Kanal

Mahasiswa UIN Suska Riau Turut Menjadi Korban Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules

RADARPEKANBARU.COM - Suara tangisan pecah di ruang tunggu Pangkalan Udara (lanud) Ranai, Natuna, Selasa (30/6) sore. Puluhan orang menangisi anggota keluarganya yang dikabarkan ikut tewas dalam kecelakaan pesawat militer TNI Angkatan Udara, Helikopter A-1310 yang jatuh di Medan hari itu.

Tercatat ada 23 warga Natuna yang ikut dalam pesawat naas tersebut. Keluarga kemudian mendatangi bandara untuk mengetahui perkembangan informasi detail tentang musibah tersebut.

Pesawat PAUM naas itu diperkirakan akan mendarat di Lanud Ranai sekitar pukul 15.00 WIB. 23 warga sipil itu beberapa diantaranya adalah anggota keluarga besar TNI.

Mereka menumpang pesawat tersebut dari Pekanbaru serta sebagian dari Medan menuju Natuna. Kebanyakan berencana mudik lebaran bersama keluarga di Ranai. Beberapa merupakan mahasiswa yang kuliah di Pekanbaru. Diantaranya Musyawir mahasiswa UIN Suska Riau Jurusan ilmu hukum fakultas asal natuna,

"Mohon doanya untuk Musyowir (Mahasiswa Teladan dan Berprestasi 2015 Mahad AlJamiah, anggota Menwa Indra Bumi dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum - UIN SUSKA RIAU) dan Anggie Cesha (Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan - UIN SUSKA RIAU) yang ikut dalam pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang jatuh di di Jalan Jamin Ginting, Kawasan Simpang Sima Lingkar, Medan Tujuan Ranai. Semoga khusnul khotimah", Kata M Arif Fadillah Mahasiswa UIN Suska melalui pesan blackbarry nya yang diterima Radar Pekanbaru pasca insiden pesawat naas.

Berita duka ini juga turut dirasakan haswir mahasiswa UIN Suska Riau, ia menulis di halaman Facebooknya.

"Romadhon tahun ini, dua orang yang saya kenal sebagai Pemuda/ Mahasiswa yang sholeh telah Allah panggil keharibaanNya sebagai SYAHID. Allahummaghfir lahuma, war hamhuma wa aafihima wa'fu anhuma wa akrim nuzulahuma wa wassi' madkholahuma waj 'alil jannata matswaahuma. Allahummaj'al qobrohuma roudhotan min riyadhil jannah wala taj'al qobrohuma hufrotan min hufaarin nirooon. Amiiin " kata haswir melalui akun FB Haswir Tandun.


Berikutnya Anan Andhika, 17, yang baru masuk semester pertama Fakultas kehutanan UNRI, Pekanbaru.Darmayanti, 33, orang tua Anan Andhika mengaku mengetahui musibah jatuhnya Hercules A-1310 dari tetangganya yang menonton berita di televisi.

Anan Andhika merupakan anak sulung pasangan Darmayanti dan Ahmad, 50, warga Ranai. Ibu dua anak ini belum yakin pesawat yang ditumpangi anak kesayangannya mengalami musibah saat lepas landas di lanud Soewondo Medan menuju Tanjupinang dan ke Lanud Ranai.

"Hari ini Anan kan mau pulang. Kok belum ada kabarnya," ucap Darmayanti yang terus berurai air matanya sambil menunggu kepastian apakah anaknya termasuk dalam manifes dikediamannya di Ranai.

Sebelumnya Anan sempat dihubungi sehari sebelumnya. Dan sudah diminta pulang kampung dengan pesawat reguler. Namun Anan tetap bersikeras ikut bersama tiga teman kuliahnya pulang ke Ranai menggunakan PAUM.

"Bapak sudah sarankan pulangnya dengan pesawat reguler. Kan rencananya pulang tanggal 24 kemarin, tapi di cancel," tutur Ahmad, ayah Andhika.

Darmayanti belum yakin, anaknya salah satu penumpang pesawat naas itu. Kediamannya mendadak ramai didatangi sanak keluarga dan tetangga.

"Belum mak, tunggu kabarnya lagi," ucapnya yang terus menghubungi teman dan keluarganya di Pekanbaru memastikan anaknya terdaftar di manifes atau tidak.

Selain Anan Andhika, terdapat Karminto dan Defri yang libur kuliah dari Pekanbaru serta  Rubianto dan Ruslinawati masuk daftar manifes yang di lampir Lanud Ranai. Dan termasuk Alvint Syahroni serta Wan Despita yang merupakan mahasiswa kuliah di Pekanbaru libur lebaran ke Ranai.

Pesawat PAUM naas ini juga ditumpangi satu keluarga seorang guru bahasa Inggris di SMAN 1 Bunguran Timur dari Medan ke Ranai.  Yakni Jariman Sinurat 50, Frisrin Sitanggang, 48, (istri), Sutan Sinurat, 55, pamannya, Monang Saut Marasi Situmorang, 40, (iparnya) dan anaknya Ivan Situmorang, 8.

Julius Sijabat mengaku, seluruh keluarganya ini pulang ke Medan untuk menghadiri pesta nikahan pekan lalu.

"Jam 10.00 WIB tadi ada nelpon, cuma bilang pulang hari ini. Setelah itu tidak ada kontak lagi. Saya kesini mau jemput di bandara," tutur anggota Polres Natuna.

Untuk sementara, pihak Lanud Ranai belum merilis manifes penumpang dari Medan ke Ranai. Baru menerima laporan penumpang dari Halim (Jakarta) dan Pekanbaru.

Komandan Lanud Ranai Letkol Pnb Muhammad Nurdin mengatakan, jumlah manifes yang dirilis sudah positif terbang menggunakan PAUM yang naas tujuan ke Natuna. Namun pihaknya masih menunggu konfirmasi kondisi terbaru status korban dari Medan.

Dikatakan Nurdin, pihaknya sedang mengupayakan menidentifikasi jenazah korban. Perwakilan Lanud Ranai masih terus menghubungi Lanud di Medan, untuk menyambung informasi di Medan ke Ranai.

Khusus permintaan keluarga, Lanud Ranai akan diupayakan dibantu. Sementara baik Lanud di Medan masih fokus melakukan evakuasi korban.

"Kami akan upayakan membantu keinginan keluarga korban. Tapi saat ini masih fokus identifikasi dan evakuasi. Besok (hari ini,red) juga diupayakan penambahan fligh pesawat reguler ke Medan, khusus keluarga korban," kata Danlanud.(arn/jpnn)

Daftar Warga Natuna Korban Hercules 1310

1. Musyawir,
2. Srai Sri Ramdania
3. Karminto,
4. Alvint Syahronui,
5. Sariah,
6. Lusianti Pane
7. Basmi
8. Rusmiyanti
9 Ervina Agnes
10 Selvi Mastiana
11. Bobi Chandra
12. Anggi
13. M. Nazir
14. Sugianto
15. Rus Linawati
16. Akto Darmizon
17. Rubianto
18. Defri
19. Wahyu Rezqi Putra
20. Anang Andhika
21. Rezky Budy Prakusa
22. Renaldi
23. Wan Despita

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER