Kanal

PLN Riau Padamkan Listrik Enam Jam Sehari, Legislator: PLN Belum Serius Bekerja

RADARPEKANBARU.COM- Legislator menilai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum serius di dalam bekerja karena masih terjadi pemadaman bergilir berbagai daerah di Provinsi Riau walau kabut asap pekat melanda akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera.

"Kalau lah PLN mau bekerja serius dalam mengurus masyarakat, maka kejadian pemadaman bergilir tidak akan terjadi lagi. Seperti kita ketahui sekarang enam juta jita warga di Riau hirup asap," papar anggota DPRD Riau, Asri Auzar di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, waktu datangnya musim kemarau setiap tahun sudah bisa ditebak berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.

Tapi anehnya, katanya, manajemen PLN terutama wilayah Riau dan Kepulauan Riau seakan tidak mau belajar dari fakta yang terjadi setiap tahun, sehingga debit air bekurang dan mesin pembangkit rusak selalu jadi alasan pemadaman.

"Ini seharusnya sudah bisa diantisipasi dengan membuat program dalam mengatasinya, sebab penyakitnya kita sudah tahu," kata dia.

Politisi Demokrat daerah pemilihan Rokan Hilir ini berujar, tanpa program jelas dari PLN untuk atasi pemadaman bergilir, maka setiap tahun masyarakat di Riau akan tetap mengalami hal seperti ini.  
    
"Tiap tahun ada pembangunan pembangkit baru, tapi  realisasinya hingga hari ini tidak jelas. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh untuk negara ini", terang Asri.

Erizal Muluk , Ketua Komisi D DPRD Riau berujar, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau tidak transparan dalam memberi informasi kepada masyarakat tentang jadwal pemadaman listrik di Riau
    
Dari informasi disampaikan PLN kepada Komisi D DPRD Riau beberapa waktu lalu menyebutkan, pemadaman dilakukan hanya sekali dalam dua hari.

Namun fakta dilapangan PLN matikan aliran listrik seperti minum obat, sampai tiga kali dalam sehari. "Sementara orang sibuk matikan api penyebab kabut asap pekat, tapi PLN malah berusaha matikan lampu," katanya.

PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengaku memberlakukan pemadaman listrik bergilir di Provinsi Riau akibat sejumlah pembangkit alami ganggunan termasuk jaringan interkoneksi sebesar 30 Mega Watt.

Nasri, Humas PLN WRKR mengatakan, beberapa pembangkit di Pulau Sumatera mengalami gangguan termasuk di wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng). Tapi gangguan pembangkit itu terjadi secara tidak merata.

"Beban kita tidak sanggup tanggung kelebihan sekitar 30 Mega Watt (MW) di sistim Riau, sehingga solusinya kami lakukan padam gilir. Kekurangan daya 30 MW itu terdiri dari Pekanbaru 20 MW, Dumai 8 MW, Taluk Kuantan 2 MW," jelas dia.
 

PLN Riau Padamkan Listrik Enam Jam Sehari


PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah durasi pemadaman listrik bergilir hingga tiga kali sehari dengan total selama enam jam di Riau akibat defisit daya 60 megawatt (MW).

"Defisit daya untuk Riau saat ini bertambah dari 30 megawatt menjadi 60 megawatt," kata Humas PLN Wilayah Riau-Kepri, Nasri, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.

Riau mengalami defisit daya listrik sejak September lalu karena gangguan pada pembangkit di sistem interkoneksi Sumatera.

Ia mengatakan defisit listrik kini bertambah karena ada gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin unit 1 dan 2 berdaya 145 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Payosilincah Jambi berdaya 50 MW.

Namun, Nasri tidak menjelaskan penyebab gangguan pada pembangkit itu dan kapan gangguan akan berakhir.

Ia hanya mengatakan pemadaman listrik dipastikan durasinya bertambah hingga tiga kali sehari dengan waktu dua jam tiap pemadaman.

Dengan begitu, pelanggan PLN terpaksa mengalami pemadaman listrik selama enam jam dalam sehari.

"Jadi jadwal pemadaman yang sebelumnya di ekspos dimedia sudah tidak sesuai lagi. Pola pemadaman saat ini bertambah menjadi dua sampai dengan tiga kali sehari di area Pekanbaru, Dumai dan Rengat," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga menyatakan pemadaman bergilir yang durasinya makin panjang memperparah kondisi di tengah kabut asap kebakaran yang makin pekat.

"Kalau sudah mati listrik dicampur lagi asap, kita yang di dalam rumah rasanya makin sesak bernafas," kata seorang warga Pekanbaru, Dion (28).

Seorang warga lainnya, Vienty Kumala (36) mengatakan anak-anaknya jadi sulit tidur akibat pemadaman listrik makin sering terjadi terutama saat malam hari.

"Makin merana warga Riau jadinya," keluh Vienty.(radarpku/ant)


 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER