Kanal

Eka Ingatkan Fikri Siapa Berkhianat Akan Digantung di Jembatan Bangkinang

RADARPEKANBARU.COM- Rivalitas antara Ahmad Fikri Ketua DPD Golkar Kampar dan Eka Sumahamid sudah hampir mencapai puncak klimaknya. Intrik dan gaya politik kotor Ahmad Fikri menjatuhkan lawan sampai kepada politik adu-domba ala kompeni "belanda" yang menurut Eka Sumahamid menjadi karakter politik Ahmad Fikri.
 
Fikri juga dikatakan piawai 'membunuh' lawan-lawan politiknya mengunakan tangan orang lain, rekam jejak kejahatan dan ambisi Fikri menuju singgasana jabatan ketua Golkar yang penuh noda dan dosa dianggap begitu banyak para senior dan sahabat yang telah dikorbankan olehnya.
 
Eka menceritakan pengalaman puluhan tahun berjuang di Golkar Kampar, mengaku lebih senior dari Fikri ,dari awal menurutnya Fikri bukanlah siapa-siapa, namun atas kepiawaiannya menyingkirkan orang lain akhirnya Fikri menduduki singgasana itu. sejumlah nama pembesar dikampar diungkapkan Eka telah menjadi korban kejahatan politik Ahmad Fikri.
 
"Awal di Golkar saat kepemimpinan Masnur , saya sudah menjadi sekretaris DPD PG Kampar dan Bapak Ahmad Fikri hanya sebagai wakil bendahara saja." kata Eka dalam surat terbuka terhadap Ahmad Fikri yang diposting dihalaman akun FB Pribadinya (11/2).
 
Dalam surat terbukanya, Eka mengatakan bahwa Fikri telah melengserkan dirinya dari jabatan sekretaris golkar Kampar secara inkonstitusional dengan mengumpulkan tandatangan pengurus dan tengah melakukan upaya pemecatan terhadap dirinya.
 
Eka megaku bingung atas kelakuan Fikri tanpa kesalahan dirinya telah disingkirkan dan dizhalimi.
 
"Saya hanya mengingatkan bapak bahwa di atas langit masih ada langit ", tulis Eka.
 
Eka menilai bahwa Fikri telah berkhianat, ia juga mengingatkan Fikri atas janjinya, siapa yang berkhianat maka bersedia digantung di jembatan Bangkinang.
 
"Bahkan bapak pernah bilang kalau berkhianat bapak mau digantung di jembatan bangkinang" Kata Eka mengingatkan janji Fikri yang pernah diungkapkannya.
 
Inilah surat terbuka Eka Sumahamid untuk Fikri yang ia publikasikan di halama akun facebooknya :
 
Surat terbuka buat Ahmad Fikri
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kampar / Ketua DPRD Kabupaten Kampar 
 
Kepada yth,
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kampar
 
Dengan hormat,
 
Saya ingin mengajak kita semua untuk merefleksi kembali kepemimpinan PG pada masa pak Masnur ( anggota DPRD Prov Riau ), bahwa prestasi gemilang diraih PG ketika itu dengan perolehan jumlah kursi yang spetakuler sebanyak 16 kursi.
 
Banyak kebijakkan dan program yang pro terhadap kepentingan rakyat yang menjadi prioritas kerja pak masnur. Kepiawaian beliau bukan hanya diakui oleh kawan, bahkan rival politikpun menyadari kredibilitas dan kapabelitasnya. 
 
Kuning sempat menjadi warna politik dominan ketika itu.
Pada saat itu, saya menjabat sebagai sekretaris DPD PG Kampar dan Bapak Ahmad Fikri hanya sebagai wakil bendahara saja. Posisi itupun saya sendiri yang memperjuangkannya, karena ketika itu Bapak Ahmad Fikri adalah rival politiknya Bapak Masnur.
 
Bapak Fikri yang terhormat, Bapak memang lihai dalam politik adu domba. Bagaimana bapak bisa mengadu domba saya dan bapak masnur ketika itu merupakan prestasi gemilang yang bapak peroleh. Sehingga PG Kampar menjadi konflik sampai akhirnya diselenggarakan Musdalub. Karena ambisius para PK PG tidak memilih bapak melainkan memilih bapak syafrizal sebagai ketua baru.
 
Bapak syafrizal pun tidak bertahan lama karena bapak juga memainkan mautnya politik adu domba ( politik belanda ) antara saya dan bapak syafrizal ( ketika itu saya juga sekretaris ) dan pada akhirnya diadakan Musda sebagai solusi konflik tersebut. Dan Musda itu memilih bapak burhanuddin sebagai ketua DPD.
 
Setelah bapak burhanuddin tidak terpilih sebagai bupati, ambisi bapak kembali kambuh. Politik adu domba pun kembali hadir. Segala macam upaya kembali bapak lakukan sehingga bapak burhanuddin terjungkal. 
 
Dengan menggunakan kekuatan bapak jefri noer sebagai bupati kampar terpilih serta perjuangan saya dan kawan2 lainnya akhirnya ambisi lama bapak jadi kenyataan... Ya akhirnya singgasana ketua DPD Kampar jatuh dipangkuan bapak dan sampai akhirnya bapak syafrizal dijungkalkan dari ketua DPRD kampar dengan segalah cara konspirasi dan ambisi yang luar biasa dari bapak... astauqhfirullah
 
Memang saya kembali menjabat sekretaris DPD
Tapi pak fikri!!
 
Apakah saya salah ketika saya juga ingin tampil sebagai salah seorang calon ketua DPD PG Kampar?
 
Apakah anda belum puas dengan apa yang sudah PG berikan kepada bapak? 3 x sebagai anggota DPRD dan 4 tahun sudah menjadi ket DPD dan DPRD
Atau jangan2 bapak takut berhadapan secara jantan dengan saya? Makanya bapak mencoba mengumpulkan pernyataan pengurus DPD untuk mereposisi dan memecat saya sebagai pengurus dengan cara inkonstitusional?
Bapak sangat memalukan!
 
Bapak marah saya dekat dengan bupati padahal bapak sendiri yang pernah berjanji untuk sama2 melindungi dan membantu program bapak bupati sampai akhir jabatanya demi memperoleh ketua DPD PG. Bahkan bapak pernah bilang kalau berkhianat bapak mau digantung di jembatan bangkinang. Tapi apa yang terjadi?
 
Saya hanyalah orang yang komit kepada janji , sebab itu adalah prinsip kredibilitas seseorang makanya sampai hari ini komitmen itu saya jaga dan pelihara.
 
Apa salah saya pak fikri?
 
Bukankah semua program PG saya yang buat dan laksanakan. Maaf... Anda bisa apa pak? Semua pengurus dan kader juga tahu.Hanya karena saya ingin mencalon bapak menjadi gentar dan ingin berbuat apa saja walaupun itu inkonstitusional...
 
Jangan anggap PG ini milik bapak. Berapa sih suara yang bapak peroleh pada pileg yang lalu? Padahal bapak ketua DPD dan DPRD. Malu dong pak sama anggota fraksi PG. 
 
Saya hanya mengingatkan bapak bahwa di atas langit masih ada langit
Saran saya kepada bapak! Mari kita buat ring demokratis
Jangan ada cegal mencegal apalagi pecat memecat...
 
Mari kita buktikan secara satria dan jantan siapa yang lebih baik diantara kita...
 
Permohonan maaf Atas kelancangan ini ,Eka Sumahamid, ST, M.Si
 
 
 
(radarpku)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER