Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Teguran Ulama untuk Umara
RADARPEKANBARU.COM.Hari itu, Amirul Mukminin Abdul Malik bin Marwan, seorang khalifah di masa bani Umayyah, berhasrat untuk menunaikan haji ke Baitullah al-Haram dan berziarah ke Maqbarah Nabi SAW yang mulia. Rombongan kekhalifahan ini pun bertolak dari Damaskus ke Madinah al-Munawarah.
Setiap kali singgah di suatu tempat, mereka beristirahat dan sekaligus mengadakan majelis ilmu. Setiba di Madinah al-Munawarah, Amirul Mukminin menuju tempat suci untuk memberi salam kepada penghuninya, Nabi Muhammad SAW. Dalam tafakur selepas shalat dua rakaat di Raudhah asy-Syarifah, beliau merasakan kesejukan, ketenangan, dan ketenteraman jiwa yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya.
Ingin rasanya beliau memperpanjang waktu kunjungannya di kota Rasulullah itu seandainya ada waktu luang. Bagi sang Khalifah, ada pemandangan yang berkesan dan menarik saat melewati di dalam Masjid Nabawi, yaitu banyaknya halaqah ilmu. Di sana berkumpul para ulama besar dan tokoh-tokoh tabiin, bagaikan bintang gemintang yang menaburi cahaya di sepenjuru langit.
Ada halaqah Urwah bin Zubair, ada halaqah Sa'id bin Musayyab, dan ada halaqah Abdullah bin Utbah. Suatu hari, Amirul Mukminin terbangun dari tidur siangnya dengan tiba-tiba. Lalu, dipanggilnya Maisarah, sang ajudan. Pergilah ke Masjid Nabawi dan undanglah salah satu ulama yang berada di sana untuk memberikan hadis dan peringatan kepada kita. Maisarah bersegera menuju masjid. Dia melihat seluruh sudut-sudut masjid, tetapi ia tidak melihat kecuali satu halaqah yang dipimpin oleh seorang syekh yang telah tua. Usianya tampak sudah lebih dari 60 tahun, wajahnya kelihatan memancarkan kewibawaan seorang ulama. Orang-orang tampak menaruh hormat dan takjub kepadanya.
Sa'id bin Musayyib (lahir 15 H/636, wafat 94 H/715 M), seorang ahli hadis dan fikih dari kalangan tabiin Madinah. Maisarah menghampirinya hingga dekat lalu menunjukkan jarinya kepada syekh tersebut. Akan tetapi, orang itu tak menghiraukannya sehingga Maisarah berkata dengan intonasi naik, Amirul Mukminin minta Anda sebagai ulama untuk datang mengajarkan hadis dan memberi ilmu kepada beliau.
"Aku bukanlah orang yang beliau maksud," sahut ulama terkemuka yang juga hampir saja menjadi besan dari Sang Khalifah ini. "Tetapi, beliau menginginkan seseorang untuk diajak bicara," balas Maisarah. Barang siapa menghendaki sesuatu, seharusnya dialah yang datang. Di masjid ini ada ruangan yang luas jika dia menginginkan hal itu.
Lagi pula, hadis lebih layak untuk didatangi, tetapi dia tidak mau mendatangi, tegur ulama yang selama lebih dari 40 tahun terjaga shalat berjamaahnya di shaf terdepan di Masjid Nabawi. Akhir dari cerita ini, sang Khalifah pun akhirnya mendatangi sumber ilmu, ulama yang bernama Sa'id bin Musayyib. Masya Allah, umara diminta untuk datang ke pemilik kemuliaan, yaitu ulama.
Bukan ulama mendatangi umara, apalagi ulama yang ingin masuk sekaligus dalam lingkaran umara. Sungguh, ulama lebih layak bertempat di kemuliaan dan kehormatan yang tinggi. Karena padanya ada ilmu-ilmu Allah dan Rasul-Nya. Kita ingin transformasi ilmu dan keberkahan berjalan dengan seharusnya; lisan sang ulama didengar umara, dan umara menjalaninya bersama restu dan ridha dari ulama. Wallahua'lam.(rep)
Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci, Benarkah Jadi Tanda Husnul Khatimah?
RADARPEKANBARU.COM - Banyak jamaah haji Indonesia yang ingin meninggal dunia di Tanah Suci, baik itu.
Ini yang Membuat Nabi Muhammad Mengenali Kita di Hari Kiamat
RADARPEKAANBARU.COM - Ternyata seorang Muslim yang banyak bersujud memiliki keutamaan yang besar di .
Keutamaan Membangun Masjid
RADARPEKANBARU.COM - Syaikh Hasan Muhammad Ayyub dalam bukunya “Panduan Beribadah Khusus Pria” m.
Amalan yang Bisa Dikerjakan pada Hari Jumat
RADARPEKANBARU.COM - Hari jumat memiliki keutamaan yang istimewa dalam agama Islam. Sebagai hari yan.