Kanal

Tuminem Berharap Anaknya Dapat Ditemukan

Ujung Tanjung,radarpekanbaru.com

Seorang ibu bernama Tuminem (49) Tak henti-hentinya mengeluarkan air mata . Sambil menagis terisak-isak menceritakan periahal 6 tahun anak perempuannya menghilang. Kesedihan  janda beranak lima ini dimulai ketika anaknya yang bernama Desi di bawa pergi oleh seorang lelaki meninggalkan rumah semenjak tahun 2008.

Tuminem panjang lebar menceritakan kisah kehilangan anaknya kepada radarpekanbaru.com, senin (11/8).

Berawal dari dinikahinya desi oleh seorang lelaki bejat yang telah menodai desi terlebih dahulu. Lelaki itu adalah firmansyah warga Simpang Poros, Rimba Melintang Kab.Rokan Hilir.

Berdasarkan Pengakuan Tuminem Anak gadisnya yang bernama desi,adalah anak ke-3 (tiga) dari 5 (lima) bersaudara. Desi didekati oleh Firmansyah salah seorang preman kampung yang diduga hanya tamatan SD. Tanpa sepengetahuan tuminem akhirnya atas bujuk rayu Firmansyah sipemuda pengganguran ini, desi luluh hatinya dan mau bersahabat dengan firmansyah.

Namun malang tak dapat di elakkan, keluguan desi dimanfaatkan oleh Firmansyah. Desi Justru diperkosa oleh Firmansyah sekitar tahun 2008 silam. Atas pengakuan desi saat itu akhirnya tuminem dan keluarga menuntut pelaku pemerkosaan. Perundingan keluarga dua belah pihakpun dilakukan dengan memperoleh keputusan si preman kampung bersedia menikahi desi.

"Anak saya dinikahi secara resmi oleh firmansyah di kantor KUA Kecamatan Tanah Putih sekitar tanggal 21 april 2008",kata tuminem.

Keputusan pahit itu diambil karena pada saat itu upaya hukum yang ditempuh kandas,kami telah mencoba melaporkan firmansyah ke polsek tanah putih namun ditolak, pihak kepolisan berdalih bahwa  anaknya yang menjadi korban pemerkosaan sudah cukup umur

"Pelaku tidak bisa dijerat dengan pasal perlindungan anak," kata tukinem menirukan perkataan pihak kepolisian.

Kisah berlanjut,firmansyah setelah menikahi desi sempat tinggal 3 (tiga) hari dirumah tuminem di ujung tanjung. " Hanya tinggal tiga hari dirumah saya di ujung tanjung,setelah itu anak saya desi dibawa pergi entah kemana semenjak Tahun 2008 sampai Sekarang Tahun 2014 saya belum pernah berjumpa dengan desi". jelas tuminem.

Upaya pencarian anaknya sudah sering dilakukan,dengan cara mendatangi pihak keluarga firmansyah di simpang poros rimbah melintang sudah sering di lakukan, anehnya lagi setiap ditanyakan dimana keberadaan desi dan kemana firmansyah  membawanya pergi ,pihak keluarga firmansyah di rimba melintang mengaku tidak tau dan justru balik bertanya dimana sekarang desi berada.

"Berkali-kali kami datang ke rimba melintang kerumah orang tua firmansyah namun mereka mengaku tidak mengetahui keberadaan desi begitu juga dengan keberadaan firmansyah juga tidak diketahuinya",kata tuminem.

Bahkan Eka Pujiati Anak perempuan tuminem yang nomor 4 (empat) lebaran idul fiti tahun ini kembali mendatangi kediaman orang tua firmansyah di rimba melintang untuk menanyakan dimana keberadaan desi, justru orang tua firmansyah malah balik bertanya ke eka pujiati perihal dimana sekarang keberadaan desi." Dimana ya kakak mu sekarang berada",kata tuminem menceritakan kembali ke wartawan terkait informasi yang diperoleh eka pujiati anaknya.

Masih menurut tuminem, pihaknya juga secara diam-diam telah melakukan upaya mencari tahu dengan menanyakan ke tetangga dan orang-orang disekitaran rumah orang tua firmansyah,ada yang bilang bahwa firmansyah sebelumnya sempat berangkat ke kabupaten
siak dan membawa desi bersamanya.Belakangan semenjak berangkat ke kabupaten siak firmansyah justru sering terlihat oleh tetangganya pulang sendirian kerumah orang tuanya di rimba melintang serta tidak pernah ada terlihat desi perempuan yang pernah ia nikahi dan dibawa pergi dari rumah orang tuanya di ujung tanjung.


Tidak putus asa tuminem juga telah melakukan upaya pencarian dengan cara meminta bantuan aparat kepolisian untuk mencari keberadaan anaknya desi yang hilang,dengan melaporkanya ke polsek tanah putih dan bahkan kepolres rokanhilir di ujung tanjung.Namun lagi-lagi pengalaman pahit tuminem 6 tahun yang silam yaitu laporanya tidak digubris kembali terulang.

"Saya sedih,mungkin karena saya orang miskin polisi tidak mau membantu saya",kata tuminem mengungkapkan kekecewaannya.

Upaya meminta bantuan jasa pengacara juga sudah pernah ditempuh oleh tuminem,untuk upaya pendampingan dirinya dengan maksud agar pihak kepolisian mau menggubris laporan nya.

Cutra Andika,SH pengacara yang berkantor di ujung tanjung pada awalnya mengaku siap membantu tuminem,namun terang saja memakai jasa pengacara tentu harus mengeluarkan biaya yang lumayan.Karena ketidak mampuan ekonomi hidup tuminem yang pas-pasan. Berharap juga dengan bantuan pengacara,tuminem pontang-panting mengumpulkan uang untuk biaya pengacara. Terkumpul uang sejumlah Rp 1 juta yang menurut tuminem itu sudah lumayan besar bagi dirinya yang hidup menjanda .Uang Rp 1 juta diserahkan ke pengacara Cutra Andika,SH dengan harapan pengacara dapat membantunya.

Namun selang beberapa hari setelah itu belum ada upaya pendampingan dilakukan oleh sang pengacara. Sedihnya lagi uang tuminem justru di kembalikan oleh pengacara dengan alasan untuk tuminem tidak perlu ada biaya dalam menggunakan jasa kantor advocatnya karena sang pengacara mengaku sudah kenal lama dengan tuminem,namun tuminem menyadari itu adalah upaya penolakan secara halus oleh sang pengacara karena ia tidak mampu memberi imbalan seperti kebanyakan orang menggunakan jasa pengacara.

"Biar sajalah namanya saja saya orang miskin, lagian Pak Cutra berjanji meminta waktu setengah bulan untuk mencari anaknya dengan meminta bantuan kepolisian, katanya jika perlu firmansyah nanti akan ditangkap oleh pihak yang berwajib",kata tuminem lagi.

Belakangan tuminem sering mendapat firasat buruk terhadap anaknya,"saya sering bermimpi didatangi oleh desi, dalam mimpinya desi mengatakan bahwa dirinya sering diperlakukan kasar oleh suaminya firmansyah",katanya.

"Yang mengerikan lagi pak, dalam mimpi saya melihat desi dianiaya dan akhirnya dilemparkan oleh seseorang ke sungai siak hingga hanyut tenggelam",demikian kata tuminem menceritakan firasat buruk terhadap anaknya.

Dalam mengakhiri perbincangannya dengan radarpekanbaru.com, tuminem berharap anaknya dapat segera diketahui keberadaannya.Jika ada yang melihat anaknya desi Seperti foto yang di muat di media ini.Untuk diketahui foto itu adalah foto terakhir desi tahun 2008 yang diperoleh dari kantor KUA.

Bagi masyarakat yang mengetahui atau pernah melihat desi agar dapat segera menghubunginya kenomor ponsel pribadi tuminem dengan nomor Hp :085271325537. atau dapat menemui tuminem dengan alamat : Simpang Kerbau,RT 09/RW 04 kepenghuluan ujung tanjung,kabupaten rokan hilir.

Sampai berita ini di muat, kapolres rokanhilir belum bisa di konfirmasi (Tim)


Redaktur : Alamsah






Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER