PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2574 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2738 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2554 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2409 Kali
Waduh! BLH Inhil Sebut 58 Persen Kebakaran di Lahan Perusahaan
TEMBILAHAN, RADARPEKANBARU.COM - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil melansir sekitar 58 persen terdeteksi di areal 20 perusahaan perkebunan di Indragiri Hilir.
Data ini disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Inhil, Encik Kamal Syahindra saat rapat rutin pimpinan daerah baru-baru ini di Makodim 0314/ Inhil.
"Sepanjang rentang dari bulan Januari sampai 14 Maret ini ditemukan 270 titik api di Inhil, sebanyak 156 titik ditemukan di areal perusahaan perkebunan" jelas Encim Kamal.
Berdasarkan identifikasi tata guna lahan, titik-titik api ini tersebar di 17 kecamatan di Inhil.
Dengan persentase, di areal perkebunan perusahaan sebesar 58 persen, areal peruntukan lain (APL) sebesar 26 persen, hutan tanaman industri sebesar 10 persen dan hak pengusahaan hutan (HPH) sebesar 6 persen.
Berdasarkan catatan riauterkinicom, memang beberapa kasus Karhutla yang terjadi Inhil berawal dari kebakaran lahan di areal perusahaan perkebunan yang akhirnya merembet ke areal perkebunan, bahkan menghanguskan puluhan rumah warga.
Seperti kebakaran di Dusun Kampung Danau Simpang Kanan, Desa Simpang Gaung, Kec. Pelangiran, Sabtu (22/2/14) lalu yang menghanguskan 90 rumah warga setempat. Keterangan polisi sumber api dari kebakaran lahan di areal PT Surya Perkasa Agung (PT SPA).
Kemudian kebakaran Karhutla di Desa Gembira, Selasa (25/2/14) lalu yang menghabiskan puluhan hektar perkebunan kelapa petani setempat. Pengakuan Kepala Desa Gembira, Bunyamin, kobaran api berasal dari areal konservasi PT Bina Duta Laksana (PT BDL).
Termasuk Karhutla di lahan milik PT Surya Agrindo Mandiri (PT SAM), Selasa (17/2/13) lalu di Parit Minang dan Parit 6 Kel. Sungai Salak, Kec. Tempuling. Dalam kebakaran lahan yang berlokasi di Blok V44 dan Blok V43 ini menghanguskan lebih kurang 35 hektar lahan.
Sayangnya, tidak diketahui kelanjutan hasil dari penyelidikan Karhutla di lahan-lahan perusahaan ini, apakah karena ada unsur kesengajaan dari perusahaan atau memang faktor alam. Walaupun selama Karhutla mengganas, telah menelan 'korban' tiga petani yang ditangkap karena disangkakan melakukan pembakaran lahan, termasuk di areal perusahaan.(rp/rt)
Data ini disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Inhil, Encik Kamal Syahindra saat rapat rutin pimpinan daerah baru-baru ini di Makodim 0314/ Inhil.
"Sepanjang rentang dari bulan Januari sampai 14 Maret ini ditemukan 270 titik api di Inhil, sebanyak 156 titik ditemukan di areal perusahaan perkebunan" jelas Encim Kamal.
Berdasarkan identifikasi tata guna lahan, titik-titik api ini tersebar di 17 kecamatan di Inhil.
Dengan persentase, di areal perkebunan perusahaan sebesar 58 persen, areal peruntukan lain (APL) sebesar 26 persen, hutan tanaman industri sebesar 10 persen dan hak pengusahaan hutan (HPH) sebesar 6 persen.
Berdasarkan catatan riauterkinicom, memang beberapa kasus Karhutla yang terjadi Inhil berawal dari kebakaran lahan di areal perusahaan perkebunan yang akhirnya merembet ke areal perkebunan, bahkan menghanguskan puluhan rumah warga.
Seperti kebakaran di Dusun Kampung Danau Simpang Kanan, Desa Simpang Gaung, Kec. Pelangiran, Sabtu (22/2/14) lalu yang menghanguskan 90 rumah warga setempat. Keterangan polisi sumber api dari kebakaran lahan di areal PT Surya Perkasa Agung (PT SPA).
Kemudian kebakaran Karhutla di Desa Gembira, Selasa (25/2/14) lalu yang menghabiskan puluhan hektar perkebunan kelapa petani setempat. Pengakuan Kepala Desa Gembira, Bunyamin, kobaran api berasal dari areal konservasi PT Bina Duta Laksana (PT BDL).
Termasuk Karhutla di lahan milik PT Surya Agrindo Mandiri (PT SAM), Selasa (17/2/13) lalu di Parit Minang dan Parit 6 Kel. Sungai Salak, Kec. Tempuling. Dalam kebakaran lahan yang berlokasi di Blok V44 dan Blok V43 ini menghanguskan lebih kurang 35 hektar lahan.
Sayangnya, tidak diketahui kelanjutan hasil dari penyelidikan Karhutla di lahan-lahan perusahaan ini, apakah karena ada unsur kesengajaan dari perusahaan atau memang faktor alam. Walaupun selama Karhutla mengganas, telah menelan 'korban' tiga petani yang ditangkap karena disangkakan melakukan pembakaran lahan, termasuk di areal perusahaan.(rp/rt)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pria Ukraina di Luar Negeri Diminta Pulang untuk Ikut Perang
RADARPEKANBARU.COM - Kekurangan tentara di medan perang, mendorong Ukraina menarik warga mereka yang.
Di Tengah Ketegangan dengan China, Filipina Terima Rudal Canggih India
RADARPEKANBARU.COM - Filipina menerima pasokan rudal jelajah supersonik canggih buatan India, BrahMo.
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
Bandara Internasional Dubai Kacau Setelah Dilanda Banjir Bandang
RADARPEKANBARU.COM - Banjir bandang mengacaukan sejumlah operasi dan layanan di Bandara Internasiona.
TULIS KOMENTAR +INDEKS