Kanal

Berkat Tindik Telinga, Nyawa Gadis Ini Terselamatkan dari Kanker

Jakarta, (radarpekanbaru.com)- Saat ulang tahun, gadis ini dihadiahi tindik telinga oleh orang tuanya. Tapi beberapa hari kemudian ia menemukan benjolan di lehernya, yang ternyata adalah sebuah kanker.

"Untuk ulang tahun saya di akhir Oktober ini, saya diperbolehkan untuk menindik telinga saya. Beberapa hari kemudian saat saya di kelas sains, saya menemukan ada benjolan aneh seperti bola di leher saya," kisah gadis bernama Chloe Carter tersebut.

"Saya pun menunjukkan hal itu kepada teman-teman saya dan mereka mengira itu hanyalah otot atau sesuatu yang lain, jadi saya tidak mengatakan kepada ibu saya," tambahnya seperti dilansir Daily Mail, Selasa (24/12/2013).

Namun ternyata benjolan itu semakin memburuk sehingga Chloe akhirnya memberitahukan hal itu pada ibunya. Ketika sang ibu melihat hal itu, gadis asal Sampford Peverell, Devon itu pun langsung dibawa ke dokter.

Ibu Chloe, Sue awalnya mengira itu adalah infeksi dari tindik telinga yang baru dilakukan putrinya. Ia tak pernah mengira yang aneh-aneh. Dokter juga mengira hal yang sama tapi seiring dengan berjalannya waktu, benjolannya semakin besar dan kondisi itu memaksa Chloe menjalani serangkaian scan, termasuk MRI, ultrasound dan scan jantung.

"Kami mendapatkan telepon dari rumah sakit dua hari kemudian. Mereka meminta kami datang keesokan paginya dan saya bertanya apakah Chloe butuh pengobatan atau tidak, dan mereka menjawab iya, jadi saya kira itu bukanlah berita yang baik," kata sang ayah, Phil.

Setibanya di Royal Devon and Exeter Hospital, keluarga ini diberitahu bahwa Chloe mengidap salah satu jenis sel kanker darah yang disebut dengan limfoma Hodgkin, atau tepatnya pada tanggal 6 Desember 2013.
Dokter pun menjelaskan bahwa penyakit ini menyerang kelenjar getah bening. Meski kelenjar ini dapat ditemukan di penjuru tubuh tapi kebanyakan limfoma Hodgkin paling banyak ditemukan pertama kali di leher, dada, di bawah lengan dan pangkal paha.

Gadis berusia 13 tahun itu pun akhirnya memulai kemoterapi pada tanggal 17 Desember dan terus menerima pengobatan setiap hari hingga malam Natal. Ini baru gelombang pertama. Terapi akan dilanjutkan setelah libur Natal.

"Setelah terapi ini selesai, ia harus kembali ke rumah sakit tiap tiga bulan sekali untuk menjalani check-up, jadi mungkin ia butuh waktu bertahun-tahun untuk pengobatan," timpal Phil.

Ketika akhirnya Chloe harus digundul, teman-teman gadis ini pun berencana memberikan dukungan dengan beramai-ramai memotong rambut mereka menjadi cepak.

"Ia begitu pemberani dan sekolahnya pun memberi dukungan penuh padanya, dan saya kira itu membuatnya makin kuat. Bahkan teman-temannya begitu fantastis karena lima di antara mereka memotong rambutnya menjadi pendek, dan rambut mereka akan didonasikan ke Prince's Trust," ujar Sue haru.

Hanya beberapa hari setelahnya, dengan bantuan salah satu rekan Phil, mereka berhasil membuat sebuah akun untuk penggalangan dana di situs Facebook. Bahkan tak berapa lama, akun ini telah mendapatkan 'jempol' sebanyak 1.000 kali dan dana yang terkumpul nantinya akan disumbangkan ke CLIC Sargent dan Paediatric Oncology Exeter.

"Sekali saya mengatakannya, teman-teman mulai memberikan banyak sekali gagasan. Misal berdansa selama 24 jam di bulan Januari dan penjualan kue di sekolah," ungkap Chloe.

Limfoma Hodgkin merupakan kanker pada limfosit B, salah satu jenis sel darah putih yang ada di dalam sistem limpa. Pada penderita limfoma Hodgkin, limfositnya mulai berkembang secara abnormal. Mereka pun kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi sehingga penderitanya menjadi rentan terhadap infeksi.

Gejala paling umum yang ditemukan pada penderita limfoma Hodgkin tak lain pembengkakan di dalam kelenjar getah bening, rasanya tak sakit, biasanya di leher, ketiak atau pangkal paha. Gejala lainnya adalah kelelahan yang tak jelas penyebabnya, berkeringat di malam hari, demam, penurunan berat badan dan batuk yang tak kunjung sembuh.(rp)

Editor : Alamsah
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER