Kanal

Walau dari Balik Jeruji Ternyata Pengaruh Politik Rusli Zainal Belum Mati

RADARPEKANBARU.COM- Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Riau Mexaxai Indra mengatakan bahwa pengaruh politik mantan Gubernur Riau Rusli Zainal yang kini tengah di penjara karena kasus korupsi hingga saat ini belum mati.

Hal itu terbukti dengan ditunjuknya istri seorang terpidana korupsi Rusli Zainal yakni Septina Primawati menjadi Ketua DPRD Riau oleh Dewan Pimpinan Pusat Golkar. Dia akan menggantikan Suparman yang mundur karena mengikuti pemilihan kepala daerah di Kabupaten Rokan Hulu.

"Secara politik Rusli Zainal belum mati. Keberadaan Bu Septina tidak bisa lepas dari bayang-bayang politik Pak Rusli Zainal. Oleh karena itu secara politik juga masih diperhitungkan di nasional," kata Mexaxai di Pekanbaru, Senin.

Menurutnya, jika benar penunjukan yang belum dikonfirmasi pihak terkait di Riau itu benar, hal ini akan membuka peluang bagi Septina untuk tampil didepan publik.

Dia yang pernah menjadi Calon Walikota Pekanbaru bukan saja berpeluang dalam persaingan pemilihan itu, namun juga akan mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi seperti menjadi Calon Gubernur. Meskipun tidak mudah karena Ketua Dewan Perwakilan Daerah Golkar Riau masih Pelaksana Tugas Gubernur yakni Arsyadjuliandi Rachman.

"Jangankan eksistensi untuk walikota, untuk jadi lebih tinggi baik Gubernur atau calon Wakil Gubernur sekalipun terbuka lebar," tuturnya.

Sebelumnya beredar foto surat keputusan penunjukan Septina yang merupakan istri Mantan Gubernur Riau Rusli Zainal oleh Dewan Pimpinan Pusat Golkar untuk menggantikan Suparman sebagai Ketua DPRD Riau. Tetapi, baik itu Ketua DPD Golkar Riau, Andi Rachman maupun Septina sendiri mengaku belum tahu hal tersebut.

"Karena saya belum terima SK-nya, makanya saya tidak bisa kasih komentar. Informasi itu kan baru dari teman-teman informasi resminya saya belum terima. Saya tidak ada (komunikasi dengan DPP dan DPD). Kalau siap, ya siap," kata Septina.

Dia sendiri juga merasa terkejut dengan informasi tersebut. Pasalnya dalam pengajuan nama oleh DPD Golkar Riau, dirinya tidak ada dalam tiga daftar yang isinya adalah Masnur, Erizal Muluk, dan Supriati.

"Saya tidak pernah kepikiran, artinya yang kita ketahui yang diusulkan itu kan tiga. Dan menentukan itu DPP, kenapa saya keluar, itu tanyanya ke DPP," ujar anggota Komisi E DPRD Riau ini.(*)
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER