Kanal

Inilah Prediksi Hasil Pilkada Serentak 9 Desember 2015 di Riau

RADARPEKANBARU.COM- Seperti banyak diprediksi, pasangan petahana (incumbent) berjaya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di sembilan kabupaten dan kota di Riau, Rabu (9/12/2015). Sedikitnya empat daerah, yakni Indragiri Hulu, Kepulauan Meranti, Siak, dan Rokan Hilir, dikuasai pasangan petahana.

Sedangkan di Pelalawan dan Rokan Hulu, pasangan petahana bersaing ketat dengan rivalnya masing-masing. Sementara di dua daerah, yakni Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, calon petahana masih tertinggal dalam perolehan suara.

Pertarungan paling sengit terjadi di Kuantan Singingi, karena selisih suara antara pasangan Indra Putra-Komperensi dan Mursini-Halim hanya berkisar puluhan saja. “Bedanya hanya sekitar 50 suara,” kata sumber Media ini, Rabu malam, mengungkap hasil perhitungan suara di internal salah satu pasangan calon kepala daerah.

Indraputra-Komperensi (IKO) mengklaim sebagai pemenang karena menguasai delapan dari 15 kecamatan di Kuantan Singingi. Yaitu Pangean, Cerenti, Inuman, Logas Tanah Darat, Sentajo Raya, Hilu Kuantan, Pucuk Rantau dan Singingi Hilir.

Pesaingnya, Mursini-Halim (MH) juga mengklaim menang menyusul keunggulan di lima kecamatan yakni Benai, Kuantan Tengah, Gunung Toar, Kuantan Mudik dan Singingi. Sementara, MM unggul di Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seberang. Satu pasangan lainnya, Mardjan Ustha-Muslim, sementara dilaporkan unggul di dua kecamatan, yakni Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seberang.

Persaingan ketat juga terjadi Pelalawan dan Rokan Hulu, dengan selisih suara sekitar dua persen saja. Dua pasangan calon kepala daerah yang bertarung di Pelalawan saling klaim sebagai pemenang.

Tim pemenangan Harris-Zardewan (HAZA) mengklaim meraih 51,06 persen suara, unggul dari pasangan Zukri Misran-Anas Badrun (ZA) yang disebut meraih 48,94 persen suara. "Selisihnya 2,11 persen saja," terang Zulmizan, Ketua Tim Pemenangan HAZA, dalam konferensi pers di kantor Golkar Pelalawan di Pangkalan Kerinci, Rabu siang.

Kubu Zukri Misran-Anas Badrun juga mengklaim menang, dengan keunggulan sekitar satu persen. “Memang sangat tipis. Tapi data kita dari Kecamatan Langgam belum final semuanya. Makanya untuk angkanya belum bisa kita sampaikan," kata Zukri saat ditemui di posko utama tim sukses pasangan ZA.

Mantan anggota DPRD Riau mengklaim unggul di lima kecamatan, yakni Kuala Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan, Bunut, dan Pangkalan Kerinci. Ia tetap optimistis meski pesaingnya menguasai tujuh kecamatan lainnya.

Sementara di Rokan Hulu, pasangan petahana Hafith Syukri-Nasrul Hadi sujud syukur di kediaman Bupati Achmad. Mereka kemudian diarak ribuan para pendukungnya menuju Sungai Batang Lubuh untuk merayakan kemenangan.

Berdasar perhitungan internal pasangan nomor urut 2 ini memperoleh 43,29 persen suara, unggul tipis dari pesaing utamanya, duet Suparman-Sukiman, yang disebut meraih 41,81 persen suara. Satu pasangan lainnya, Syafaruddin Poti-Erizal hanya meraih 14,90 persen suara.

Dari Kota Dumai dilaporkan, kediaman calon wali kota, Zulkifli AS, di Jl Bintan, dipadati para pendukungnya, Rabu petang. Mereka larut dalam kegembiraan merayakan keunggulan jagoannya berdasarkan hasil hitung cepat tim sukses.

Tim sukses pasangan nomor urut 2, Zulkifli AS-Eko Suharjo, mengklaim menang dengan perolehan 26.186 suara atau 27,98 persen suara. Unggul sekitar 5,2 persen dari rival terberatnya, Abdul Kasim-Nuraini, yang disebut memperoleh suara 22.778 suara atau 24,34 persen.

"Data ini dari hasil formulir C1 yang diperoleh para saksi dari tiap TPS di Dumai," ujar Ketua Tim Pemenangan Zulkifli AS-Eko Suharjo, Syamsul Bahri kepada wartawan, Rabu petang.

Zulkifli AS bukan wajah baru di kota pelabuhan tersebut. Ia merupakan Wali Kota Dumai periode 2005-2010, tapi kalah saat bertarung di Pilkada Kota Dumai 2010 untuk memperpanjang masa kekuasaannya.

Ia maju lagi tahun ini, bertarung dengan empat pasangan lainnya. Termasuk Agus Widayat, calon petahana, yang dari posisi wakil wali kota maju sebagai calon wali kota. Kali ini Agus justru berada di posisi buncit dalam perolehan suara sementara.

Sedangkan di empat kabupaten, pasangan petahana hampir dipastikan kembali berkuasa karena jauh unggul dalam perolehan suara sementara. Di Siak, duet Syamsuar-Alfedri meraih 59,50 persen suara, sementara rivalnya Suhartono-Syahrul hanya meraih 40,50 persen suara.

Keunggulan besar juga dinikmati pasangan Irwan Nasir-Syahid Hasim di Kepulauan Meranti, yakni dengan memperoleh 57,78 persen suara. Rivalnya, Tengku Mustafa-Amyurlis meraih 42,22 persen suara.

Beralih ke Indragiri Hulu, pasangan Yopi Arianto-Khairizal unggul dengan 53,2 persen suara. Sementara pesaingnya, Tengku Mukhtaruddin-Aminah meraih 46,8 persen suara.

Terakhir, Suyatno-Syafruddin meraih 45,01 persen suara di Rokan Hilir, teratas dari empat pasangan calon yang maju bertarung. Perolehan pesaing terdekat mereka, Herman Sani-Taem Pratama, masih jauh tertinggal, yakni 27,1 persen.

Kawal bersama

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menyatakan pelaksanaan pemungutan suara di 9 kabupaten dan kota berjalan dengan aman dan lancar. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau juga menyatakan tidak ada persoalan yang signifikan dalam perhelatan Pilkada serentak ini.

Ketua KPU Riau Nurhamin mengatakan, secara keseluruhan bisa dikatakan kondusif tanpa kendala. Saat ini yang terpenting adalah semua pihak harus memantau dan mengawasi proses rekapitulasi atau penghitungan suara yang akan segera dilakukan.

“Kita harus mengawal bersama proses penghitungan suara di tingkat kecamatan, dan selanjutnya di KPU kabupaten/kota,” kata Nurhamin.

Sesuai jadwal, rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan digelar 10-16 Desember 2015. Selanjutnya rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat KPU kabupaten dan kota 16-18 Desember 2015. Selanjutnya penghitungan suara di tingkat KPU Provinsi Riau, 19-27 Desember 2015

Jika semua proses berjalan dengan lancar ke depannya, maka sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) nomor 2 tahun 2015 tentang tahapan dan jadwal Pilkada 2015, pengusulan pengesahan pengangkatan pasangan calon terpilih akan dilakukan pada tanggal 23 Desember 2015. Namun jika ada sengketa nantinya, maka paling lama akan ditetapkan hingga 15 Maret 2016 mendatang.

“Setelah penghitungan dari KPU nanti dapat diterima, maka bisa ditetapkan langsung. Tapi kalau ada sengketa, maka kita akan tunggu hingga sengketa selesai dulu,” jelasnya.

Sementara itu, pelaksanaan Pilkada di Kota Dumai secara keseluruhan berlangsung dengan aman dan lancar. Hasil pantauan pihak KPU Riau di Kota Dumai, yang turun bersama Plt Gubernur Riau dan Forkompinda, pelaksanaan Pilkada berjalan dengan aman dan tertib.

“Kami mengunjungi sejumlah TPS, dan semuanya berjalan dengan lancar, tidak ada kendala. Cuaca juga sejuk tadi, TPS yang kami kunjungi juga tampak ramai pemilih yang hadir,” kata Komisioner KPU Riau Sri Rukmini.

Di Kabupaten Meranti juga tidak ada ditemukan masalah pada hari pemilihan. Dikatakan anggota Bawaslu Riau, Fitri Heriyanti, pihaknya memantau pelaksanaan pemungutan suara sampai ke wilayah suku Akit.

“Kepala desanya turun secara aktif ke rumah-rumah warga, untuk memastikan seluruh warganya menggunakan hak pilihnya. Bukan bermaksud memobilisasi, namun untuk memastikan warganya sudah memilih saja,” imbuhnya.

Ditanya terkait pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Meranti pada hari pemilihan, menurut Fitri sama sekali tidak ada informasi atau pun laporan yang diterima pihaknya dari Panwaslu, Panwascam, hingga jajaran tingkat TPS.

Di Kabupaten Siak secara keseluruhan juga berjalan aman dan lancar. Sebelumnya sempat ditemukan adanya joki atau pemilih yang menggunakan undangan orang lain di bilik suara. Namun hal itu langsung diklarifikasi oleh pihak pengawas setempat, dan ternyata yang bersangkutan memiliki KTP di wilayah tersebut dan hasil coblosannya pun dianggap sah.

“Secara umum tidak ada masalah. Kami juga sempat wanti-wanti sebelumnya akan terjadi money politik jelang pemilihan atau kendala lain pas waktu pemilihan, tapi alhamdulillah hal itu tidak ada,” papar Ketua Panwaslu Siak, Aries Susanto.

Komisioner KPU Riau Ilham M Yasir yang turun ke Bengkalis mengatakan, walau pada pelaksanaan pemungutan suara tidak ada kendala dan berjalan lancar, namun cukup banyak ditemukan pelanggaran sebelum pencoblosan.

Di salah satu TPS Kecamatan Mandau, ada Ketua KPPS yang diberhentikan pada Selasa (9/12) malam, karena sengaja membuka kotak suara, dengan dalih mencari tali rafia di dalam kota tersebut.

“Yang bersangkutan langsung diberhentikan tadi malam. Dia kedapatan membuka kotak suara, hingga segel kotak suara tersebut rusak. Ngakunya mengambil tali rafia di kotak tersebut. Petugas KPPS yang tersisa kemudian langsung melakukan pemilihan ketua, sehingga pelaksanaan pemilihan tadi berjalan dengan aman,” ungkap Ilham.

Selain itu,seorang oknum dokter yang diduga tim dari salah satu pasangan calon ditemukan membagikan mie instan dan minyak goreng di Jalan Rokan, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

“Persoalan tersebut sudah ditindaklanjuti Panwas setempat dan diserahkan ke Polsek di sekitar sana. Selain itu juga ada ditemukan pembagian uang oleh tim pasangan calon di Jalan Mawar, Mandau, dan hal itu juga sudah ditindaklanjuti Panwaslu,” kata anggota Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan, yang melakukan pemantauan di Bengkalis.

Kemudian, juga ada temuan tentang tidak masuknya masyarakat dalam DPT, yang jumlahnya puluhan orang, yakni di TPS 86, akhirnya masyarakat yang berjumlah 58 orang tersebut menggunakan KTP untuk memilih.

Rusidi juga mengungkapkan soal temuan adanya kotak suara yang terbuka segelnya di salah satu TPS, yakni TPS 01 Kecamatan Mandau. Setelah ditelusuri pihak Panwaslu, ternyata yang membuka kotak suara tersebut adalah Ketua KPPS-nya sendiri.

“Di TPS 01 Mandau, Panwaslu juga menemukan kotak suara sudah terbuka, dan segel sudah rusak. Ternyata dibuka oleh Ketua KPPS-nya sendiri, dengan alasan nyari tali pembatas,” tutur Rusidi.

Selain di Bengkalis, kejadian pelanggaran juga ditemukan di sejumlah kabupaten/kota lainnya sebelum pelaksanaan pemilihan dilakukan. Di Rokan Hulu misalnya, Panwaslu setempat menemukaan adanya pembagian uang dari tim salah satu pasangan calon, yang jumlahnya mencapai Rp 41 juta, di Kecamatan Kabun.

“Uang tersebut dibagikan kepada 700 lebih masyarakat, masing-masing dibagikan Rp 50 ribu,” kata Rusidi Rusdan.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, Panwaslu setempat menerima laporan adanya pembagian paket mie instan kepada masyarakat oleh salah satu pasangan calon, dan hal tersebut juga sudah ditindaklanjuti oleh Panwaslu setempat.

Sedangkan di Kabupaten Rokan Hilir, panwaslu setempat menerima laporan bahwa sekretaris salah satu kelurahan di sana menyelipkan kartu nama pasangan calon dalam raskin yang dibagikan kepada masyarat, kemudian meminta masyarakat untuk memilih calon yang bersangkutan.

Tidak hanya itu, di Kabupaten Bengkalis, Bawaslu juga mendapat laporan, bahwa salah satu pasangan calon membagikan bahan kampanye, dan atribut kampanye kepada masyarakat, berupa baju, kartu nama, dan juga dalam bentuk souvenir lainnya.

Masih di Bengkalis, Panwaslu setempat juga menemukan masih banyaknya baliho-baliho yang terpajang di berbagai tempat, milik pasangan calon dimasa tenang. Padahal sebelumnya pihak KPU sudah menertibkan APK yang dipasang pihak KPU sebelumnya.

“Bahkan sempat terjadi keributan kecil, antara pihak Panwaslu Bengkalis dengan tim sukses pasangan calon yang bersangkutan, ketika Panwaslu mengambil gambar APK yang masih terpajang tersebut,” tutur Rusidi.

Masih di Kabupaten Bengkalis, di Kecamatan Mandau, Kelurahan Air Jamban didapati ratusan pemilih yang tidak masuk dalam DPT, padahal masyarakat tersebut memiliki hak suara. “Petugas TPS tidak menghitung ratusan warga tersebut dalam DPT. Kemarin pihak Panwaslu dan juga KPU juga sudah melakukan koordinasi mencarikan solusinya,” paparnya. (TP)

Sumber : Dikutip Dari Berbagai Sumber

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER