Kanal

PLT Gubernur Riau Diterpa Isu Manampung Eksodus PNS Besar-besaran dari Sumbar ke Riau

RADARPEKANBARU.COM -Riau adalah salah satu provinsi dengan serapan anggaran terendah. Dari total anggaran Rp 10,6 triliun, baru terserap 26% per Juli 2015. Bahkan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sejumlah Rp 70 miliar juga belum terserap sama sekali.

PLT Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menuturkan sisa dana yang belum digunakan, akhirnya disimpan di perbankan. Ada yang bank daerah, dan juga bank nasional.

"Total anggaran Rp 10,6 triliun. Sekarang baru 26%," katanya usai rapat dengan Presiden Jokowi dan gubernur lainnya saat meninggalkan Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2015) .

Lambatnya penyerapan anggaran karena persoalan internal pemerintahan daerah, seperti pergantian seluruh kepala dinas sejak awal tahun.

"Karena baru selesai untuk pelantikan kepala dinas April, habis itu kita penunjukan KPA (Kuasa Pemegang Anggaran), sampai ke bawah organisasi pengguna anggaran," jelasnya.

Beberapa tender proyek yang tadinya sudah dimulai pada awal tahun pun tertunda. Arsyad menyebutkan uang muka untuk pelaksanaan proyek belum dicairkan sebanyak Rp 1,6 triliun.

"Ada kontraktor sekitar Rp 1,6 trilin yang belum cairkan uang muka," ujar Arsyad.

Selain itu, para pemegang kuasa pengguna anggaran memang ada ketakutan akan dikriminalisasi untuk menjalankan program dan kegiatan. Meskipun hanya di beberapa kasus.

"Mungkin kasus per kasus ya," tegasnya.

Tersisa empat bulan sampai dengan akhir tahun, Arsyad akan menggenjot penyerapan anggaran sampai dengan 80%. Ini sudah menjadi penugasan oleh Presiden Jokowi untuk penyerapan anggaran.

"Target 80%," pungkasnya.

Prahnya lagi ditengah keterpurukan ekonomi Riau akibat dari serapan anggaran rendah, PLT Gubernur Riau justru sibuk mengurusi urusan mutasi pegawai. Kuat dugaan, menurut sumber terpercaya radar pekanbaru adanya eksodus mutasi pegawai dari sumbar secara besar besaran ke Riau.

"Cek saja mereka (Pegawai Pindahan,red) di tampung sementara di RSUD Arifan Ahmad dan Di RS Jiwa Panam, sengaja di mangkalkan di sana dulu agar tidak terbaca oleh publik , setelah nantinya akan di sebarkan se sejumlah satker di Provinsi Riau" Kata sumber yang juga mantan pejabat di Riau.

"Sekarang kami anak daerah mulai disingkirkan, ada ratusan orang tidak dapat posisi padahal kami ini anak jati Riau yang mamak dan bapak kami lahir di Riau dan juga leluhur kami adalah para pejuang yang ikut mendirikan provinsi Riau ini, kami kecewa dangan andi rachman " katanya.(radarpku)

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER