Kanal

Ketum PB HMI Minta Maaf Atas Kerusuhan Pada Kongres Riau di Pekanbaru

RADARPEKANBARU.COM - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam menyatakan meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat Riau atas segala kerusuhan dan keresahan yang terjadi pada Kongres ke-29 organisasi tersebut di Pekanbaru, 22-26 November.

"Saya sebagai Ketua Umum PB HMI memohon maaf sebesar-besarnya kepada warga dan Pemerintah Riau, masyarakat Indonesia, dan umat Islam sekalian, akan rentetan kasus yang terjadi di Kongres Pekanbaru," kata Ketua PB HMI, Muhammad Arief Rosyid melalui surat elektronik diterima Radar di Pekanbaru, Selasa.(24/11)

Kongres HMI Ke-29 merupakan puncak kegiatan terbesar dari organisasi tersebut. Namun beberapa hari ini HMI telah menanggung malu akibat keresahan yang terjadi di dalam momen ini.

Ia mengatakan, kerusuhan dan keresahan yang terjadi berada di luar kontrolnya sebagai pengurus besar HMI yang seharusnya menunjukkan perilaku akhlakul karimah dan panutan masyarakat.

Di luar dari hal tersebut, pihaknya harus mengapresiasi kehadiran dari rombongan penggembira yang hendak berproses di kegiatan itu.

"Namun sejatinya antusiasme tersebut membutuhkan ruang dan cara yang tepat. Tugas kami adalah menyiapkan ruang tersebut, agar tidak hal-hal yang tidak diinginkan kembali," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan adapun hal-hal dan kerugian yang disebabkan oleh para kader yang menjadi rombongan penggembira akan dipertanggungjawabkan lewat mekanisme yang seharusnya.

"Selain itu besar harapan kami, agar semua pihak khususnya para kader senantiasa menahan diri dan menjaga nama baik himpunan," ungkapnya.

Sebelumnya diketahui kongres yang dibiayai Riau Rp3 miliar ini mengalami rentetan masalah. Di Riau sehari sebelum kongres rombongan dengan 21 bus dilaporkan tidak membayar makan pada salah satu restorandan warung di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.

Kemudian ketika sampai di Pekanbaru, ribuan massa yang kebanyakan dari HMI di Indonesia timur memblokade Jalan Sudirman depan GOR Remaja yang menjadi lokasi kongres, Sabtu (21/11).

Minggu (22/11) mobil polisi penyok dihajar massa dan malamnya terjadi perkelahian yang menyebabkan seorang panitia lokal Riau terkena panah sumpit.

Akhirnya pada Senin (23/11) polisi melakukan razia senjata tajam. Polisi menyita sejumlah senjata tajam seperti parang, badik, hingga senjata api dan mengamankan delapan tersangka.


Legislator Minta Pertanggungjawaban HMI Atas Kerusakan Fasilitas Umum

Legislator DPRD Provinsi Riau sangat kecewa dengan pelaksanan Kongres Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXIX di Pekanbaru, terutama kedatangan Rombongan Liar (Romli) HMI yang sudah membuat kerusuhan dan rusaknya fasilitas.

"Tentunya ini kita serahkan kepada pihak keamanan dan kita tidak bisa tinggal diam. Karena yang dirusak itu fasilitas umum dan ini dananya juga dari rakyat, kita minta kapada aparat tegas saja," kata Legislator DPRD Riau, Erizal Muluk di Pekanbaru, Selasa.

Ketua Komisi D DPRD Riau ini khawatir ini yang melakukannya mahasiswa atau tidak, karena kalau mahasiswa tidak mungkin etikanya seperti itu. Terlebih lagi Pemerintah Provinsi (Pempov) Riau memberikan anggaran besar bukan untuk membuat kerusakan di bumi lancang kuning.

Lebih lanjut disampaikan Politisi Golkar ini, dimana-mana setiap pelaksanaan Kongres tersebut memang ada sekelompok untuk pengembira dan peserta kongres. Sedangkan untuk pengembira ini harus dibatasi untuk datang, bahkan kalau sempat dari seluruh provinsi yang datang ke Riau dan fasilitas tidak mencukupi akan menjadi masalah.

"Seharusnya sudah dilakukan pendataan yang akan datang ke Riau dan mengikuti kongres tersebut berapa orang. Bisa diperkirakan berapa orang dan fasilitasnya bisa disiapkan," papar Anggota DPRD asal pemilihan Pekanbaru ini.

Hal senada juga diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Riau Sugianto menjelaskan, akibat ulah dari HMI tersebut sangat menyayangkan dengan tindakan yang dilakukan oleh Romli tersebut yang berasal dari Makassar.

"Kita pemerintah sudah menganggarkan baik-baik untuk kegiatan itu, kok malah orang tersebut malah bikin onar," ujarnya.

Dengan tindakan yang telah dilakukan oleh pihak Romli HMI tersebut dan telah membuat berbagai fasilitas menjadi rusak, DPRD Provinsi Riau meminta pihak Romli untuk bertanggungjawab penuh terhadap kerusakan yang telah dilakukannya.

"Mereka harus bertanggungjawab atas kerusakan yang telah dibuat, bukan dari panitianya namun dari pihak romli harus bertanggungjawab. Kalau kita salahkan kepada panitia, kasian dengan panitia, apa lagi mereka orang yang tidak diundang," ujar Politisi PKB ini. (radarpku/ant)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER