Kanal

Kasus DBD Menurun

RADARPEKANBARU.COm - Dari data diperoleh dari Diskes, tercatat pekan ke 16 ini kecamatan Payung Sekaki masih menjadi wilayah endemik DBD, yakni 4 kasus, sementara sukajadi 2 kasus. Sedangkan di Rumbai, Bukit Raya, dan Marpoyan Damai hanya ditemukan 1 kasus baru. Sementara wilayah Tampan yang sebelumnya sempat menjadi daerah yang paling banyak ditemukan kasus DBD, pada pekan 16 ini justru sudah tidak ada lagi kasus baru.

Dinas Kesehatan (Diskes) kota Pekanbaru mengklaim kasus Deman Berdarah Degue (DBD) terus mengalami penurunan. Memasukin minggu ke 16 hanya terjadi 9 kasus. Sementara untuk jumlah keseluruhan mulai dari Januari hingga April ini mencapai 355 kasus.

Meski jumlah kasus pada pekan ke 16 ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan pekan ke 15 yang hanya 5 kasus, namun Diskes tetap mengklaim kasus DBD di Pekanbaru mengalami penurunan.

"Kasus DBD terus menurun setiap minggunya, ini artinya upaya pencegahan kita, baik promotif maupun prefentif yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan pemerintah membuahkan hasil," kata Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Diskes Pekanbaru, Awida Roose kepada wartawan, Jumat (24/4).

Meskipun kasus DBD mengalami penurunan, Dinkes Pekanbaru tetap meminta kepada masyarakat untuk tetap melakukan kegiatan gotong royong dan menjaga kebersihan lingkungan. "Jangan mentang-mentang kasus DBD turun masyarakat tidak mau bergotong royong lagi. Budaya hidup bersih tetap harus dilakukan, jadi bukan hanya saat kasus DBD meningkat, tapi di saat tidak ada kasus DBD pun kebiasaan hidup bersih tetap dilakukan setiap harinya," kata Roose.

Diskes meminta kepada perangkat pemerintahan mulai dari tingkat RT, RW, Lurah dan Camat untuk tetap menggerakkan warga yang ada di wilayah masing-masing agar tetap melakukan gotong royong secara rutin. Terlebih, beberapa hari belakangan ini kota Pekanbaru sering diguyur hujan lebat. Sehingga banyak terjadi genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes agepty.

"Pencegahan dengan melakukan 3M Plus tetap harus dilakukan, karena hanya ini cara satu-satunya untuk memutus mata rantai berkembangnya nyamuk yang menyebabkan demam berdarah," bebernya. (ram)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER