Kanal

Jokowi soal Pandemi: Kerja Keras Mulai Menampakkan Hasil

RADARPEKANBARU.COM -- Presiden Joko Widodo mengklaim kerja keras mengatasi pandemi virus corona (SARS-CoV-2) mulai membuahkan hasil. Salah satu indikatornya menurut dia, kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia.

 

"Kerja keras tersebut mulai menampakkan hasil. Sinyal positif sudah kita lihat," kata kata Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang disiarkan secara langsung lewat kanal Bank Indonesia di Youtube, Kamis (3/12). "Alhamdulillah laporan yang saya terima per hari ini, kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia," lanjut Jokowi.

 

Berdasarkan data yang dipegang Jokowi, saat ini kasus aktif di Indonesia sebesar 12,72 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif dunia sebesar 28,04 persen. Kemudian tingkat kesembuhan di Indonesia juga disebut membaik. Per Kamis (3/12) hari ini mencapai 84,02 persen.

 

"Lebih baik dari angka kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69,56 persen," tutur Jokowi. Kata Jokowi, hasil positif tersebut tak lepas dari kerja keras pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi. Apalagi sejak awal pemerintah menangani masalah kesehatan ini bersamaan dengan penanganan masalah ekonomi.

 

"Menjaga keseimbangan antara rem dan gas, menghambat penyebaran Covid, membantu yang sakit agar segera sembuh, membantu masyarakat agar tetap produktif dan bertahan di tengah krisis," jelas Jokowi.

 

Namun begitu berdasar data yang terus diperbarui Satgas Penanganan Covid-19, kasus positif terus bertambah sejak menjangkit di Tanah Air pada Maret 2020 lalu. Pada hari-hari tertentu angkanya bahkan memecahkan rekor penambahan harian kasus. Semisal pada Minggu (29/11) yang mencapai 6.267 kasus per hari. Kemudian dua hari belakangan yang bertambah lebih 5 ribu kasus per harinya.

 

Hingga Rabu (2/12), jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 549.508 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh 458.880 orang, dan yang meninggal dunia 17.199 orang. Sementara itu masih terdapat 73.429 kasus aktif. Perlu diketahui, kasus aktif merupakan kasus orang yang masih membutuhkan perawatan, baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun perawatan berupa isolasi mandiri.

 

Adapun tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di berbagai daerah pun menunjukkan peningkatan. Sebut saja di Bogor, Depok, Bekasi, kawasan Bandung Raya, Kediri, Yogyakarta juga, DKI Jakarta. Persentase keterisian melebihi ambang batas keterpakaian tempat tidur di masa pandemi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.

 

Belum lagi soal angka positivity rate Indonesia yang juga melampaui batas ketetapan WHO yaitu 5 persen. Positivity rate di Indonesia pada November ini tercatat 13,55 persen. Memang menurun tipis dibanding Oktober yakni 13,86 persen. Namun ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman tetap mengingatkan persentase yang menurutnya masih tergolong tinggi tersebut.

 

"Bahwa yang disebut tinggi itu di atas 5 persen, dan kita ini selalu di atas 10 persen itu sangat tinggi, mau 13 persen atau 14 itu sangat tinggi, melihat data mingguan sekalipun ya kondisi kita masih memburuk," terang Dicky. Positivity rate berguna untuk mengukur sejauh mana transmisi Covid-19 di satu daerah berdasarkan hasil testing yang dilakukan. Semakin tinggi angkanya maka menunjukkan bakal kian banyak penularan di tengah masyarakat. (cnn)

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER