Kanal

Senyum Si Gadis Tampui , Pedagang Buah Hasil Hutan di Kampar

BANGKINANG, RADARPEKANBARU.COM-Buah Tampui merupakan buah yang banyak tumbuh di daerah pingir desa atau lingkungan hutan, buah ini banyak ditemukan di daerah Kampar, Rohul, Rohil dan sekitarnya di Povinsi Riau, apabila menemukan jenis yang sama dengan buah ini namun berbeda dalam menuturkan namanya harap maklum karena lain daerah bisa saja namanya berbeda.


Foto : Devi Si Gadis Tampui

Buah tampui mempunyai rasa manis dan asam buah ini sudah mulai banyak di sukai orang, selain karena rasanya yang khas, buah yang satu ini kiranya juga dicari sebagian orang karena bisa membawa ia ke kenangan masa lalu ketika masih kanak-kanak tempo dulu di desa-desa khususnya di Riau masih kaya buah hasil hutan yang beragam, mungkin kiranya Tampui adalah salah satu buah yang masih tersisa dari hutan kenangan masa lalu dari sekian banyak ragam buah dari hutan yang masih tersisa.

Buah hutan ini hanya ada pada bulan - bulan tertentu saja, dan sangat sulit untuk di cari karena buah ini belum di budidayakan oleh masyarakat. selama ini buah ini di petik dari hutan oleh masyarakat dan di jual di pasar selain itu juga di konsumsi sendiri tentunya.

Buah ini biasanya banyak di temuai di hutan - hutan pedalaman riau, salah satunya di kabupaten kampar. awal tahun 2015 ini sedang musim buah hutan ini di kampar hanya ada beberapa pedagang yang menjual nya di pasar tradisional bangkinang dan sekarang juga ada dijual di pingir-pinggir jalan sekitaran danau bingkuang sampai dengan bangkinang. Kalau harga bisa bervariasi mulai dari Rp.15 ribu - Rp 25 ribu Perkilogram.

Devi si Gadis Tampui salah satu Penjual buah buah tampui dikampar menjualnya dengan harga Rp 15 ribu perkilo, dalam perjalanan pulang dari bangkinang Tim Redaksi Radar Pekanbaru (rabu,11/2) ,berkesempatan mampir untuk membeli buah unik ini di pondok penjual buah tampui dipinggir jalan Bangkinang-Pekanbaru. Devi ,Perempuan muda dengan nama lengkap Sespi Devi Susanti dengan ramah menawarkan buah tampui seharga Rp 25 Perkilo," Kalau diawal tahun Lagi musim kemaren harganya bisa Rp 15ribu perkilo, tapi sekarang udah naik harganya Rp 25ribu pekilo cu...(Ocu/abang),"katanya.

Tampui Rasa nya memang tidak terlalu istimewa namun buah unik ini jangan anda lewatkan karena buah ini adalah buah langka disaat ini, disaat hutan riau makin lama makin gundul, karena buah ini kelak juga akan tinggal kenangan, karena hutan akan disulap menjadi perkebunan sawit / akasia digulung oleh ekspansi ekonomi global.

Dikutip dari kamus wikipedia tampui atau tampoi (Baccaurea macrocarpa) adalah sejenis buah dan pohonnya, anggota suku Phyllanthaceae (dulu: Euphorbiaceae). Buah ini masih sekerabat dengan menteng dan rambai, namun berukuran lebih besar dan berkulit lebih tebal. Juga dikenal dengan nama-nama lain seperti di Malaysia: merkeh (Kelantan); ngeke, lara, rambai, tampoi batang, tampoi, tampui. Di Sumatra: tampui daun, tampui bulan, tampui benar, tampoi saya; Bangka: medang, tampui. Di Kalimantan: Pasin; pegak (Dayak Tunjung); puak, tampoi (Iban); setai (Kenyah); jentikan (Kutai); tampoi (Kedayan); buah setei, empak kapur, kapul, terai. Dalam bahasa Inggris: Greater tampoi.

Pohon kecil berumah dua (dioesis); tinggi hingga 27 m dan gemang hingga 64 cm, batang tampui kerap beralur-alur dalam hingga setinggi 5 m. Kadang-kadang berbanir kecil dan rendah.

Daun-daun tersebar, daun penumpu panjang hingga 9 mm. Helaian daun jorong hingga bundar telur atau bundar telur sungsang, (7,2-) 9-37 x 3,1-17,5 cm, bertangkai panjang hingga 14,5 cm. Perbungaan kebanyakan muncul pada cabang (ramiflory) atau pada batang (cauliflory), tandan bunga jantan panjang hingga 13 cm, yang betina hingga 18 cm, bercabang-cabang. Bunga-bunga berukuran kecil, yang jantan dengan diameter hingga 2 mm, hijau, kuning, atau putih; yang betina sedikit lebih besar hingga 4,5 mm.

Buah-buah terangkai dalam tandan panjang hingga 15 cm, dengan tangkai setebal 4-6 mm. Berbentuk bulat atau hampir bulat, buah tampui merupakan buah kotak berdinding tebal mengayu, coklat hingga kelabu di bagian luar, berukuran 30-65 x 34-75 x 34-75 mm. Berbiji 3-6 butir, yang tertutup oleh salut biji berwarna putih hingga kuning, kadang-kadang jingga.

Tampui menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan. Ditemukan tumbuh hingga ketinggian 1.600 m dpl., tumbuhan ini hidup liar di hutan-hutan dataran rendah, hutan riparian, hutan rawa, dan juga hutan sekunder, di atas tanah-tanah liat merah atau liat berpasir. Tampui juga banyak ditanam di wanatani, bercampur dengan aneka tanaman buah dan kayu lainnya.(radarpku)


Editor : Alamsah
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER