Kanal

Surya Paloh: Kenapa Tidak Sekalian Libatkan Presiden?

RADARPEKANBARU.COM-Pascapenetapan tersangka bekas Sekretaris Jenderal Partai NasDem Partice Rio Capella oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, nama Jaksa Agung Prasetyo muncul ke permukaan dan disebut-sebut terlibat dalam kasus dana bantuan sosial Sumatera Utara yang telah menetapkan Gatot Pudjo Nugroho sang gubernur dan istri mudanya sebagai tersangka.

Lantas, bagaimana tanggapan Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem soal tudingan terhadap Prasetyo yang merupakan mantan kadernya di partai?

Jurnalis CNN Indonesia, Hafizd Mukti Ahmad, berkesempatan berbincang secara khusus dengan Surya Paloh terkait dugaan lilitan kasus korupsi atas partai paling muda di republik ini.

Berikut wawancaranya yang di kutip Radar Pekanbaru dari CNN Indonesia :

Tak lama SekJen NasDem ditetapkan sebagai tersangka, muncul kabar soal adanya keterkaitan Jaksa Agung dalam kasus ini. Bagaimana tanggapan Anda?

Kenapa tidak menyangkutkan yang tinggi sekalian, kenapa tidak bilang ini konspirasi presiden? Ada konspirasi?

Apakah benar ada pertemuan untuk mengatur kasus Bansos Sumatera Utara?

Mengatur pertemuan misalnya seorang gubernur dan wakil gubernur? coba tanya mereka baik yang sudah tersangka dan belum. Isinya apa? Isinya kan soal keluhan di antara mereka, satunya PKS saudara Gatot, yang satu wakilnya dari NasDem saudara Tengku Erry. Lalu, kepentingan saya apa? Mau menerima apa dari pertemuan itu? Gatot bisa kasih apa sama saya atau Erry? Silakan, kalau mau bicara transparansi.

Material? Saya rasa itu berat. Politik? Seakan akan memperkuat NasDem? Kalau orang ingin berpikir lucu-lucuan, ini Gubernurnya dari PKS, maka nanti NasDem yang naik menggantikan, ngapain dibantu dia? Tapi bukan dalam konteks kakak-adik yang meminta bantuan dan saran dari senior mereka agar komunikasi kinerja mereka berjalan dengan baik untuk kebaikan masyarakat di tempat mereka memerintah, yang mana saya juga besar di sana.

Lalu, apakah itu berarti diseretnya nama Jaksa Agung Prasetyo adalah rekayasa?

Urusannya apa sama jaksa agung ikut-ikutan? Saya harus nyatakan ini kepentingannya apa. Melalui CNN Indonesia, saya ingin mengajak semua melihat motifnya apa.

Apakah ada kemudian orang berpikir ini ada NasDem untuk melindungi perkara pemerintah, begitu hebatnya melindungi perkara (Gatot). Apa? Perkara apa? Meterial? Politik? Atau persahabatan juga apa? Saudara juga apa? Itu harus jelas. Saya ingin nyatakan itu konstruksi cara berpikir bukan dangan logika yang sehat.

Terkait munculnya wacana keterlibatan Jaksa Agung, NasDem siap pasang badan?

Apa yang harus dibela? Dia merasa tidak ada sangkut pautnya. Kalau ada orang men-judgement, bagaimana kami bisa hentikan orang judgment you.

Bahkan wacana pergantian Jaksa Agung, keluar dari pimpinan DPR RI. Menurut Anda?

Pimpinan DPR? coba tanya saja. Barangkali pimpinan DPR ini yang sedang capek. Lagi sakit mungkin dia ngomong. Coba lakukan perenungan kembali, mungkin dia akan menarik ulang pernyataannya dan kalau dia merenung sesaat mungkin menjadi lebih sehat.

Apa pernah ada pembicaraan dengan Prasetyo atas masalah ini?

Tidak pernah. Telepon, lisan dan tulisan tidak pernah ada. Apa urusannya?

Apa yang Anda lihat dari seorang Patrice Rio?

Dia seorang pekerja yang baik , tokoh muda yang bagus. Patrice yang saya kenal. Dia core di NasDem dan dia tidak pernah terlibat hal-hal yang menjadi catatan buruk pada masa lalunya. Pasti saya kaget, masak saya tidak kaget. Dan saya yakin perkara yang ada ini, saya rasa jangan-jangan tuduhannya kecil kali ini. Seakan-akan hancur republik ini, padahal kecil sekali.

Tapi konsekuensinya, ya NasDem harus menanggung ini. Nanti kita lihat fakta persidangan besama-sama, saya yakin ini kecil sekali tuduhannya.

Pengganti Patrice Rio Capella sudah ada?

Kami sudah menempatkan Ibu Nining Indra Saleh mantan Sekjen DPR RI yang berhenti dari kariernya sebagai PNS dan memilih NasDem untuk berkarier di politik akan menggantikan Patrice sebagai Plt Sekjen Partai NasDem. Saya hargai perempuan itu dengan kekuatan yang dia miliki.

Nama Anda sendiri juga disebut-sebut dalam kasus yang membelit Patrice. Apa tanggapannya?

Itu konsekuensi sebagai publik figur. Lalu tanyalah pada diri kita sendiri, mereka sebut-sebut nama kita apakah kita ini perlu disebut atau tidak. Baik misalnya kita jawab perlu, karena mereka butuh sebuah news peg, sikap sensasional. Lalu tanya lagi pada diri kita sendiri, apa kita salah tidak? Kalau urusannya perkara; kalau kita tahu kita tidak salah, lalu apa urusannya? Apa yang membuat jadi masalah? Apa yang jadi masalah?

Saya tidak bisa membuat orang beriba hati pada saya, membuat semua orang setuju dengan saya. Saya tidak bisa larang orang untuk tidak suka sama saya. Konstruksinya orang sudah tidak suka dengan saya, tidak suka saja sama seorang Surya, lalu bagaimana kita harus bikin suka. Apakah saya harus nangis-nangis bikin orang suka sama saya, “Tolonglah suka sama saya, saya tidak bersalah,” itu kan tidak mungkin.

Ini harus dilihat faktor positifnya, bagaimana sebuah kebebasan pers kita miliki, tapi kita tidak punya komitmen rasa profesional kita, saya pikir sangat disayangkan. Sedikit banyak saya ikut memperjuangkan kebebsan pers di negeri ini. Mau tidak mau ini buah kebebasan pers yang saya perjuangkan.

Mengapa NasDem tidak langsung menyediakan bantuan hukum untuk Patrice?

Dia sudah membawa kuasa hukum sendiri. Dia sudah bawa sendiri ya bagaimana? Saya hargai sikap Rio. Dia tidak memberatkan partai lagi. Dia sudah ambil semuanya sendiri, dia mau berhenti. Ini harus kita hargai juga, tidak bertele-tele.

NasDem yang dipersepsikan seperti ini sekarang. Tapi proses perjalanan tidak berhenti sampai saat ini. Siapa yang bisa memberikan garansi NasDem yang saat ini enam bulan, satu tahun atau lima tahun NasDem bisa masih seperti ini, semakin buruk atau malah makin hebat sepuluh kali.

Itulah hidup, yang harus kita pahami, jalani terus apa yang kita yakini dan perlu kita perjuangkan.

Bagaimana membuat 10 juta kader NasDem tetap percaya diri setelah kasus ini?

Dia harus memetik pelajaran yang paling berharga dari kasus ini. Satu noktah sekecil apapun akan menodai perjuangan mulia yang selama ini diperjuangkan. Ada proses learning by doing, kalau NasDem tidak ada daya tarik maka partai ini hanya onggokan saja. Saya ingin partai NasDem jadi peringan beban rakyat, bukan menjadi beban, itulah yang saya harapkan dari kader partai muda ini. Masalah kita dipercaya dan diinginkan publik, itu yang kita perjuangkan. (meg)


Sumber: cnnindonesia

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER