berpakaian seksi. Selain itu, lokasi acara dipenuhi lampu kelap kelip dan musik keras.

Didalam perjanjian dan pernyataan  kontrak tanda tangan bersedia menjaga ketertiban, keamanan ,  dan kebersihan. Menurut Kastulani izin pemakaian gedung berlangsung dari pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Selanjutnya dia menyatakan siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. "Apa pun risikonya saya siap dipecat Rektor,” ucapnya.

Kastulani mengatakan telah terjadi miss komnikasi antara dirinya dan panitia. “Saat penandatanganan kontrak sudah disepakati bahwa peserta dan panitia acara harus menaati peraturan yang berlaku di UIN Suska Riau. Dan pihak panitia menyetujuinya,” jelasnya.

Terkait keamanan, Kastulani mengatakan dirinya meminta panitia untuk berkoordinasi dengan security UIN Suska Riau. Namun kenyataannya, yang berjaga di sekitar lokasi malah anggota Pemuda Pancasila.  Ketika mahasiswa membubarkan acara sempat terjadi aksi saling dorong antara Pemuda Pancasila dan mahasiswa. Namun akhirnya mahasiswa berhasil mengusir peserta dan panitia ke luar gedung.

Mahasiswa Merasa Terganggu Acara “Amoeba award”

Awal sebelum kejadian ,kepala Mah’ad Al-Jami’ah, Mashuri Putra, merasa terganggu dengan acara Amoeba award yang diadakan di gedung Islamic Center (IC) UIN Suska Riau, Selasa (29/3/2016.

Suara ribut dari sound sistem di ball room IC sangat menganggu pegawai yang berkantor di lantai satu Gedung  IC.

Masyhuri mengaku risih melihat  beberapa wanita yang hadir di acara tersebut tidak menggunakan jilbab. “Ini tidak sesuai dengan peraturan di UIN, musiknya keras dan ada yang tidak memakai jilbab. Acaranya sendiri juga kabarnya sampai jam satu malam,” ujarnya.

Dia mengatakan ada beberapa kelas yang seharusnya digunakan untuk perkuliahan terpaksa tidak bisa dilaksanakan di ruang kelas tersebut. “Tadi saya mau menanyakan ke Dekan Syariah tetapi belum sempat,” katanya.

Lebih lanjut dia berharap kedepannya pihak rektorat sebelum menerima pihak luar untuk mengadakan acara di tempat UIN sebaiknya diklarifikasi terlebih dulu bagaimana format acara tersebut. “Untuk mejaga marwah kampus kita dan Islamic center sendiri,”

Tidak hanya pegawai, mahasiswa pun mengkritik acara tersebut. Bintang, salah seorang mahasiswa mengaku marah saat ingin melawati jalan di samping Gedung IC karena jalannya ditutup oleh panitia. “Belum pernah acara di sini sampai menutup jalan bagi mahasiswa di sini,” ucapnya. (*)

 

Sumber : Gagasan

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER