Kanal

Kata Pengurus Masjid, Turis Kecewa Masjid Raya Pekanbaru Dirombak

RADARPEKANBARU.COM-Masjid Raya Pekanbaru sejak dulu sudah tersohor sampai ke manca negara, terutama Malaysia dan Singapura. Namun kini, turis asing kecewa karena masjid direvitalisasi sehingga bangunan lama hilang.

Masjid Raya dikenal sebagai masjid bersejarah karena diperkirakan dibangun abad ke 18 semasa kesultanan Siak ke-4 dan ke-5. Masjid itu merupakan gotong royong warga di Kecamatan Senapelan, dulu bernama Pekanbaru.

Karena itu juga, di sebelah kanan masjid kini masih terdapat makam para sultan, panglima, dan keluarga besarnya. Kawasan makam raja ini bagian dari cagar budaya. Dan sebenarnya, Masjid Raya juga bagian dari kesatuan cagar budaya itu sendiri.

Kini, bangunan masjid tersebut tak lagi ada. Bangunan utama telah dirobohkan. Banyak masyarakat kecewa, karena bentuk masjid yang sekarang tak lagi merupakan bangunan sedia kala.

Saban tahun, turis dari kedua negara tetangga, selalu menyempatkan untuk melihat masjid bersejarah ini. Apalagi, kesultanan Siak dari raja pertama merupakan keturunan dari kerajaan Melaka, Malaysia.

Sehingga hubungan batin, jauh sebelum kemerdekaan sudah sangat dekat dengan Malaysia. Tak guna heran, turis Malaysia bila mampir sejenak ke Pekanbaru pasti akan menyempatkan untuk melihat bukti sejarah masjid tertua yang dibangun semasa kesultanan ke empat dan kelima itu.

Menurut Wakil Ketua Pengurus Masjid Raya Pekanbaru, Pangadilan Nasution (63), kini banyak turis asal Malaysia yang kecewa. Karena mereka melihat bahwa bangunan masjid yang sekarang bukanlah bangunan lama.

"Kadang turis datang ke mari bertanya dimana masjid yang dibangun sultan Siak. Saya hanya menjawab, hanya tersisa pilar yang ada di dalam bangunan masjid," kata P Nasuiton.

Setelah dijelaskan, para turis tersebut merasa kecewa. Karena yang ingin mereka lihat adalah bangunan aslinya, bukan bangunan yang sekarang.

"Kalau bangunan masjid yang baru, di tempat kami jauh lebih bagus dari masjid ini. Kami datang kemari ingin melihat aslinya bangunan masjid sultan. Itulah komentar para turis kalau datang ke sini," kata Pangadilan.

Selaku pengurus masjid, menurut Pangadilan, mereka tidak pernah dilibatkan soal revitalisasi tersebut. Sebab, urusan revitalisasi ditangani Pemprov Riau.

"Kami pengurus masjid sama sekali tak terlibat soal pembangunan masjid. Tugas kami untuk memakmurkan masjid. Banyak turis kecewa melihat kondisi Masjid Raya sekarang, karena dianggap sudah menghilangkan bukti sejarah," kata Pangadilan.

"Kami tidak tahu menahu soal revitalisasi itu," kata Pangadilan.


(cha/try/dtc)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER