Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Premium Lenyap di Jalan, Ini Ulah Siapa?
RADARPEKANBARU.COM.Akhir Februari 2018 ,PT Pertamina tanpa pemberitahuan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non penugasan pemerintah. Kenaikan tersebut sangat disayangkan masyarakat lantaran terbatasnya BBM jenis Premium di jalanan.
Adapun 24 Februari 2018, harga BBM jenis Pertamax untuk wilayah DKI Jakarta menjadi Rp8.900 per liter atau naik dari sebelumnya Rp8.600 per liter.
Sementara, Pertamax Turbo menjadi Rp10.100 dari sebelumnya Rp9.600. Lalu, untuk BBM jenis Pertamina Dex menjadi Rp10 ribu dari sebelumnya Rp9.250 per liter. Sedangkan untuk Dexlite naik dari sebelumnya RP7.500 per liter menjadi Rp8.100 per liter. Kenaikan harga BBM Pertamax CS ini pun kemudian menjadi gunjingan masyarakat lantaran Premium juga sulit dicari di sejumlah SPBU.
Atas kondisi itu masyarakat menuding negara sedang sengaja mengurangi pasokan BBM penugasan. Namun, isu yang berhembus tersebut langsung ditanggapi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Di mana sebenarnya kuota penyaluran BBM jenis Premium tetap diberikan sesuai kuota.
Data BPH Migas mencatat pada tahun lalu kuota penyaluran Premium ditetapkan sebesar 12,5 juta kilo liter di luar Jawa Madura dan Bali (Jamali), namun justru realisasi hanya sebesar 5 juta KL. Untuk itu, pada tahun ini BPH Migas hanya menetapkan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JKBP) sebesar 7,5 juta KL atau sedikit di atas realisasi 2017.
Sementara, di wilayah Jamali tak diberi kuota atau tergantung badan usaha. Anggota Komite BPH Migas, Hendry Achmad mengatakan, diturunkannya kuota yang diberikan justru karena pihaknya menilai bahwa sebagian pengguna Premium sudah beralih ke BBM dengan Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi.
"Sebagian dari (pengguna) Premium sudah lebih sadar, performa mesin di 2.000 ke atas itu sudah menuntut untuk optimalisasi performa mesinnya, dan memang terasa kalau menggunakan premium. Sehingga masyarakat sadar untuk migrasi ke Pertalite dan Pertamax," kata dia, di kantornya, Rabu 7 Maret 2018.(vvn)
Putusan MK Diharapkan Tanpa Tekanan Pihak Manapun
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang putusan Mahkamah Kons.
Gol Komang Teguh Buka Peluang Timnas U-23 Lolos 8 Besar
RADARPEKANBARU.COM - Tampil percaya diri, Timnas Indonesia U-23 menang atas Australia dengan skor ti.
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
Relawan Jokowi Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Redam Ketegangan
RADARPEKANBARU.COM - Relawan Jokowi (Rejo) menyambut baik rencana pertemuan Capres peraih suara terb.
Indonesia Prihatin dengan Situasi di Timur Tengah, Semua Pihak Diminta Menahan Diri
RADARPEKANBARU-Peningkatan eskalasi militer d.