Kanal

“Susur Sungai Kampar" Mapala Humendala

RADARPEKANBARU.COM - Provinsi Riau memiliki 4 aliran sungai besar yaitu Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Indragiri dan Sungai Kampar. Kondisi keempat sungai tersebut semakin hari semakin mengalami penurunan kualitas dikarenakan limbah perusahaan dan sampah masyarakat disepanjang daerah aliran sungai. Muara Sungai Kampar mengindikasikan banyak mengandung bahan pencemar.

 

Hal ini terjadi karena terdapat beberapa kegiatan industri dan membuang limbahnya ke sungai. Pencemaran sungai Kampar ini sudah banyak dibuktikan oleh banyak peneliti Dengan nilai rata-rata tingkat kekeruhan 9,01 NTU sudah melebihi baku mutu air laut yang tertera pada Kepmen LH RI No.51/2004 (<5 NTU). Tingkat kekeruhan perairan ini cenderung lebih tinggi pada stasiun I, VI, VII dan IX lebih tinggi dibandingkan stasiun lainnya.

 

Terjadinya penebangan dan penggundulan hutan di hulu sungai juga mengakibatkan berkurangnya daya serap air ketika hujan sehingga sungai tidak dapat menampung volume air yang bertambah dan meluap ke dataran rendah sehingga terjadinya banjir di beberapa daerah disepanjang aliran sungai. Ada beberapa hal yang penyebab banjir dan tanah longsor tersebut.

 

Pertama, adanya perusakan dan penggundulan hutan atau kawasan tangkapan hujan di hulu. Air hujan banyak yang tidak terserap, sehingga air tersebut turun menuju sungai. Jika air dalam volume besar maka sungai tidak dapat menampung air yang pada akhirnya meluap ke sungai dan dataran rendah. Salah satu daerah yang sering mengalami banjir adalah Kabupaten Kampar.

 

Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki 20 kecamatan yang dipadati penduduk secara total sebesar 783.248 jiwa (Permendagri No.66 Tahun 2011) berdasarkan data BPS Kampar, kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia Kabupaten Kampar memiliki 21 kecamatan, 8 kelurahan dan 242 desa. Luas wilayahnya mencapai 10.983,47 km² dan jumlah penduduk 740.839 jiwa (2017) dengan sebaran 67 jiwa/km².

 

Kabupaten ini memiliki keindahan alam, potensi wisata, petualangan (adventure) dan kebudayaan. Kabupaten ini juga dialiri oleh beberapa sungai kecil maupun sungai besar, salah satunya Sungai Kampar kanan. Sungai Kampar kanan merupakan salah satu sungai terbesar di kawasan ini yang menjadi daerah pusat pembangkit listrik. Sungai ini rata-rata memiliki panjang ± 413,5 km, kedalaman rata-rata 7,7 meter dan lebar rata-rata mencapai 143 meter. yang berhulu di Nagari Maek yang terletak lebih kurang 35 km ke arah barat laut dari Kota Sarilamak Ibukota Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat, ini dari barat ke timur melewati Danau PLTA Koto Panjang dan juga melalui 13 Koto Kampar serta bermuara di Selat Malaka. Ada 11 Desa yang Terancam Tergenangnya Banjir Sungai Kampar . 3.796 Warga Kampar Riau Terserang Penyakit akibat Banjir dan banyak terjadinya kerusakan lingkungan akibat banjir tersebut.

 

Berdasarkan hal tersebut, Mapala Humendala sebagai organisasi yang bergerak dibidang pencinta alam berkeinginan untuk melakukan “Ekspedisi Susur Sungai Kampar” dengan tujuan melakukan observasi dan pendataan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan potensi wisata DAS Kampar. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk pengembangan DAS Kampar sebagai destinasi wisata budaya dan alam serta melakukan pemetaan daerah rawan bencana DAS Kampar, melakukan sosialisasi, edukasi dan pelatihan mitigasi bencana serta advokasi dan kampanye peduli lingkungan di sepanjang DAS Kampar.

 

Untuk mendapatkan output tersebut, ekspedisi ini dilakukan dengan pengarungan Sungai Kampar dimulai dari Pangkalan Koto Baru Provinsi Sumatera Barat sampai finish di Kecamatan Siak Hulu.

 

Tujuan di adakan nya kegiatan ini adalah Melakukan Observasi dan Pendataan Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya, Lingkungan dan Potensi Ekowisata DAS Kampar, Pengembangan DAS Kampar menjadi destinasi wisata budaya, sejarah, arung dan festival, Melakukan Pemetaan daerah rawan bencana sepanjang  DAS Kampar, Memberikan sosialisasi, edukasi dan pelatihan kesiagaan bencana pada masyarakat disepanjang DAS Kampar, Melakukan Advokasi dan Kampanye Peduli Lingkungan pada masyarakat disepanjang DAS Kampar,  Melakukan Seminar hasil Ekspedisi Sungai Kampar, Memperingati hari Maritim dan Hari Sungai Internasional, Menerbitkan Buku hasil Ekspedisi Sungai Kampar.

 

Output dari kegiatan ini adalah Data dan Peta Kerusakan Lingkungan,  Peta Lokasi Rawan Bencana, Peta Lokasi Destinasi Wisata Alam/Sungai, Masyarakat sekitar sungai Kampar memahami adaptasi dan mitigasi bencana, Masyarakat mendukung upaya perlindungan dan pemulihan ekosistem Sungai Kampar, Dihasilkannya Laporan Hasil Ekspedisi Sungai Kampar.

 

Sementara untuk waktu dan tempat pelaksanaanya akan di laksanakan tanggal  23 – 29 September 2019  bertempat di  Kecamatan Pangkalan Koto Baru - Kecamatan Siak Hulu (DAS Kampar), dan di ikuti oleh peserta dari Masyarakat sepanjang DAS Kampar, WWF, Jikalahari, Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kesehatan, Faji, Perkumpulan Elang, Pokdarwis Kuok, Pokdarwis Desa Tanjung, Kelompok Siaga Bencana Pulau Rambai, Kelompok Siaga Bencana Pangkalan, Pondok Belantara,Pencinta Alam

 

 

 

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER