Kanal

Demi Rakyat, Saya tidak Akan Gentar

RADARPEKANBARU.COM - Usia kepemimpinan Gubernur Riau H.Annas Maamun dan Wakilnya H. Arsyadjuliandi (Andi) Rachman baru seumur jagung, sejak dilantik pada 19 Februari 2014 yang lalu. Akan tetapi, berbagai prestasi telah ditoreh seperti realisasi pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Dumai, pengesahan RTRW setelah menunggu lebih kurang delapan tahun. Namun berbagai kebijakannya yang dianggap begitu ekstrim dan drastis, seperti membatasi keberangkatan pejabat eselon II ke Jakarta, memperketat anggaran yang dianggap mubazir dan dialihkan untuk pembangunan fisik dan masyarakat miskin di pedasaan, sepertinya tidak semulus yang dibayangkan. Berbagai pihak yang diduga marasa tidak nyaman atas kebijakan itu, mulai melakukan manuver politik termasuk upaya pemakzulan dengan mengangkat berbagai isu murahan yang marak menjadi pemberitaan belakangan ini. Lalu bagaimana pandangan Mantan Bupati Rokan Hilir H. Annas Maamun suami dari Latifah Hanum ini? Ayah dari sepuluh orang putra ini menjawab dengan santai pada media.

 
  Nampaknya upaya Bapak untuk melakukan berbagai perbaikan bersama Wakil Gubernur Andi Rahman di lingkungan Pemprov Riau tidak berjalan semulus yang dibayangkan. Bagi mereka yang merasa tertanggu atau tidak lagi menikmati "kue" APBD Riau seperti selama ini, mulai melakukan manuver politik yang menyudutkan Bapak. Bagaimana pandangan Bapak terhadap hal itu?

 
 Saya menyadari apa yang kami lakukan saat ini akan banyak mendapat tantangan dari berbahai pihak. Baik dari luar, maupun dari dalam (lingkup Pemprov Riau,red) itu sendiri. Tapi percayalah, demi kepentingan rakyat dan daerah ini, saya tidak akan gentar.Bayangkan, sampai anak kandung saya dipukuli dan diancam.Tapi saya tak akan mundur selangkahpun. Saya menjadi Gubri ini, hanya untuk satu priode lima tahun ke depan. Masa efektif saya membangun Riau paling dalam kurun tiga tahun saja. Oleh sebab itu, saya akan menggunakan sekuat mungkin tenaga dan pikiran  untuk mewujudkan mimpi saya membangun Riau agar lebih baik, dengan program-program yang dirasakan langsung oleh masyarakat terutama masyarakat miskin yang ada di pedesaan. Untuk itu, kita harus serius membuat dan menjalankan program, tanpa itu tidak akan ada hasilnya. Oleh karena itu, para kepala dinas saya batasi untuk tidak selalu ke Jakarta.Selain memboroskan anggaran perjalanan dinas, juga agar mereka fokus menjalankan program dengan serius. Kita harus kasihan dengan masyarakat miskin. Tanpa bantuan pemerintah, tak mungkin mereka bangkit dari keterpurukan hidup.
 

  Apakah keberhasilan pengesahan RTRW dan realisasi pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Dumai oleh pemerintah pusat di masa kepemimpinan Bapak yang belum genap satu tahun, disebabkan oleh keseriusan Pemprov Riau melakukan loby dalam mengurusnya?

 
Iya.Kalau tak serius, mana pulak mungkin Pemerintah Pusat akan menanggapi aspirasi kita. Saya dengan berbagai daya dan upaya melibatkan semua komponen masyarakat melobi dan meyakinkan pemerintah pusat bahwa jalan tol Pekanbaru-Dumai dan RTRW begitu penting bagi Riau ke depannya.

 
Informasi yang kami dapat, Anda selain menghapus program-program yang mubazir,dan mengarahkannya keprogram masyarakat miskin, juga melakukan rasionallisasi anggaran untuk APBD 2015 hingga Rp 2,7 trilyun?

 
Itu benar. Untuk ABPD P 2014 saja, kita mengalokasikan anggaran untuk pembangunan masyarakat di pedesaan seperti rumah layak huni dan semenisasi jalan lingkungan lebih kurang lebih Rp 500 miliyar lebih. Untuk tahun depan akan kita tingkatkan lagi. Oleh karena itu, saya terpaksa memangkas program dan anggaran yang tidak menyentuh langsung terhadap hajat masyarakat miskin. Saya contohkan; untuk apa Perpustakaan Wilayah membuat program pelatihan ini, pelatihan itu yang menelan dana hampir Rp40 milyar lebih. Lebih baik anggaran sebesar itu kita pergunakan untuk membangun perpusatakaan atau sekolah di daerah atau program lain yang lebih kongkrit hasinya. Anda bayangkan, berapa perpustakaan dan sekolah yang akan terbangun di daerah dengan dana sebesar itu? Begitu juga saya melakukan rasionalisasi terhadap dana Bansos hingga 80 persen. Karena kita menilai selama ini, banyak yang tidak jelas peruntukannya (fiktif,red).Kalau benar-benar untuk masyarakat, tak mungkin saya kurangi, jika perlu ditambah.

 
Apakah, upaya Bapak mempercepat pengesahaan APBD 2015 diakhir tahun ini sebagai upaya untuk mempercepat terealisasinya program yang Bapak maksudkan?

 
Benar.Dan saya terlibat langsung mengevaluasi usulan program dan anggaran yang dibuat Satker. Andakan tahu, tahun pertama kami menjabat, program APBD dibuat oleh pemerintahan sebelumnya. Dan saya akan berupaya tahun kedua nanti, jika perlu pada bulan Januari, kegiatan sudah bisa dijakanlan.

 
Apakah, upaya Bapak mempercepat pengesahaan APBD 2015 diakhir tahun ini sebagai upaya untuk mempercepat terealisasinya program yang Bapak maksudkan?Sebab, ini salah satu prestasi dimasa kepemimpinan Bapak, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Betul. Sehingga untuk APBD tahun 2015 mendatang, pada bulan Januari sudah bisa langsung dilaksanakan kegiatan. Tidak cuma hanya itu, porsi anggaran pembangunan juga kita tingkatkan. Kalau selama ini untuk pos anggaran belanja rutin mencapai 53 persen, tahun depan hanya 32 persen, sementara sisianya 68 persen anggaran dipergunakan untuk pembangunan. Hanya saja masalahnya, mampu tidak para Kepala Dinas dan stafnya menjalankan program sebaik yang kita harapkan? Apa lagi jika  mereka tak mau mengubah cara berfikir dan kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu saya bersikap tegas. Bagi mereka yang tak mampu, ya saya ganti saja.

 
Hari ini, anggota DPRD Riau priode 2014-2019 dilantik. Apa harapan Bapak terhadap mereka?

 
Pertama saya mengucapkan selamat bagi para wakil rakyat yang baru dilantik hari ini. Harapan kita tentunya dapat menjalankan amanah dan tugas dan bekerja sama dengan pemerintah baik dalam membuat program serta mengawasi jalannya program pembangunan tersebut.

 
Apa tanggapan Bapak terhadap berbagai issu miring yang dialamatkan terhadap Bapak yang marak akhir-akhir ini?

 
Terus terang saja, karena saya berangkat dengan niat baik untuk membangun rakyat dan daerah ini, apapun tantangan akan saya hadapi. Dan saya tetap bekerja seperti biasa. Hanya saja, saya inikan punya keluarga, anak istri, cucu dan sebagainya.Terus terang saja mereka terganggu. Bahkan, mereka tidak saja mendapat serangan secara psikologis bahkan sampai secara fisik. Oleh sebab itu, saya mengajak semua pihak termasuk masyarakat, untuk tidak menerima informasi itu mentah-mentah yang belum tahu tingkat kebenarannya dan apa motif dibalik semua itu.(adv)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER