Kanal

Harga Beras Mahal, Warga Sumenep Konsumsi Makanan Ternak

RADARPEKANBARU.COm - Naiknya harga beras yang terjadi beberapa pekan terakhir, tak mambuat panik warga Sumenep, Jawa Timur. Mereka sudah mengantisipasinya dengan beralih ke sorgum.

Tanaman sejenis jagung yang biasa dijadikan pakan ternak itu, sudah dikonsumsi warga sebagai pengganti beras. Dengan sorgum, warga Sumenep tidak bergantung lagi dengan beras yang harganya sedang mahal. Di Sumenep, Sorgum, biasa dijadikan makanan ternak.
Namun karena harga beras mahal, kini warga beralih mengkonsumsinya. 

Hampir di seluruh Pulau Poteran, Sumenep, warga menanam sorgum. Seperti warga Desa Sang, Kecamatan Talango, Sumenep. Sejak lama, mereka sudah menanam sorgum. 

Junaidi, salah seorang petani sorgum, mengatakan sorgum sudah menjadi makanan bagi masyarakat sekitar. "Kami makan setiap hari. Jadi kami nggak khawatir meskipun harga beras mahal," kata Junaidi.

Namun proses pengolahan menjadi masalah. Untuk mengolah sorgum, terutama saat akan mengelupas kulit sorgum, warga masih menggunakan cara tradisional.
Merontokkan bulir sorgum, dibungkus plastik dan dipukuli. Setelah rontok, kulit sorgum dikelupas dengan cara ditumbuk. Setelah menjadi beras sorgum, lalu dimasak, layaknya memasak beras.

Kandungan protein sorgum lebih tinggi ketimbang beras. Sorgum memiliki serat yang lebih tinggi karena ditanam di atas lahan kering. Rasa sorgum memiliki kesamaan dengan jagung. Apalagi kalau sorgum disajikan dengan campuran kuah daun kelor dan ikan laut, rasanya cukup nikmat.

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, kini tengah melakukan pengembangan untuk keberlangsungan dan peningkatan tanaman sorgum, sebagai cadangan makanan pokok. Apalagi lahan basah pertanian semakin mengalami penyusutan karena alih fungsi lahan.

"Pertama, ini tidak dilirik sebagai tanaman alternatif pengganti beras. Meskipun dengan tradisional ini sudah menghasilkan beras sorgum. Sorgum bisa menggantikan beras dan bisa menjadi cadangan pangan. Apalagi lahan pertanian kian menyusut karena alih fungsi lahan," ujar Heriyanto, petugas Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep.
Pemerintah Sumenep menargetkan minimal 30 ton pertahun produksi beras sorgum untuk tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Sumenep melibatkan berbagai pihak.(viva)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER