Kanal

Elpigi 12 Kg Langka, Harganya Selangit

Pekanbaru, (radarpekanbaru.com)-Harga gas elpiji 12 Kg mencapai Rp115 ribu per tabung. Kenaikan ini terjadi sejak tiga pekan lalu di tingkat pengecer. Padahal sebelumnya, harga per tabung Rp100 ribu.

Pantauan di lapangan, harga tersebut bertengger antara Rp100 ribu hingga Rp115 ribu. Terutama ditemukan di tingkat pengecer di Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir. Malah harga tersebut selalu berubah dalam tempo yang singkat.

Pengakuan salah seorang pengecer, Anto bahwa kenaikan tersebut disebabkan persediaan gas elpiji sangat terbatas. Kalau pun ada harganya selangit. "Ya, khusus gas elpiji tabung 12 kg, sangat suisah didapat. Mungkin alasan inilah haragnya tinggi," ucap Anto yang membuka usaha di Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru.

Anto pun menjelaskan, bahwa naiknya harga gas elpiji di tingkat pengecer disebabkan harga eceran tetap (HET), hingga saat ini belum ditetapkan pemerintah. Sementara, tabung gas elpiji untuk berat 3 Kg, persediaan masih banyak. "Mungkin ini upaya pemerintah untuk mengalihkan dari gas elpiji 3 Kg ke 12 Kg," nilainya.

Hal yang sama disampaikan Rina, pengecer di Jalan Rajawali Pekanbaru, bahwa selama tiga pekan itu, harga elpiji sudah naik dan masih beertahan dengan harga Rp115 ribu untuk 12 Kg isi ulang dan Rp450 ribu untuk tabung dan isi. Sementara untuk elpiji 3 Kg, harganya Rp16 ribu untuk isi ulang dan untuk tabung serta isinya Rp150 ribu.

Ia juga mengatakan, kondisi naiknya harga gas elpiji ini dikhawatirkan sejumlah pedagang eceran dan masyarakat. Apalagi menjelang Natal dan tahun baru, bahwa semakin tingginya permintaan gas elpiji maka semakin langka stok elpiji tersebut.

"Kalau langka seperti ini, waduh susah juga, apalagi kalau kita naikan harganya, bisa-bisa banyak komplain dari pembeli. Mereka tidak tahu, barang itu langkah atau tidak, tapi yang tahunya hanya ada saja. Semoga saja hal ini tidak terus menerus," pungkasnya.

Di Bagan Batu di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, persediaan terbatas juga terjadi pada elpigi 3 Kg. Apalagi pendistribusian sangat minim. "Kami khawatir, Natal dan tahun baru persediaan elpiji ini terbatas. Kalau beralih ke minyak tanah, sama saja susahnya," keluh Andri Sitorus, warga Baganbatu.

Agen elpiji di Baganbatu, A Pakpahan juga mengaku bahwa penyebab kelangkaan ini diawali sejak stok dikurangi. Sementara kebutuhan masyarakat meningkat saban hari. "Stok di pangkalan saya saja saat ini sudah kosong. Biasanya masuk 100 tabung, dan kemarin hanya 50 saja, sementara masyarakat sudah menantinya," kata warga Dusun Simpang Martabak Baganbatu ini.

Menurut Pakpahan, pemerintah kurang cepat menangani hal ini, dan pihak pertamina juga harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Bahkan dirinya menilai ada permainan dibalik kelangkaan tersebut. "Pemerintah dan pertamina lamban. Dugaan saya, ada permainan dibalik ini, karena yang saya tahu stok gas di Riau ini masih banyak," nilainya. (hrc)

Editor : Ramli


Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER