PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2559 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2720 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2535 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2391 Kali
Wow! Belanja Pemilu 2014 Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi
RADARPEKANBARU.COM - Bank Indonesia mencermati bahwa tingginya tingkat konsumsi di kuartal pertama 2014 akan menjadi penopang keberlanjutan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Seperti dikutip dari rilis Bank Indonesia terkait laporan tentang Tinjauan Kebijakan Moneter, Sabtu 22 Maret 2014, berbagai indikator dini dan indikator penuntun sampai Februari 2014 mengindikasikan akselerasi pertumbuhan ekonomi masih berlanjut pada triwulan I 2014, meskipun lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia sebelumnya.
Akselerasi perekonomian terutama bersumber dari peningkatan konsumsi rumah tangga seiring belanja Pemilu yang diperkirakan mencapai puncaknya pada triwulan I 2014.Namun demikian, pengaruh pelaksanaan pemilu terhadap konsumsi rumah tangga ini tidak sekuat pengaruh yang terjadi pada periode-periode sebelumnya. Investasi, di tengah sikap menunggu dunia usaha terhadap hasil pemilu 2014, diprakirakan mulai meningkat.
Sementara itu, akselerasi ekspor diprakirakan sedikit tertahan sebagai dampak temporer pemberlakuan peraturan pemerintah terkait izin ekspor mineral mentah, meskipun ekspor manufaktur tetap kuat. Impor juga diperkirakan meningkat sejalan kenaikan konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Akselerasi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 didorong oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang meningkat sejalan dengan peningkatan belanja Pemilu," demikian kutipan laporan tersebut.
Laporan itu menjelaskan bahwa berdasarkan data historis pada Pemilu tahun 2004 dan 2009, peningkatan konsumsi rumah tangga terutama berasal dari konsumsi partai politik dan calon anggota legislatif. Namun demikian, peningkatan konsumsi rumah tangga sebagai dampak kegiatan Pemilu 2014 diprakirakan tidak sekuat prakiraan sebelumnya. Prakiraan ini antara lain dipengaruhi oleh aturan pembatasan wilayah pemasangan alat peraga kampanye pada kegiatan Pemilu 2014.
"Peningkatan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2014 juga dipengaruhi oleh keyakinan konsumen yang tetap kuat."
Perkembangan terkini, menurut laporan itu, menunjukkan bahwa keyakinan konsumen, berdasarkan pengamatan beberapa lembaga survei, berada dalam tren yang meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) BI tetap kuat hingga Februari 2014.
"Peningkatan keyakinan konsumen juga terindikasi pada IKK Danareksa dan ANZ Roy Morgan. Bahkan, IKK Danareksa mencapai posisi tertinggi sejak akhir tahun 2012 seiring naiknya keyakinan akan kinerja ekonomi saat ini dan ekspektasi ke depan."
Beberapa indikator terkini mendukung prakiraan meningkatnya konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2014. Pada Januari 2014, penjualan eceran meningkat disumbang oleh penjualan kelompok makanan, sandang dan perlengkapan rumah tangga.
"Ekspektasi kenaikan harga yang meningkat hingga pertengahan tahun 2014 juga dapat menjadi insentif bagi konsumen untuk segera melakukan konsumsi."
Selain itu, ekspektasi pendapatan konsumen juga masih tinggi seiring kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan daya beli PNS dari remunerasi lanjutan 14 Kementerian/Lembaga pada tahun 2014.
Kenaikan peningkatan konsumsi rumah tangga sedikit tertahan karena pada sisi lain dampak pass through depresiasi rupiah mulai mengurangi daya beli konsumen.
"Kondisi ini tercermin pada penurunan pasokan barang konsumsi dari impor sejak triwulan IV 2013, dipengaruhi depresiasi rupiah dan dampak kebijakan perpajakan terkait impor yang diberlakukan Pemerintah." (viva)
Seperti dikutip dari rilis Bank Indonesia terkait laporan tentang Tinjauan Kebijakan Moneter, Sabtu 22 Maret 2014, berbagai indikator dini dan indikator penuntun sampai Februari 2014 mengindikasikan akselerasi pertumbuhan ekonomi masih berlanjut pada triwulan I 2014, meskipun lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia sebelumnya.
Akselerasi perekonomian terutama bersumber dari peningkatan konsumsi rumah tangga seiring belanja Pemilu yang diperkirakan mencapai puncaknya pada triwulan I 2014.Namun demikian, pengaruh pelaksanaan pemilu terhadap konsumsi rumah tangga ini tidak sekuat pengaruh yang terjadi pada periode-periode sebelumnya. Investasi, di tengah sikap menunggu dunia usaha terhadap hasil pemilu 2014, diprakirakan mulai meningkat.
Sementara itu, akselerasi ekspor diprakirakan sedikit tertahan sebagai dampak temporer pemberlakuan peraturan pemerintah terkait izin ekspor mineral mentah, meskipun ekspor manufaktur tetap kuat. Impor juga diperkirakan meningkat sejalan kenaikan konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Akselerasi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 didorong oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang meningkat sejalan dengan peningkatan belanja Pemilu," demikian kutipan laporan tersebut.
Laporan itu menjelaskan bahwa berdasarkan data historis pada Pemilu tahun 2004 dan 2009, peningkatan konsumsi rumah tangga terutama berasal dari konsumsi partai politik dan calon anggota legislatif. Namun demikian, peningkatan konsumsi rumah tangga sebagai dampak kegiatan Pemilu 2014 diprakirakan tidak sekuat prakiraan sebelumnya. Prakiraan ini antara lain dipengaruhi oleh aturan pembatasan wilayah pemasangan alat peraga kampanye pada kegiatan Pemilu 2014.
"Peningkatan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2014 juga dipengaruhi oleh keyakinan konsumen yang tetap kuat."
Perkembangan terkini, menurut laporan itu, menunjukkan bahwa keyakinan konsumen, berdasarkan pengamatan beberapa lembaga survei, berada dalam tren yang meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) BI tetap kuat hingga Februari 2014.
"Peningkatan keyakinan konsumen juga terindikasi pada IKK Danareksa dan ANZ Roy Morgan. Bahkan, IKK Danareksa mencapai posisi tertinggi sejak akhir tahun 2012 seiring naiknya keyakinan akan kinerja ekonomi saat ini dan ekspektasi ke depan."
Beberapa indikator terkini mendukung prakiraan meningkatnya konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2014. Pada Januari 2014, penjualan eceran meningkat disumbang oleh penjualan kelompok makanan, sandang dan perlengkapan rumah tangga.
"Ekspektasi kenaikan harga yang meningkat hingga pertengahan tahun 2014 juga dapat menjadi insentif bagi konsumen untuk segera melakukan konsumsi."
Selain itu, ekspektasi pendapatan konsumen juga masih tinggi seiring kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan daya beli PNS dari remunerasi lanjutan 14 Kementerian/Lembaga pada tahun 2014.
Kenaikan peningkatan konsumsi rumah tangga sedikit tertahan karena pada sisi lain dampak pass through depresiasi rupiah mulai mengurangi daya beli konsumen.
"Kondisi ini tercermin pada penurunan pasokan barang konsumsi dari impor sejak triwulan IV 2013, dipengaruhi depresiasi rupiah dan dampak kebijakan perpajakan terkait impor yang diberlakukan Pemerintah." (viva)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Media Expo SPS Riau Hari Kedua Semakin Ramai Pengunjung
PEKANBARU - Media Expo SPS Riau dan Festival PPID tahun 2022 semakin ramai .
Rekomendasi Model Baju Gamis Terbaru di Tahun 2022
Hampir setiap tahunnya, model baju gamis selalu berubah-ubah sesuai dengan zaman.
Bawaslu Kampar Umumkan 63 Nama Panwaslu Kecamatan Lulus Seleksi Wawancara
BANGKINANG - Sesuai tahapan yang ditetapkan Bawaslu RI, pokja pembentukan P.
Bawaslu Kampar Umumkan Hasil Ujian CAT Calon Panwaslu Kecamatan
RADARPEKANBARU.COM - Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Badan Pengawas Pemilu .
Bawaslu Kampar Awasi Peserta Seleksi CAT Calon Panwaslu Kecamatan
BANGKINANG--Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah, SH terlihat sedang s.
TULIS KOMENTAR +INDEKS