Kanal

Bupati Disinyalir Gembosi Musda KNPI XII, Akhirnya Supri Handayani Terpilih Aklamasi

Rengat, (radarpekanbaru.com)- Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke XII di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang berlangsung Minggu (22/12) kemarin di Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, ternyata menyisakan cerita menarik.

Musda yang sudah berhasil menetapkan secara aklamasi Supri Handayani sebagai Ketua DPD KNPI Inhu itu ternyata prosesnya berlangsung sengit. Pasalnya, ada pihak dari Pemkab Inhu yang ikut campur dan melakukan intervensi agar Supri Handayani gagal menjadi ketua.

Hal tersebut terungkap dari keterangan beberapa Ketua Pengurus Kecamatan (PK) KNPI di Inhu. Disebutkan, bahwa sebanyak 14 PK yang ada, sebelumnya telah diancam oknum dari Pemkab Inhu agar menarik dukungannya terhadap Supri Handayani.

"Ada 4 ketua PK yang pulang dan tidak ikut Musda. Sedangkan 10 PK lagi tetap mengikuti acara meski sebelumnya mendapat ancaman dari pihak Pemkab Inhu," papar  seorang ketua PK, yang tak ingin disebut namanya, didampingi beberapa pengurus KNPI dari kecamatan berbeda.

Diceritakan pula, ada 10 PK yang melakukan perlawanan dan tetap menghadiri Musda. "Kami hadir karena melawan segala bentuk intervensi maupun ancaman dari pihak Pemkab Inhu. Kami hanya menyampaikan, bahwa KNPI bukanlah organisasi terlarang. Jadi, tidak ada alasan pihak manapun melarang kami untuk mengikuti Musda," pungkas ketua PK lainnya.

Tak cuma itu, mantan Ketua KNPI Inhu periode 2010-2013, Supandi MP, juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, ada oknum pejabat Pemkab Inhu dengan sengaja berupaya menggembosi acara Musda.

Hal tersebut dilakukan pihak Pemkab Inhu mengingat Supri Handayani telah dipastikan bakal terpilih secara aklamasi karena mendapat dukungan dari 14 PK serta sedikitnya mendapatkan juga dukungan dari 23 OKP yang ada di Inhu.

"Kami tau siapa dalang yang menggembosi. Mereka berupaya menarik dukungan dari seluruh PK dengan melakukan intervensi. Tapi alhamdulillah, sebab dari 14 PK, ada 10 PK tetap ikut Musda. Bahkan, sebanyak 29 OKP juga hadir," ungkap Supandi.

Diterangkan Supandi, ada salah seorang oknum Kepala Dinas (Kadis) Pemkab Inhu sempat mengancam dirinya akan mencari lawan berat untuk pesaing Supri Handayani pada Musda KNPI Inhu kemarin.

Namun, sampai Musda digelar, lawan yang 'dijanjikan' Kadis itu tak jua terlihat batang hidungnya. Sang Kadis merupakan kepercayaan Bupati Inhu Yopi Arianto.

Supandi juga menyampaikan, selama tahun 2013, anggaran dana hibah sebesar Rp450 juta tak bisa dicairkan di Pemkab Inhu. Soalnya, Bupati Inhu Yopi Arianto tidak mau menandatangani persetujuan pencairan dana tersebut.

Padahal, sambung Supandi, dana itu termasuk anggaran kegiatan di PK KNPI se-Inhu.

"Jadi, selama tahun 2013, KNPI Inhu nyaris tak ada kegiatan. Meski demikian, program KNPI Inhu tetap berjalan. Termasuk acara Musda yang baru digelar kemarin. KNPI menggunakan dana pribadi pengurus dan bantuan pihak lain yang bersimpati," terang Supandi.

Hal menarik lain terlihat saat acara Musda berlangsung. Bayangkan saja, tak satupun pejabat Pemkab Inhu yang datang. Jangankan kehadiran Bupati Yopi Arianto, Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas dan Badan, malah Camat Rengat Barat sekalipun tak menampakkan batang hidungnya.

Namun, walaupun disebut-sebut Musda itu digembosi 'penguasa' Inhu, tapi tetap berjalan lancar dan berakhir dengan terpilihnya Supri Handayani sebagai Ketua KNPI Inhu periode 2014-2017 secara aklamasi. (lam/prc)

Editor : Ramli
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER