Kanal

Bupati H. Moh Dachiri Said Launching Buku Kiprah H. Moh Dachiri Said Membangun Demak Kota Wali

Demak-Ada yang berbeda dalam memaknai hari jadi kabupaten Demak ke - 512 tahun 2015 kali ini, dimana selain rangkaian acara peringatan yang digelar seperti pada tahun sebelumnya. Namun juga launcing buku Kiprah Bupati Demak, H. Moh Dachiri Said membangun kota wali Demak pada resepsi di pendopo kabupaten (7/4) beberapa waktu lalu. 

Buku setebal 250 halaman yang ditulis oleh Rudi Santoso mantan Kabag Humas, bukan sekedar mencakup kumpulan cerita sekaligus aktivitas H. Moh Dachiri Said selama menjabat sebagai bupati, akan tetapi juga terdapat berbagai kisah - kisah ringan yang pernah dialami. Hal ini jugalah yang menandai tahun akhir selesainya masa jabatan bupati sejak dilantik menggantikan (alm) Tafta Zani.

Tanpa mengurangi moment penting resepsi hari jadi ke - 512 sebagai bentuk rasa syukur, tampaknya launcing buku tersebut memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat Demak. Mengingat banyak sekali muatan -muatan yang dapat dijadikan dasar pengetahuan ataupun motivasi untuk mencapai kemajuan dari sosok seorang pemimpin sekaligus kiyai yang mengedepankan unsur keserdehanaan dan agama itu.

Sementara yang tidak kalah menariknya dari buku dimaksud adalah sosok H. Moh Dachiri yang sekarang menjabat segai bupati Demak bukan berasal dari latar belakang keluarga pejabat ataupun konglomerat. Melainkan mengawali kariernya sebagai seorang takmir masjid agung Demak, staf di Departemen Agama, berkecimpung di widyaiswara, yang sejak lama dekenal tegas dan bicaranya ceplas - ceplos.

Menurut sang penulis buku Rudi Santoso niatan menulis buku H. Moh Dachiri Said berawal dari kelugasannya dan istilah bahasa jawa bloko suto didalam memimpin, antara lain ketika menyebut dirinya sebagai bupati hanya ingin melanjutkan program - program (alm) Tanfta Zani yang belum sepenuhnya terselesaikan karena takdir menentukan lain, wafat sebelum masa jabatan 2 kali periode berakhir.

Bahkan lanjut Rudi Santoso, H. Moh Dachiri Said satu-satunya bupati yang menganggap para PNS dari mulai pimpinannya sampai bawahannya dengan sebutan mitra. Sehingga kalau sedang marah selalu diungkapkan secara spontan hal - hal yang berfifat agamis kendati jika ada pendapat yang sekiranya lebih baik akan diterima.

Mengakhiri keterangannya, Rudi Santoso mengatakan keberhasilan menulis buku berjudul Kiprah H. Moh Dachiri Said Membangun Demak Kotra Wali, bukan semata -mata kerja kerasnya sendiri, melainkan juga melibatkan beberapa rekan -rekan kerja saat masih menjabat sebagai Kabag Humas. "Diharapkan buku ini mampu menjadi refrensi generasi muda Demak agar berani mengejar impian menjadi seorang pemimpin tak perduli asal - usul dan kelompok masyarakat mana saja." pungkasnya. (Suyoto)


Sumber : Bedanews
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER